04

1.8K 133 35
                                    

"Sampai ketemu minggu depan."

Keynan mematikan sambungan telponnya. Dia meletakkan HP-nya di meja dan mengambil toples berisi kue nastar yang tersedia di meja ruang tamu.

"Keynan," panggil seseorang.

Keynan menoleh, menatap orang yang baru saja memanggilnya. Ternyata itu adalah Mamanya, Helena.

Helena berjalan mendekat ke arah Keynan, lalu duduk di sofa panjang yang ada di dekat Keynan.

"Ikut Mama ke cafe yuk!" Ajak Helena.

Keynan menggeleng, "enggak ah. Keynan dirumah aja." Jawab Keynan, lalu memakan kue nastarnya.

Helena berdecak kesal, "sebentar aja, Key. Lagian juga kamu kan gak ngapa-ngapain di rumah."

"Kerjaan Keynan masih banyak. Keynan mau kerja aja," ujar Keynan.

"Key, plisss," ujar Helena sambil memasang wajah memelas. Berharap Keynan bisa berubah pikiran dan mau ikut Helena untuk pergi ke supermarket.

Keynan menghela nafas panjang, "oke, Key ikut."

Helena tersenyum senang, "gitu dongg. Itu baru anak Mama," ujar Helena, lalu mengacak-acak rambut Keynan.

"Udah, ayok! Kita berangkat," ujar Helena. Helena berdiri dari duduknya.

"Bentar, Ma. Keynan siap-siap dulu," ujar Keynan sambil menatap Mamanya.

"Gausah siap-siap. Gitu aja udah rapi," ujar Helena.

Helena mengambil toples berisisi kue nastar itu dari tangan Keynan, lalu meletakkannya di meja. Dia mengambil HP Keynan yang ada di meja dan memberikannya pada Keynan. Helena mendorong kursi roda Keynan untuk keluar rumah.

-----------

Keynan menyenderkan tubuhnya di kursi mobil, lalu menatap keluar kaca.

"Keynan," panggil Helena.

"Apa?" Tanya Keynan tanpa menatap Helena.

"Kerjaan kamu yang dirumah itu belum kelar-kelar juga?" Tanya Helena yang di jawab gelengan kepala oleh Keynan.

Keynan menatap Mamanya. "Kurang dikit lagi. Mungkin minggu depan selesai," jawab Keynan.

Helena mengangguk-angguk, lalu menyenderkan tubuhnya di kursi mobil. Suasana didalam mobil kembali hening. Tidak ada yang berbicara satu sama lain. Hanya terdengar suara mesin dan klakson kendaraan dari luar.

-----------

Helana meletakkan nampan berisisi tiga makanan dan dua minuman di atas meja. Helena menata makanan dan minuman itu diatas meja.

"Selamat menikmati," ujar Helena diakhiri senyuman.

Dua pelanggan yang ada dihadapan Helena pun juga ikut tersenyum. Kemudian, pergi meninggalkan meja itu dan berjalan ke tempat kasir.

"Ana, anak saya mana?" Tanya Helena pada Ana, penjaga kasir.

"Tadi katanya mau pergi ke ruangannya, Bu," jawab Ana.

Helena berdecak kesal, "ruangan terus ruangan terus. Lama-lama saya rubuh-in juga nih cafe."

"Jangan, Bu!" Ujar Ana nge gas.

Ana menundukkan kepalanya saat Helena menatapnya dengan tajam.

"M-maaf, Bu. S-saya refleks," ujar Ana.

MY DISABLE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang