"DOMINO II" [ COMPLETED ]

Eleven

Selamat malam Reci ...

Author lagi gamau banyak bacod.

Langsung aja yahh.

Scroll down ⬇️

Happy Reading :*

~~~~~

Gelap tidak pernah mengutuk takdirnya.

Meski selalu di hina, di benci, bahkan dihindari.

Entah karna tidak bisa.

Atau memang sudah ikhlas menerima jalannya.

- Rohmatikal Maskur -

~~~~~

Rinai hujan siang ini membawa kesejukan atas hawa panas yang mendersa.

Hadirnya membangkitkan rasa bahagia bagi setiap insan yang merindukan kedamaian.

Ditengah turunnya, banyak orang yang memilih untuk berhenti sejenak dari aktivitas.

Namun juga tak sedikit yang memilih untuk tetap mengerjakannya.

Tak terkecuali gadis cantik yang baru saja berulang tahun ini.

Biasanya jika turun hujan, ia akan lebih memilih untuk mendekam dibawah selimut.

Tapi tidak pada hari ini, ia terlalu excited membuka kado yang diberikan oleh keluarga, sahabat dan teman-temannya pada dua hari yang lalu.

"Gimana suka gak?." Tanya Mic yang menemani Al membuka kado melalui video call.

"Sukaa, ih keren banget." Sahut Al yang memakai sepatu basket pemberian dari Michelle lalu berdiri untuk melihat tampilannya melalui kaca.

"Syukur deh kalo suka."

"Thank u ya icel, nanti hari sabtu aku pake." Ucap Al yang kembali duduk dan membuka kado lain.

"Ini dari Angel, Happy birthday Al semoga ...."

"Permisi non, diluar ada temen non Al yang dateng."

Al yang tadinya tengah membaca kartu ucapan dari salah satu temannya pun menjadi terhenti.

Walkie - talkie yang berada tidak jauh darinya membawa suara dari satpam yang bekerja dirumahnya.

"Siapa pak?." Tanya Al setelah mengambil WT nya.

"Namanya Irene non."

"Hah? Irene? Ngapain dia ujan-ujan kesini ?." Tanya Al dalam benaknya. 

"Oke, suruh masuk aja pak." Ucap Al.

"Cel, udah dulu ya. Aku lagi ada tamu, thank u udah nemenin unboxing, terus thank u juga buat air jordannya kkk." Kekeh Al.

"Iyaiya, nanti aku ultah beliin LV yaa." Sahut Mic.

"Yeuu ngelunjak, dah dulu yaaa bye."

"Hahaha iyaa bye." Jawab Mic lalu video call pun berakhir.

Setelah itu Al langsung bergegas untuk merapikan dirinya terlebih dahulu lalu turun kebawah dengan perasaan sedikit bingung.

Ketika sampai dibawah Al melihat Rene sedang duduk diruang tamu sambil meminum coklat hangat yang disediakan oleh bi Asih.

Sejenak Al terdiam memandang Rene dengan jarak yang sedikit jauh.

Wanita itu sekarang sedang mengenakan baju dengan bagian bahu yang terbuka memperlihatkan kulitnya yang putih mulus.