"Yaeh Sally, kemari lah, bantu aku. Mereka semua benar benar ingin mati. Kau sudah lama tidak membunuh orang kan? Sekarang adalah kesempatan mu" ucap Jack senang. Matanya menatap berbinar Jaz yang sedang menuruni tangga.
Sedangkan di belakang Jack, ada Jessica dan Rick yang sudah mulai ketakutan. Jack benar benar sudah gila. Awalnya mereka hanya ingin membuat mimpi buruk, namun semuanya berantakan karena Seta. Dan sekarang rencana berubah menjadi membunuh setentah dari pemain, tapi tanpa bantuan Jaz. Jaz tidak boleh ikut campur terlalu banyak.
Setelah tiba di depan Jack, Jaz menundukkan dirinya. Jack pun kembali tersenyum senang.
"Kau pintar Sally, tapi aku merindukan wujud aslimu." Ucap Jack diiringi seringaian.
Jessica segera melemparkan pistol pada Jack dan mengenai kepala sang kekasih. "Kau mau menyuruhnya berubah menjadi bayi? Jangan gila sialan!"
"Tidak, wujud asli, ah tidak, ini adalah wujud asli Sally. Maksudnya, wujud saat pertama kali kita bertemu dengan Sally." Ucap Jack.
Rick merinding. Wujud saat pertama Jaz bertemu dengan mereka persis seperti binatang buas, binatang buas yang bahkan keberadaan nya tidak ada di dunia.
Jack tertawa kemenangan. "kali ini kalian semua akan benar benar mati." Ucapnya.
Matanya menatap senang Mahen, Juna, Nares dan Juan yang ketakutan dengan wujud Jaz.
Ting!
Semua nya langsung melihat ke arah lift. Siapa yang baru saja menggunakan lift?
Terry dan Cio keluar dari lift. Mereka segera lari menuju kamar Juna tanpa peduli dengan apa yang sedang terjadi di depan mereka.
Kepala Jaz terasa pusing saat melihat Terry dan Cio. Rasanya seperti, ia mengingat sesuatu.
Nares dan yang lain kelihatan bingung. Apa yang di lakukan kedua adik mereka di sini? Mereka berdua seharusnya sedang bersembunyi dengan aman.
Nares melirik Seta yang ada di atas. Seta menggerakkan tangannya seakan akan memberi tahunya sesuatu. Nares tahu bahasa isyarat itu.
'Lindungi mereka'
"Wah ada apa ini? Bukan kah seharusnya mereka berdua menolong mereka? Kenapa mereka berdua malah lari menuju kamar mayat itu?" Tanya Jack.
"Ya buat sembunyi lah, buat apa lagi coba" balas Juan sewot.
Ia sebenarnya takut, takut pada makhluk aneh yang sedang berdiri di samping Jack, bukan pada Jack. Jack itu sebenarnya tidak ada apa apanya tanpa makhluk buas itu.
"Jam berapa sekarang?"
"J-jam lima lewat lima belas" Jessica buru buru membalas pertanyaan Jack.
"Tinggal empat puluh lima menit lagi, siapa di antara kalian yang ingin mata lebih dulu?" Tanya Jack
Tidak ada yang menjawab. Jack semakin merasa senang.
"Oke-oke, aku akan memberi pilihan. Aku bunuh kalian semua sekaligus atau kalian biarkan aku bertemu Seta?"
Tawaran Jack membuat Juna merah. Jack terlalu bertele-tele. Jika memang ingin membunuh mereka, ya tinggal bunuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. Petak Umpet
Fanfiction[SUDAH TERBIT] [NCT DREAM × TXT] ❝Kesalahan mereka yang mengajak orang tidak di kenal untuk bermain.❞