04- conceal

33 14 5
                                    

"nih" jeno menyodorkan sebuah helm berwarna baby blue pada rubby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nih" jeno menyodorkan sebuah helm berwarna baby blue pada rubby

"udah ga usah cemberut terus, nanti aku khilap ga tanggung jawab ya" ruby melayangkan pukulan di bahu tegap jeno membuat sang empu meringis

"bar bar banget, untung cinta" ucap jeno mengelus dada dramatis sedangkan ruby hanya mencibir ia memilih segera menaiki motor sport hitam milik jeno

* * *

cafe starlight

"beef stick nya dua, cheese cake nya satu, minumnya milkshake strawberry, dan capuccino. udah itu aja" ujar jeno pada seorang waiters  yang sedang menyatat pesanan mereka

"aku ke toilet dulu" pamit jeno dibalas anggukan kecil dari ruby

ting!

ruby mengalihkan atensinya ke ponsel jeno yang tak jauh darinya. ia mengedikkan bahu acuh, ia tak berniat membalas ataupun melihat ponsel jeno, karna menurutnya itu privasi jeno.

gadis itu lebih memilih menikmati cheese cake pesanannya tadi.

ting!

ting !

ting!

gadis itu jengah mendengar suara notifikasi spam dari ponsel jeno, akhirnya ia meraih ponsel tersebut dan melihat sekilas pop up massage nya

lami
kak dimana? kita jadi jalan gak?

deg.

ruby menggelengkan kepalanya, mengenyahkan pikiran negatif mengenai jeno, gak mungkin cowok itu selingkuh. "lami? siapa ya? gue kayak pernah denger namanya" gumam ruby

"ah mungkin sepupunya kali" ruby meletakkan kembali ponsel jeno

tak berselang lama, jeno datang.

"sorry lama"

"hm hm"

"kenapa?" tanya jeno membuat ruby menatapnya sekilas

"gapapa" balas ruby sekenanya, lalu netranya kembali fokus pada makanan yang telah tersusun rapih dimeja

drrtt.. drrtt..

ponsel jeno berbunyi, jeno hanya melirik sekilas nama si penelfon dilayar.

lami

nama yang tertera dilayar ponselnya tapi cowok itu tak berniat untuk menjawabnya sama sekali.

"kenapa ga diangkat?" tanya ruby

"ngga penting"

"ck! angkat dulu mana tau penting"

jeno menurut, ia mengangkat telfon. sesekali melirik ke arah ruby yang sedang menatapnya penasaran.

"hm?"

"......................."

"lupa"

"..............."

"apasih ganggu!"

jeno memutuskan panggilan sepihak

"siapa? kok dimatiin?" tanya ruby heran

"ah- itu ga penting"

"bener?" tanya ruby curiga

"iya sayang"

* * *

ruby turun dari motor sport hitam jeno, "mau mampir dulu ga?" tawar ruby

"lain kali aja ya, soalnya bunda nyuruh aku pulang cepet" jeno

ruby mengangguk paham "oke. salam ya buat bunda aku kangen hehe"

jeno menjawil hidung runcing gadisnya, "gemes banget pacar siapa sih?"

ruby mendengus "udah ih sana pulang"

"ngusir nih?"

"iya!"

jeno mengacak rambut ruby pelan, " oke aku balik ya. nice dream cantik"

jeno menstarter motornya, meninggalkan ruby yang sedang menutupi wajahnya yang memerah dengan kedua tangannya "rese!"

* * *

seorang pria berjalan tergesa menghampiri gadis yang tengah duduk disebuah bangku taman "tck ngapain masih disini sih? ini udah malem"

gadis itu menatap sosok pria dihadapannya "kata kakak kita mau jalan, jadi aku tungguin kakak disini"

"hhh sorry. gue kan udah pernah bilang sama lo, kalo gue lagi sama dia jangan hubungi gue. ngerti gak sih?"

"ma-maaf, aku..aku cuma kangen" ujar lami menundukkan kepalanya

"kakak selalu prioritasin dia sedangkan aku.. keberadaan aku bahkan keliatan gak penting buat kakak"

"lo gila?" cowok itu mendekatkan wajahnya mengikis jarak

"sampai kapan pun, dia bakalan tetap jadi prioritas buat gue"

lami mengalihkan pandangannya, matanya memanas "ka-kalo gitu, aku bakalan ngasih tau-"

"coba aja kalau berani" potong pria itu, ia menegakkan kembali tubuhnya

"kalau lo mau mempermalukan diri lo sendiri silahkan." ucap pria itu

lami meremat tangannya, "sial!"

- tbc 🐺

hai gimana sama chapter kali ini?🚶

YOUR J [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang