Juan menatap layar handphonenya datar. Jam 00.02, matanya sudah lelah sekarang. Ia butuh tidur, tapi tidak bisa. Ia harus siap siaga kalau terjadi sesuatu di luar sana.
Mata sipit itu mengintip ke luar untuk memastikan kalau hanya ada dia sendiri di ruangan ini.
Bagus.
"Gue cuma sendiri," gumam Juan.
Juan menyamankan dirinya berharap bisa tidur walau hanya sebentar. Memasang alarm pada handphonenya. Jam 01.30 alarm itu akan berbunyi. Tidak, tidak berbunyi hanya bergetar.
"Sebentar aja.." gumamnya lagi.
Perlahan matanya mulai terpejam. Ia akan tidur sebentar.
BRAK!
Juan hampir saja mengumpat. Ia mengintip ke luar, ada anak kecil yang sedang merangkak menuju tempat persembunyian nya.
Gak mungkin anak sekecil itu bisa buka pintu, mana kasar banget lagi, pikir Juan.
Juan tidak mempedulikan anak kecil itu. Ia sangat yakin kalau anak kecil itu adalah umpan yang 'orang itu' gunakan untuk membuat nya keluar dari tempat persembunyiannya.
Renjun menatap wajah anak kecil itu, imut.
"Sally, apa yang kau lakukan disini?"
Juan mengalihkan pandangannya dari anak kecil itu ke seorang pria yang sepertinya seumuran dengannya.
"Kayanya gue pernah liat dia, tapi kapan ye?" Batin Juan.
"Adik kecil nakal. Aku akan mengurungmu bersama Jino."
Juan menatap anak laki-laki itu tidak percaya. Jino di kurung? Dimana?!
Pria itu menggendong adiknya keluar dari ruangan olahraga. Adik kecil itu sedikit tertawa ke arah Jino. Perlahan mata anak itu berubah menjadi warna hitam.
Anj-
Renjun buru buru menghidupkan handphonenya. Teman-temannya harus tahu tentang hal ini!
Juan kembali mematikan handphonenya. Tidak mempedulikan pesan pesan dari temannya. Juan menyimpan handphonenya lalu kembali pada tujuan utama nya, yaitu tidur.
"Selamat tinggal dunia, gue ke alam mimpi dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. Petak Umpet
Hayran Kurgu[SUDAH TERBIT] [NCT DREAM × TXT] ❝Kesalahan mereka yang mengajak orang tidak di kenal untuk bermain.❞