Bagian 29: Random

4.2K 505 135
                                    

- "..., kak Chan, kak Minho bilang Juyeon cowok idamannya," -

Chan duduk dengan wajah lelah di kursi sebelah ranjang Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chan duduk dengan wajah lelah di kursi sebelah ranjang Minho. Berdasarkan apa yang dia baca di artikel, orang yang baru saja operasi caesar itu pasti akan terlihat lemas. Mau bangun susah, sakit, nyeri, dan pasti sulit bergerak. Tapi lihat istrinya, semangatnya bukan main dan terlihat segar.

"Kamu nggak kesakitan?" Tanya Chan pelan dengan wajah tidak percaya.

"Sakit, makanya cuma bisa berbaring gini."

Minho tidur dengan posisi sedikit ditinggikan, tapi sejak bangun tidur pukul delapan pagi tadi sampai sekarang jam sepuluh pagi mulutnya tidak berhenti berceloteh. Ada saja bahasannya. Itulah kenapa Chan bilang dia bersemangat.

Hela napas terembus dari bibir ranum Chan. "Istirahat, Minho. Jangan terlalu banyak gerak, itu jahitannya belum kering. Dan jangan main ponsel terus."

"Iya, ini diem."

Diem hidungmu mancung, batin Chan. Baru kemarin dia merasa sangat terharu. Sekarang sudah buat emosi saja orang manis satu ini.

"Sini ponselnya," minta Chan. Namun Minho enggan memberi. "Sini, sebelum saya marah."

"Aku bakal pukul kepala kamu," tolak Minho. Dia coba mengingatkan ucapan suaminya kemarin.

"Nggak berlaku kalau situasinya begini."

"Eh, eh, Chan, tau nggak? Si Yeji, Jungwoo sama Jisung aneh banget." Minho tertawa geli. Chan mendecak. Pintar sekali mengalihkan pembicaraan. Dia tidak paham apa yang Minho bahas.

"Masa mau jadi baby sister dan baby brothers," lalu tertawa lagi. "Aduh, perutku sakit."

"Tuh kan, saya bilang jangan banyak gerak. Kamu dibilangi nggak percaya. Kalau sudah beginikan-"

"Jangan marah, masih tahan."

"Kamu ini-"

"Ih diem, dengerin aku dulu. Si Jisung, sok-sokan ngebenerin Jungwoo, padahal dia juga salah. Harusnyakan baby sitter," lalu dia tertawa lagi. Chan bahkan tidak paham dimana sisi lucunya.

"Udah salah, sok-sok benerin," lanjut Minho.

"Nah itu."

"Apa?"

"Udah salah, malah balik ngancam."

"Siapa?"

"Ya, kamu. Sama aja kamu kayak mereka."

Lalu ponsel Minho direbut paksa dan dimasukkan dalam saku celana pria itu. Minho memberengut malas. "Dasar, orang tua."

"Suka nggak sadar diri."

Berengan mata kesal dari Minho tidak melunturkan keberanian Chan untuk mengejek istrinya. Setelah puas mengejek dengan membuat ekspresi aneh di wajahnya dia duduk menyamping seolah tidak terjadi apapun.

LOVE SEQUENCE | BNH [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang