PAHLAWAN KESIANGAN

936 157 13
                                    

"JUAN!"

Juan terjatuh. Rick menembak kaki kirinya, tepat di betisnya. Rasanya sangat menyakitkan.

DOR!

DOR!

DOR!

DOR!

Jua  menatap nanar Jero yang berdiri sambil dibopong oleh Juna. Ia sedikit tersenyum.

DOR!

Darah mengalir dari mulut Juan. Nafasnya terhenti, jantungnya tidak berdetak lagi. Ia pergi dengan mata terbuka.

“JUAN, TERELIMINASI

BRAK!

Pintu rumah terbuka dengan kasar. Menampilkan sosok Hendra dan Gion yang terlihat sangat marah.

Hendra memukul kepala Jessica menggunakan blok kayu. Hingga gadis tersebut pingsan.

Lalu Gion menusukkan pisau yang ia bawa ke leher Rick. Pria tersebut terjatuh kesakitan karena pisau yang di tusukkan oleh Gion adalah pisau tumpul. Dengan cepat Gion menendang kepala Rick yang sedang berlutut dengan sangat kuat. Hidung Rick berdarah karena tendangan yang di berikan Gion.

"Jangan sentuh keluarga gue lagi!" ucap Hendra marah. Ia membuang blok kayunya asal lalu menatap geram Jack.

Seta menatap tidak percaya Hendra dan Gion yang tiba tiba muncul di tengah rumah. Bukankah mereka berdua sudah di bunuh oleh Jack? Lalu bagaimana bisa keduanya—

"Hen, lo masih hidup?" Tanya Seta. Air mata membendung di kelopak matanya. Hendra.. ternyata ia masih hidup.

Hendra mengangguk lalu tersenyum manis. "Iya, maaf gue datangnya telat." Katanya.

Senyuman Hendra seperti sihir. Semuanya merasa bahagai saat melihat Hendra dan Gion.

"Permainan tinggal 20 menit lagi. Dan lo Jack, lebih baik lo nyerah karena lo tinggal sendirian sekarang. Liat, pacar lo pingsan, teman lo kesakitan, dan Jaz udah di pihak kami. Kalau lo gak mau nyerah, gue pastiin lo bakal mati hari ini." ucap Hendra.

Ia meletakkan ujung pistol yang ia bawa di kening Jack. Pistol itu diberikan oleh Gion. Saat sudah menendang kepala Rick, Gion menarik Nares untuk membantunya membawa Seta ke bawah. Sekalian ia mengambil tas yang di bawa oleh Nares dan Seta yang berisikan pistol. Saat sampai di bawah, Gion melemparkan  pistol itu pada Hendra dan Hendra menangkapnya dengan baik. Lalu setelahnya, Hendra meletakkan ujung pistol itu di kening Jack.

Jack hanya diam. Ia meletakkan ujung pistol yang ia bawa di dada kiri Hendra, tepat di jantung Hendra.

Dengan sigap, Beomgyu mengambil shoot gun dan mengarahkannya ke Jack. Tidak hanya Gion, Terry, Seta, Nares, Cio, Juna dan Mahen juga mengarahkan pistol mereka pada Jack.

Jero? Jero sudah tidak memiliki tenaga untuk melakukan apapun. Kakinya benar benar lemas. Hingga Juna dan Mahen menyuruhnya untuk duduk.

"Bagaimana kau bisa sadar?" Tanya Jack.

"Lo lupa? Kan Jaz sekarang di pihak kita." Yang membalas ada Gion. Ia benar benar muak dengan Jack yang membuat duplikat dirinya untuk menipu adik dan abang-abangnya.

[✓] 1. Petak UmpetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang