at paradise cafe
lami sedaritadi tak berhenti tersenyum setelah mendapatkan pesan singkat dari kekasihnya, lee jeno. cowok itu biasanya sering mengabaikan lami, tapi kali ini entah kenapa tiba tiba jeno mengirimkan pesan untuk mengajaknya bertemu.
lami mengangkat kepalanya yang daritadi menunduk saat merasakan sebuah kursi disebrangnya ditarik seseorang. pasti itu jeno!
senyumannya memudar, wajahnya mendadak menjadi pucat pasi saat menyadari sosok yang duduk dihadapannya sekarang.
"k-kak rubby?" lami tergagap
"iya. kenapa? kecewa yang dateng bukan orang yang lo harepin?" rubby membuka dua kancing atas seragamnya, dia gerah banget, abis lari lari dari sekolah ke cafe. pasti mukanya kayak gembel sekarang.
"maksudnya lo kak?"
rubby terkekeh, "gak ada kok. gue duduk disini ya" ujar rubby, gadis itu membolak balik buku menu ditangannya.
lami mengangguk kecil.
rubby menatap lami yang daritadi kayak nelfonin seseorang. bisa ditebak, lami lagi nelfon pacarnya, lee jeno pacar rubby juga sih sebenernya.
dahlah kit ati saya
"jeno nya lagi tidur, percuma lo telfonin seribu kali juga gak bakal diangkat"
"hp nya gue matiin"
"h-hah gimana kak?"
"gak usah sok ngedrama deh lo. gue udah tau lo selingkuhannya cowok gue" ujar rubby ringan, mati matian dia nahan diri buat gak nampol muka lami yang dibuat buat sok polos. iyuh
"tinggalin cowok gue" ucap lami
rubby berdecih, gadis itu berdiri mencondongkan tubuhnya kedepan dengan kedua tangan sebagai tumpuan. "harusnya gue yang ngomong gitu ke lo stop jadi pengganggu dihubungan gue sama jeno. dasar bitch!"
"cowok lo yang mau sama gue!!" kesal lami, dia gak terima dibilangin jalang sama cewek didepannya ini.
"kalo lo nya gak ganjen, cowok gue gak bakalan kepincut" ucap rubby mendesis
"akh!" pekik lami saat merasakan rambutnya dijambak brutal oleh rubby.
para pengunjung cafe menatap kedua gadis itu heran, tak ada yang mau melerai mereka.
rubby yang menyadari tatapan para pengunjung lainnya terarah pada mereka segera menarik lami keluar cafe.
"akh sakit sialan! lepasin"
rubby menghentikan langkah saat mereka berada disebuah gang sepi. "lo udah ngapain aja sama cowok gue?!" rubby menjenggut surai cokelat lami kebelakang membuat gadis itu mendongak kesakitan.
"s-sakit anjing"
"jawab asu!" sentak rubby
"gak ngapa ngapain" lirih lami, rambut lami rasanya mau botak dijambak sama rubby. pro banget ngejambaknya.
rubby melepaskan tangannya dari surai cewek itu, ia menahan kedua bahu lami supaya dia gak kabur kemana mana.
bugh!
rubby meninju perut lami kencang hingga membuat lami terjatuh. rubby berdecak, sebenernya dia gak tega. tapi mau gimana lagi? dia gak tahan ngeliat muka tengil tukang pelakor yang pura pura polos ini lebih lama.
lami memegangi dinding disampingnya untuk berdiri. "bales" titah rubby
"maksud lo?"
"bales gue."
lami yang mendengar itu langsung melayangkan pukulannya kewajah rubby berkali kali untuk melampiaskan kekesalannya.
rubby tertawa kecil, rasanya sakit. tapi gak sebanding sama rasa sakit dihatinya. "lo boleh pulang" usir rubby
gadis itu mencekal tangan lami, "kalo lo sampai ngarang cerita ke jeno tentang gue, gue pastiin lo gak bisa ngeliat matahari terbit lagi besok"
lami menganggukkan kepala, lalu berjalan menjauhi rubby.
'gue bakalan bales apa yang lo perbuat!'
rubby membuka ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"halo? besok ketemuan di **"
tutt..
- tbc 🐺