13- cuddle

21 7 1
                                    

"sini" jeno menepuk sofa disebelahnya, menyuruh rubby segera diduduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sini" jeno menepuk sofa disebelahnya, menyuruh rubby segera diduduk.

"ngantuk" gadis itu menyandarkan kepalanya dibahu jeno.

"nggak jadi nonton nih?" tanya jeno yang lagi nyari film yang cocok buat mereka.

"dih, biasanya juga gak mau diajakin nonton" cibir rubby

jeno menarik rubby kepangkuan. mengelus sayang surai gadisnya. "yaudah cuddle aja yuk, udah lama kita gak cuddle" ujar jeno pelan

rubby menggeleng malas

"ayook" jeno menggigit gemas pipi rubby

"sakit jeen" rubby menggosok pipinya pelan bekas gigitan jeno.

"ayook rubby ayook" cowok itu memutar tubuh rubby kekanan dan kekiri.

"ih jeno pusing!" gerutu rubby

"maaf. yaudah cuddle yu" jeno menatap rubby dengan puppy eyes nya.

"hmm"

"yash! lets go!" jeno mengecup singkat bibir rubby sebelum menggendong rubby ala koala menuju kamarnya.

* * *

rubby mengerjapkan mata saat merasakan benda kenyal yang menempel dibibirnya. "jeno ih!" rubby mendorong dada jeno kesal.

"bibir aku masih bengkak ya jen." peringat rubby pas ngeliat jeno mau majuin wajahnya lagi.

cowok itu cemberut, "tanggung jawab"

"tanggung jawab apa?"

"siapa suruh bibirnya bikin candu, jadi pengen cium terus" kata jeno frontal

rubby mendengus, ia berbalik memunggungi jeno.

jeno memeluk posessif pinggang rubby, ia membenamkan wajah diperpotongan leher jenjang rubby. memberikan beberapa kecupan disana.

"geli jen" tegur rubby, sedangkan sang empu cuman bergumam gak jelas.

rubby menarik dirinya sedikit menjauh dari jeno, "geli jenooo"

cowok itu gak mengubris rubby, ia melayangkan kecupan diseluruh wajah gadis itu "gemes banget sih"

drtt.. drtt..

rubby meraih ponselnya diatas naskas

"halo?"

"kamu dimana?"

"di apartemen jeno dad"

"pulang"

tutt..

"siapa?" tanya jeno penasaran

"om tiwai nyuruh pulang"

jeno mengangguk kecil, "ayok aku anter" cowok itu beranjak meninggalkan kamar.

* * *

"darimana?" tanya taeyong datar sesaat setelah jeno dan rubby sampai.

"dari apartemen jeno om" jawab jeno

"baru pulang semalam ini?" taeyong melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 08.15.

"ngapain aja kalian?" jeno meneguk ludah kasar, mampus kena introgasi.

taeyong memperhatikan rubby lekat, seperti ada yang beda dari gadis itu.

"aileen, masuk" titah taeyong

setelah rubby beranjak meninggalkan mereka. taeyong memijat pangkal hidungnya. "seberani itu kamu mengajak aileen pergi tanpa seizin saya?"

jeno menggeleng pelan, "maafin saya om lupa ngabarin om tadi"

taeyong berdecih, "saya gak suka kamu"

emang saya suka sama om?! batin jeno

"saya mau kamu putus dengan aileen"

dih?

jeno menatap taeyong bingung, "tapi kenapa om? saya sayang sama rubby"

taeyong tersenyum miring, "jawabannya ada didiri kamu. jangan kira saya tidak tahu apa yang kamu lakukan"

deg

dia tau? batin jeno gelisah

"apa maksud om?"

taeyong mengedikkan bahu

"kalo gitu saya pamit dulu, maaf saya lupa meminta izin sama om buat ngajak rubby keluar" pamit jeno

cowok itu segera meninggalkan pekarangan rumah gadisnya.

"udah gila" ucap taeyong terkikik saat menutup pintu rumah.

"jahat banget sih dad" rubby

well, taeyong cuman ngegertak jeno biar anak itu takut. sebenernya rubby udah izin duluan sama taeyong buat main ke apart nya jeno. "kan bercanda"

"bercanda apaan bikin anak orang ketakutan gitu" celetuk bryan

"om awas kena omel sama mama, jeno itu calon mantu kesayangannya loh"

taeyong menatap bryan sekilas, "yang kayak gitu dicap jadi calon menantu?"

"ntar om kenalin sama rekan bisnis om. kalo sama dia sih, om kasih restu" rubby melotot tak terima.

"gak mau ih sama om om"

- tbc🐺

spam update nih ><

YOUR J [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang