Thirty Seven

3.8K 197 24
                                    

Halo Reci...

Selamat hari minggu ya.

Padahal author mau up tadi malam sih, tapi karna nulisnya belum selesai jadi di up hari ini deh hehe.

Yukk langsung...

Scroll down ⬇️

Happy Reading :*

~~~~~

Aku menuliskan sebuah aksara yang membentuk paragraf dimana ada nama kamu dan aku bersatu didalam kalimat yang padu.

Abadi dalam goresan tintaku dan berdebu didalam catatan usangku. 

Layaknya cerita yang tak pernah ada habisnya setiap kisah kita akan ku tulis sebagai judul hingga tak ada kalimat yang bisa menjadi penutup dari kisah kita yang penuh dengan isi. 

Aku kehilangan kata ku untuk menulis lagi, karena pada dasarnya semua yang ku tulis adalah tentang kamu yang turun ke bumi untuk menyapaku dengan kata sayang disore hari. 

Bila mana puisiku tak lagi bernada maka kuizinkan kamu untuk melengkapinya dengan senyuman indah bak purnama.

Aku mencintaimu dengan bait yang tak berkesudahan, lebih dari besok, seperti selamanya dan terdiam dalam bingkainya.

- cloudberain -

~~~~~

Setelah malam indah yang menjadi saksi dimana keseriusan cinta Al yang kini sudah Rene terima seiring dengan cincin mewah yang melingkar dijari manisnya.

Awalnya tak pernah terlintas dibenak Rene jika akhirnya Al akan melamarnya dengan moment seromantis itu.

Bahkan untuk lebih dari sekedar pacaran pun ia tak pernah berpikir demikian,  bukan tak ingin melangkah lebih jauh, hanya saja Rene terlalu takut memimpikan hal yang begitu sulit untuk diterima oleh banyak orang.

"Sayaaang ..." Panggil Rene lembut kepada Al yang terlihat melamun sambil memegang segelas kopi hangat ditangannya.

"Mmm, kenapa sayang?." Jawabnya menoleh lalu meletakkan gelasnya diatas meja.

"Kamu kenapa? Aku liat dari tadi kamu ngelamun, ada masalah ya?." Tanya Rene lalu memposisikan dirinya untuk duduk tepat disebelah Al.

"Hmhhh...." Al menghela nafas berat lalu menatap Rene.

"Sebenarnya aku lagi mikirin tentang kita." Jawab Al yang kini menggenggam kedua tangan Rene.

"Tentang kita? Ada apa?." Tanya Rene yang bingung.

"Aku cinta sama kamu Rene, aku gak mau kehilangan kamu lagi, aku pengen hidup sama kamu sampai tua." Ucap Al tegas namun ada nada lirih didalamnya.

"Tapi ..." Kalimat Al menggantung sejenak sebelum ia lanjutkan kembali.

"Kita sama-sama tau bahwa mungkin hubungan kita akan sulit mendapat restu dari keluarga besar."

Rene masih diam mendengarkan setiap kalimat yang Al ucapkan.

"Dan bukan aku gak mau berjuang untuk kita, tapi rasanya terlalu egois kalau akhirnya karna perasaan yang kita punya malah berdampak ke hubungan kita dengan keluarga."

"Jadi intinya apa Al?."

Rene sudah tidak sabar menunggu Al menyelesaikan ucapannya.

"Intinyaaa, aku mau kita nikah tapi secara diam-diam. Gak bakal ada yang tau pernikahan kita kecuali temen deket, tidak terkecuali keluarga. Tapi aku sama kamu tetap bisa tinggal serumah, toh orang tua kita taunya kita sahabat kan."

"DOMINO II" [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang