rubby mengerjap, lalu bersingsut duduk bersandar disandaran ranjangnya. ia menoleh kearah jam, pukul 10 pagi. tenggorokannya terasa kering, akhirnya ia memilih keluar dari kamar.
sampai dilantai bawah, rubby langsung berjalan kearah dapur. disana sudah ada bara dan bryan tengah sarapan.
"pah.."
bara menoleh, "udah bangun rupaya, udah cuci muka belum?"
rubby menggeleng, "cuci muka dulu sana" titah bara. rubby langsung masuk kedalam kamar mandi yang ada didapur untuk mencuci muka.
tak berselang lama rubby datang dan duduk dikursi, menatap sarapan yang tersedia dihadapannya tanpa minat.
"mata lo bengkak amat" celetuk bryan menyendokkan nasi kedalam piring
"mamah mana?" tanya rubby mengalihkan pembicaraan.
"mama lagi senam pagi sama ibu ibu komplek, ini papah mau nyusul. lumayan bisa nyegerin mata pagi pagi" bara
"udah tua masih aja jelalatan, udah berbuntut dua kamu tuh loh mas!" omel alena memasuki ruang makan.
bara yang menyadari kedatangan sang istri sontak menegakkan tubuhnya, "bercanda kok yang"
alena memutar bola mata malas, "alah nggak percaya aku! mulai besok gak usah jemput lagi, aku pulang sendiri"
bara meneguk ludahnya kasar, menatap bryan dan rubby meminta bantuan. tetapi kedua anaknya hanya bergidik.
"loh mata kamu kok bengkak dek?" bara baru menyadari mata rubby yang sembab seperti habis menangis.
"abis nonton drakor pah" sahut rubby
"yang bener dek? kamu gak ada masalah kan disekolah?" tanya alena khawatir
bara menghelus dada lega saat istrinya mulai melupakan perkara senam pagi.
"bener mah, gak ada masalah kok. semalem aku marathon drakor, sad banget ceritanya jadi nangis" alibi rubby
"lo gak habis tengkar sama jeno kan?" tanya bryan tepat sasaran.
rubby menggeleng, "enggaklah yakali"
ting!
dewik
by, lo gak ada niatan mau jengukin sahabat tercinta apa?astaga!, dia sampai lupa sama janji nya buat jengukin daehwi gara gara masalahnya kemarin. cewek itu segera membalas pesan dari daehwi.
anda
iya, setengah jam lagi otwdewik
bawain jajan banyak banyak
readrubby mendengus, ia segera menyelesaikan sarapan. lalu kembali naik keatas untuk mandi
20 menit..
rubby memperhatikan pantulan dirinya dicermin, gadis itu tampil cantik dengan rok levis pendek yang ia kenakan dengan atasan kemeja berwarna putih.
gadis itu mengambil tas selempangnya setelah selesai mengenakan sepatu converse andalannya, lalu bergegas turun kebawah.
* * *
"dewik!!! main yukk!!" rubby berteriak dengan semangat 45 memanggil daehwi dari depan pintu gerbang tanpa berniat ingin memencet bell disampingnya.
"dewikk!!!"
"dewik bukain gerbangnya!!"
"woii!!" jengah rubby
tak lama kemudian, seorang pria keluar dari rumahnya dengan mata yang memicing, pria itu mengenakan celana boxer dan kaos kelonggaran. jangan lupakan rambutnya yang berantakan seperti habis bangun tidur.
"kuker amat sih lo teriak teriak, orang ada bell juga bukannya dipencet" cerca daehwi mendorong pagar lalu mempersilahkan rubby masuk.
daehwi membuka pintu mobil milik rubby lalu memasukinya. cowok itu menyenderkan punggungnya dikursi. rubby menoleh, "ngapain lo?"
"jalan aja buru, males jalan capek"
emang daehwi sialan, semager itu dia buat jalan dari gerbang kedalem rumahnya. "sialan lo" guman rubby
sesampainya dirumah, daehwi membanting tubuhnya disofa. sedangkan rubby asyik menikmati yoghurt yang dibelinya sebelum mampir kerumah daehwi. "ahh mantap"
"bagi elah, haus nih gua" ujar daehwi mengadahkan tangannya, rubby mendengus lalu melemparkan botol minumannya ke daehwi.
"harusnya lo yang nawarin gue minum supardi!" daehwi mengedikkan bahu, cowok itu meletakkan botol minuman yang telah ia tandaskan isinya.
"ngantuk gue" daehwi merebahkan tubuh disofa panjang memejamkan mata tanpa mengiraukan rubby.
"dih?!"
"gue kesini gak mau ngeliat lo molor ya wik! enak aja bangun lo" rubby
"ya elah, terus mau ngapain? lo kan udah jenguk gue, bawain makanan. udah, sono balik" usir daehwi
"anjing!" umpat daehwi saat merasakan rambutnya dijenggut oleh rubby
"daehwi ayo maen" rubby mengguncang bahu daehwi membuat cowok itu risih.
"main apaan nyet! main kuda kudaan? sok atuh kita ke kamar" rubby menjitak kepala daehwi barbar.
"otak lo ya wik!"
"hehe" cengir daehwi
"gue udah ngechat jeno suruh jemput, dah ah gue mau tidur lagi, ngantuk" ujar daehwi berjalan meninggalkan rubby.
"daehwi sialan!!!!!" pekik rubby, untung aja daehwi tinggal sendiri. kalo ada bonyoknya mungkin rubby udah diusir.
"terus ngapa lo nyuruh gue kesini kalo ujung ujungnya begini??" tanya rubby gemas, rasanya rubby pengen ngejambak rambut daehwi lagi.
daehwi menghentikan langkahnya, "iseng. btw makasih makanannya"
brak!
pintu kamar daehwi tertutup rapat, cowok itu membiarkan rubby diruang tengah sendirian meraung raung. "kenapa nyuruh cowok itu jemput sih! daehwi sialan nyusahin" kesal rubby
akhirnya rubby memilih pulang tanpa menunggu jeno datang. rubby lagi males ngeliat mukanya jeno sekarang. yang ada dia gak bisa ngontrol emosinya dan berujung menggila didepan jeno.g
- tbc🐺