“Pake sandi.”
Seta mengacak rambutnya kasar. Ruangan berbahaya seperti ini ternyata di kunci langsung oleh abangnya. Ia segera mengeluarkan hpnya."2343."
Nares dengan cepat memencet pin yang terletak di tepi pintu besi itu.
Treng!
Pintu terbuka dengan lamban. Membuat Seta dan Nares mengintip apa yang ada di dalamnya.
Mata Seta dan Nares membesar, ruangan rahasia ini dipenuhi oleh senjata. Terdapat banyak pistol di sisi kiri ruangan, ada berbagai jenis pisau dari yang panjang yang kecil ada pisau lipat juga. Ada juga beberapa bom, dan gas beracun.
Seta dan Nares melangkah masuk menuju ruangan itu. Pintu tertutup dengan keras. Hingga mereka berdua terkejut.
“Ada tas!”
“Pake buat bawa senjata!”
Seta dan Nares berjalan mengelilingi ruangan. Mencari pistol ringan dengan suara tembakan yang tidak terlalu keras.
"Ini gimana cara nyari pelurunya?" Tanya Setafrustasi. Ia mengacak rambutnya lalu menatap kesal Nares.
Nares melemparkan pandangan malas ke Seta. "Bodoh. Kan ada namanya."
Seta membalik-balik peluru yang ada di tangannya untuk mencari nama pistol
“Haha sepertinya aku akan melakukannya seperti peraturan awal. Satu persatu diantara kalian yang di temukan akan di bunuh.”
“Sebenarnya aku tidak ingin merenggut nyawa seseorang, tapi tadi Jero dan Jino mencoba kabur. Dan aku tidak ada pilihan lain.”
"JINO TERELIMINASI"
Brak!
Nares dan Seta menjatuhkan tas mereka secara bersamaan. Tangan mereka berdua bergetar. Ternyata benar, yang di temukan hanya di kurung dan dipukuli habis-habisan. Tapi tidak sampai merenggang nyawa.
Dan sekarang semuanya berubah. Tiga diantara mereka sudah di temukan. Sudah pasti yang dibunuh setelah Jino adalah Jero, karena Jero adalah orang yang di temukan kedua.
Nares dan Seta saling pandang. Hanya ada dua pilihan, keluar menemui Juna dan Mahen atau berdiam diri di ruangan rahasia ini. Sangat aneh rasanya, Nares dan Seta selalu menemukan tempat yang paling aman.
“Sekarang gimana?”
Ting!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. Petak Umpet
Fanfiction[SUDAH TERBIT] [NCT DREAM × TXT] ❝Kesalahan mereka yang mengajak orang tidak di kenal untuk bermain.❞