Bagian 34: Muak

3.3K 470 77
                                    

- "Kamu punya banyak rahasia yang aku nggak taukan, Chan?" -

.

WARNING⚠️
3k+ words

WARNING⚠️3k+ words

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ASTAGA MINHO!"

Chan berlari untuk menarik Minho yang tersungkur dalam pelukannya. Darah mengalir dari dari sisi samping kepala pemuda itu.

"CHANGBIN."

Chan segera panggil asisten istrinya itu dengan tangan yang masih memegang kepala Minho yang terus mengeluarkan dari, sementara yang terluka sudah pingsan di tempat.

"Panggil Jaehyun cepat!" Perintahnya. Chan menggendong Minho dan meletakkannya di ranjang. Jantungnya berdetak cepat. Melihat darah keluarganya sendiri selalu menjadi trigger untuknya mengenang masa lalu. Kini berbalik dia yang ketakutan. Wajahnya linglung dan napasnya tersendat. Traumanya belum hilang ternyata.

"Ambil handuk bersih, Yeji."

Para maid dan bodyguard yang datang karena teriakan Chan ikut panik. Darah Minho banyak sekali tercecer di lantai. Soyeon dan beberapa maid sigap membersihkannya sebelum orang lain melihat.

"Minho," panggil Chan. Ia tepuk-tepuk pipi lembab milik pemuda itu. Namun tidak ada respon yang diberikan. Perut Chan mendadak mual. Dia mau muntah melihat darah tercecer di mana-mana, bahkan bathrobe putihnya sudah penuh darah.

"Ini, tuan."

Chan menoleh pada Yeji, "tahan di sini. Saya pakai baju dulu. Changbin, Jaehyun sudah di jalan?"

"Sudah, tuan."

Raut cemas dan takut Chan menjadi satu. Ia pergi setelah itu karena masih pakai bathrobe. Chan memakai pakaian dengan kepala penuh kekhawatiran. Dahinya terus mengernyit.

Ini semua salah saya, pikirnya. Minho tidak akan begini kalau dia mau ikuti saran Jaehyun. Harusnya mereka bicara baik-baik. Sungguh, Chan tidak niat membentak Minho sama sekali.

"ARGH," teriaknya kesal. Mencoba melampiaskan emosinya.

"Tuan, anda baik-baik saja?"

Dari luar pertanyaan itu datang; sepertinya suara Wooyoung. Chan balas dengan iya singkat.

Ya ampun, harusnya Chan paham bagaimana Minho kalau sudah banyak pikiran. Pemuda itu pasti akan terus memikirkannya sampai sakit. Dan sekarang benar terjadi. Chan menyesal. Chan benar-benar menyesal. Bagaimana kalau sesuatu terjadi pada istrinya?

Begitu dia keluar dari walk in closet bisa ia lihat Jaehyun sudah datang dan sedang menangani Minho bersama seorang suster. Ia perhatikan dari jarak yang tidak terlalu dekat.

"Apa lukanya dalam?" Tanya Chan hati-hati. Jaehyun sedikit kaget karena terlalu serius, tapi lekas menoleh ke sumber suara.

"Lumayan, harus dijahit."

LOVE SEQUENCE | BNH [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang