JAZ MENJADI KELUARGA

1.5K 160 28
                                    

“PERMAINAN BERAKHIR”

Entah dengan sihir apa, seseorang dengan jubah hitam mengikat Jack,Rick dan Jessica menggunakan tali yang transparan. Mereka bertiga seakan di lem oleh lem super kuat.

"Jaz! Lepas!"

"Siapa yang kau panggil Jaz? Aku Jaza." Ucap orang itu.

"Siapa kau?!"

"Teman Jaz. Kau sudah berani memperbudak temanku. Kau akan aku musnahkan." Ucap Jaza sambil mengarahkan tangannya pada ketiga orang yang terikat itu.

Dalam waktu sepuluh detik, ketiga remaja gila itu menghilang.

Terry yang tadi tergeletak di lantai langsung bangun. Ia terkejut mendapati ia sedang tidur di genangan darah.

"HUA!"

Yang lain ikut kaget mendengar teriakkan singkat Terry.

Dengan cepat Cio berlari dan memeluk Taehyun. "Gue kira lo mati selamanya." Ucap Cio.

"Jauh-jauh. Baju gue kotor." Jawab Terry. Ia ikut tersenyum melihat Cio yang juga tersenyum padanya. Tiba-tiba ia merinding.

"Ci, pisaunya masih nancap di leher lo."

Semuanya kini tengah duduk di ruang tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya kini tengah duduk di ruang tengah. Mereka berdua belas masih menggunakan baju yang sama. Bisa di bilang banyak darah di baju mereka karena mau meminta penjelasan dari Gion dan Hendra yang tiba-tiba hidup kembali dan Jaza yang tiba-tiba muncul sebagai teman Jaz.

"Jadi gini, kan tadi kita berdua beli cilok di depan blok sebelah. Waktu di perjalanan pulang ada yang nyulik kita, dan kita di kurung dalam tong sampah depan rumah.  Tapi ciloknya gak ikutan di ambil. Jadi kita habisin cilok dulu baru nyelamatin diri. Eh taunya ke tiduran. Yaudah makanya datangnya subuh tadi." Hendra menceritakan apa yang sebenarnya. Tentunya dengan sedikit bumbu kebohongan agar yang lain tidak khawatir.

"Jadi yang sebelum kalian datang itu duplikat?"

Hendra dan Gion mengangguk.

"Parah juga rencana si Jack." Ucap Mahen sedikit kagum.

"Ntar, yang buat kita harus main permainan ginian siapa?" Tanya Juna.

"Gue."

"Jer, pedangnya di cabut dulu napa? Serem goblok!" Ucap Nares.

Jero hanya tersenyum. "Jaza, kalau di cabut gue gak mati, kan?"

Jaza menggeleng.

[✓] 1. Petak UmpetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang