Bagian 17: Pujian

3.8K 525 104
                                    

- "..., kamu juga hebat di ranjang,..." -

"Ih Juyeonnya gue balik!" Pekik Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih Juyeonnya gue balik!" Pekik Minho. Kakinya melangkah cepat dan langsung memeluk Juyeon di depan suaminya.

Bayangkan dipeluk istri bos di depan bos sendiri. Juyeon mau mati rasanya. Namun dia mana bisa menolak, jadi dia hanya diam saat Minho melakukan itu. Sedikit membungkuk dan tersenyum canggung dengan tangan mengambang di udara.

"Nggak usah kelamaan meluknya," peringat Chan. Pria itu duduk menyamping ke arah istri dan salah satu orang kepercayaannya. Tapi Minho justru bertingkah seolah dia tidak dengar dan terus memeluk Juyeon dengan digoyangkan ke kanan dan kiri.

Astaga, ini tidak bisa dibiarkan. Chan yang sudah siap-siap makan malam pada akhirnya berdiri. Ia tarik kaos belakang istrinya dan dibimbing untuk duduk lagi di kursi.

"Makan."

"Akukan mau-" Minho lekas menutup mulutnya saat Chan menatapnya tajam. "Iya, ini makan."

Setelah mendapat jawaban seperti itu Chan kemudian melanjutkan acara makannya yang tertunda.

"Juyeon, kamu udah makan?" Tanya Minho perhatian.

"Lanjutkan makannya, tuan."

Sengaja Juyeon jawab begitu, karena kalau dia jawab belum Minho pasti akan menyuruhnya makan bersama.

"Bukan cuma Juyeon yang ada di sini. Itu ada Changbin, Seungmin, Jungwoo, Yeji, Soyeon, semua belum makan. Kenapa kamu cuma nanya ke Juyeon?" Chan merasa panas melihat perhatian istrinya ke orang lain. Entah kenapa kalau ke Juyeon dia sedikit sensitif.

"Juyeon pengecualian," jawab Minho sebelum menggigit daging miliknya.

Chan mendecih, bilang kalau itu cuma alasan Minho. Bilang saja kalau Minho memang suka Juyeon.

"Loh, akukan udah pernah bilang ke kamu, pak. Kalo si Juyeon itu cowok idaman aku."

"Cowok idaman? Apa-apaan."

Dua orang yang asik berdebat itu mungkin tidak sadar kalau lagi-lagi malam ini mereka menjadi sumber tawa pegawainya. Mereka yang berdiri di sisi dekat counter dapur kompak menahan tawa dan melirik Juyeon penuh godaan. Padahal pemuda itu baru saja kembali ke rumah ini, tapi sudah jadi bahan pertengkaran tuannya. Mau letak di mana wajah tampannya ini.

"Ya udah, harusnya Juyeon aja yang jadi suami kamu," kata Chan agak emosi. Ia berhenti makan sejenak. Menodong istrinya dengan tatapan matanya yang tajam.

Tanpa rasa bersalah Minho balas, "kalo dulu jumpanya Juyeon duluan aku pasti mau jadi istrinya dia aja daripada kamu, pak."

Emosilah Chan dibuatnya. Pria itu berbalik; karena barisan pegawai berada tepat di belakangnya. "Juyeon, besok kerjanya pindah ke kantor saya aja. Jangan jadi asisten istri saya lagi," katanya.

LOVE SEQUENCE | BNH [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang