Bagian 19: Manis

4.1K 527 67
                                    

- "tuh kan, aku gendut." -

" -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama menikah Minho tidak pernah bekerja lagi, semua orang juga tahu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selama menikah Minho tidak pernah bekerja lagi, semua orang juga tahu itu. Jika saja dia ingin egois mungkin sudah sejak lama dia protes pada Chan. Rumah tangganya mungkin tidak akan seharmonis ini jika dia terus melawan suaminya dan memaksa menuruti kehendaknya. Bukan dia ingin diintervensi dan berpasrah diri, tapi dia hanya ingin menjadi sosok istri yang sesuai dengan harapan suaminya. Dia tidak ingin hanya karena dijodohkan ia hancurkan harapan Chan. Rumah tangga jika terus ribut pasti tidak akan baik, Minho tidak masalah jika harus mengalah.

Kalimat yang selalu Minho ingat adalah Chan pernah bilang yang intinya pria itu ingin istrinya hanya di rumah dan mengurus anak. Okay, tidak masalah kalau untuk Minho, meski jiwa bebasnya meronta kalau dia juga ingin bekerja. Toh hidupnya juga terjamin. Dia tidak akan jatuh miskin bahkan sampai turunan ke delapan.

"Tuan, ada paket untuk anda."

Seorang maid dengan seragam hitamnya memberitahu saat ia sedang duduk santai di ruang tv. Ah, Minho ingin memberi tahu fakta ini sejak lama. Fakta bahwa pegawai di rumah ini semua berpakaian serba hitam, kecuali asisten Minho. Mereka bebas pakai kemeja apapun, asal jasnya hitam. Ide siapa?

Tentu saja bapak Chan yang terhormat. Kadang Minho tidak habis pikir dengan suaminya. Apa di otaknya hanya ada warna hitam sampai warna lain kehilangan eksistensinya, aneh.

"Bin, tolong ambilin."

Minho malas bergerak, badannya teras berat. Kakinya diluruskan di atas sofa dengan tubuh bersandar di sandaran sofa. Manik bulatnya fokus menonton tv. Bibir tipisnya yang mugil sedikit terbuka karena tertekan pipi yang semakin chubby.

"Ini, tuan."

Kotak cukup besar diletakkan di dekat Minho oleh Changbin. Sebuah gunting disodorkan padanya, yang justru membuat Minho terkejut. Matanya melirik ke atas dan ternyata itu Seungmin. "Tau aja lo, Min," katanya.

"Aku yakin kamu mau unboxing," balas Seungmin sambil senyum lebar.

Minho mengangguk, "ada gunanya juga lo. Lebih gercep daripada Juyeon ternyata," gumamnya. "Sekalian videoin, Min. Ntar kalo ada yang rusak kita bisa klaim garansi."

LOVE SEQUENCE | BNH [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang