Bagian 10: Kacau

4K 531 95
                                    

- "... melakukan percobaan bunuh diri,..." -

"Mana Juyeon?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mana Juyeon?"

Chan bertanya begitu ia sampai rumah. Sebelah tangan membuka kancing jasnya, sementara yang lain memberikan tas kerjanya pada Changbin. Wajah pria itu terlihat kaku dan dingin. Sorot matanya tajam menilik sekitar.

"Di lantai dua, tuan."

Kaki Chan melangkah cepat menaiki lantai dua setelah mendapat jawaban dari Changbin. Ketika tiba di ujung tangga terakhir ia bisa lihat pintu kamarnya terbuka dan bisa ia lihat juga Juyeon sedang berdebat dengan istrinya.

"Siapa?"

"Ya lo lah."

"Nggak ada kok."

"Ada, Jungwoo yang bilang sama gue," ucapan Minho memelan di ujung kalimatnya saat matanya melihat suaminya berdiri di ambang pintu.

"Juyeon ke ruangan saya sekarang. Tunggu di sana," perintah Chan. Pria itu langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tangan dan mencuci muka. Changbin meletakkan tas kerja Chan di walk in closet, sementara Juyeon langsung mengikuti perintah Chan. Tinggallah Minho yang diam mengawasi kelakuan para pria itu.

"Mau ngapain?" Tanya Minho begitu Chan keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar. Tangan Chan dengan sigap menerima uluran handuk dari seorang maid untuk mengelap wajah basahnya.

"Ada perlu," jawab Chan singkat. Ia berjalan mendekati Minho, "jangan lupa diminum vitaminnya," katanya. Wajah Minho tanpa aba-aba ditangkup dan bibir juga dahinya dikecup. Sebuah kebiasaan yang selalu ia lakukan setelah pulang kerja.

"Tunggu, belum lama." Minho tahan pipi Chan dan kembali menyatukan bibir mereka. Menekannya sedikit lebih kuat juga mengambil kesempatan melumat bibir atas yang lebih tua.

"Kamu marah soal yang tadi? Aku cuma bercanda." Tangan Minho turun perlahan dan berpasrah di atas paha. Ia sudah agak susah untuk bergerak karena tubuhnya semakin berat. Hanya duduk saja dadanya sudah sesak. Kepala si manis masih mendongak untuk menatap suaminya yang kini sedang bicara dengan seorang maid.

"Nggak apa-apa, siapkan saja. Nanti kalau udah kasih tau saya."

"Mau dicat warna apa, tuan?"

"Nanti diskusi sama Minho aja."

"Baik, tuan."

Minho tidak paham mereka membicarakan apa. Lebih baik diam. Mungkin nanti setelah Chan pergi maidnya akan membicarakan hal yang jadi perbincangan.

"Ah, soal yang tadi, aku tau kamu bercanda."

"Nggak, aku serius."

Alis Chan terangkat sebelah. Minho kenapa selalu berubah-ubah. "Saya nggak niat ngambil Juyeon," katanya. "Kamu sendiri kenapa tadi ribut sama Juyeon?"

LOVE SEQUENCE | BNH [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang