Jino membenarkan posisi tidurnya. Sudah satu jam ia terkurung disini. Menatap tempat disekitarnya dengan mata sipitnya. Ini di-
Gudang!
Terakhir yang ia ingat, tubuhnya di lempar begitu saja kedalam ruangan ini. Benturan keras di kepalanya membuatnya pingsan.
Jino memegangi kepala nya yang berdarah. Bajunya sudah kotor, dipenuhi debu dan darah yang sudah mengering. Ia mencoba untuk bangkit, tapi tidak bisa. Kaki nya masih belum kuat untuk menampung berat badannya.
Mata Jino terfokus ke suatu benda, boneka kayu, tidak! Itu boneka jelangkung! Dengan susah payah Jino mendorong tubuh nya menjauh dari boneka kramat tersebut. Sudah hampir tengah malam, dan ia terkunci bersama boneka setan? Sangat menyeramkan rasanya.
"Kenapa harus gue yang pertama," gumam nya. Ia menahan dirinya agar tidak menangis. Siapa, siapa yang menempatkan mereka disini? Di permainan ini?
BRAK!
Pintu gudang terbuka kasar. Menampilkan sosok lelaki bertubuh besar kekar yang menatap Jino senang.
"Hai Jino~" Sapanya lembut.
Runtuh sudah pertahanan Jino untuk tidak menangis. Orang ini, orang yang ada didepannya ini adalah orang yang menendang perut nya satu jam lalu.
Perlahan orang itu berjalan mendekati Jino. Jino mendorong tubuhnya agar menjauh dari pria itu. Tidak, ia tidak mau merasakan rasa sakit seperti tadi. Cukup yang tadi, sekarang tidak lagi.
BUGH!
Karena kesal Jino menjauhinya, pria itu menendang tangan kanan Jino kasar. Tangan kanan adalah tangan yang Jino gunakan untuk menopang berat badannya, sedangkan tangan kirinya memegang perutnya yang masih sakit.
Kepala Jino terbentur keras ke lantai gudang. Pusing.
"S-sakit.."
"Jangan menjauh ketika aku mendekat, kau tidak akan mati hari ini." Ucap orang itu.
Badan Jino meringkuk, menahan rasa sakit pada tubuhnya.
"Le-lepashasin gue!"
Orang itu menarik kerah baju Jino. Menatap wajah kesakitan Jino senang.
BUGH!
Satu pukulan mendarat di wajah Jino. Bibirnya sedikit sobek dan berdarah. Mata Jino terpejam, ia akan pasrah jika orang didepannya ini melakukan sesuatu yang lebih kasar padanya.
BRUK!
Tubuh Jino dibanting ke tumpukan meja yang berada di sisi kiri gudang. Meja itu sedikit runtuh dan menimpa tubuh Jino.
"Cukup untuk saat ini, aku akan kembali lagi."
Tidak! Jangan kembali lagi. Jino tidak ingin merasakan rasa sakit itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. Petak Umpet
Fanfiction[SUDAH TERBIT] [NCT DREAM × TXT] ❝Kesalahan mereka yang mengajak orang tidak di kenal untuk bermain.❞