10

1.1K 70 20
                                    

Hari ini adalah hari Senin, hari dimana semua orang kembali beraktivitas seperti semula. Melakukan semua pekerjaan mereka setelah 2 hari libur.

Lala memasuki ruang kelas 10 MIPA 4 sambil membawa tas laptopnya. Dia meletakkan tasnya, lalu menatap semua muridnya.

"Assalamualaikum," salam Lala.

"Waalaikumsalam," jawab seluruh murid.

"Hari ini kita ulangan. Silahkan login dulu ke quizizz, kodenya menyusul," ujar Lala sambil membuka laptopnya.

Sekitar 4 hari lalu, Lala sudah memberi informasi kepada PJ biologi tiap kelas melalui grup chat bahwa ulangan harian kali ini akan dilakukan secara online melalui quizizz dan mereka di perbolehkan membawa HP atau laptop ke sekolah dengan syarat hanya digunakan selama jam pelajaran biologi. Karna menurutnya itu lebih efisien daripada dia harus memeriksa satu persatu lembar jawaban.

Lala menulis kode-nya di papan tulis, setelah itu dia kembali duduk.

Seisi kelas mulai memasukkan kode di HP dan laptop masing-masing, tapi ya yang namanya anak SMA pasti ada aja jailnya. Beberapa dari mereka ada yang tidak menggunakan nama asli sebagai username quizizz mereka.

Ada yang memakai nama orang tua, artis tiktok yang sedang trend, nama ilmuan, dan beberapa merk yang sedang trend. Contohnya seperti 'ni awo awokawok' ' mbahku ernest rutherford' 'AW, cewek' dan banyak lagi membuat seisi kelas tertawa dan menggelengkan kepala, tak terkecuali Lala.

Jangankan Lala, murid yang mengetik username itu saja tertawa.

"Ini punya siapa ini? Ibu nggak mau pakai nama samaran kayak gini."

Gadis itu menekan tombol kick. Dia tidak mau mereka memakai nama samaran karna itu akan menyulitkan dirinya.

Mereka yang menggunakan nama samaran melayangkan protes pada Lala, karna bagi mereka itu sangat lucu.

"Yaudah silahkan, tapi ibu nggak mau masukkan nilai kalian."

Mendengar ucapan Lala barusan, mereka langsung mengganti username mereka dengan nama masing-masing. Setelah itu, mereka kembali join ke room Lala.

"Nah, gitu kan cakep." Ujar Lala setelah melihat username murid-muridnya kembali normal.

"Oke kalau gitu kita mulai aja. Jumlah soalnya ada 20. Soal dan jawaban diacak jadi kalian nggak bisa contekan satu sama lain. Ngerjainnya pelan-pelan aja, nggak usah buru-buru," lanjutnya. Kemudian dia memencet tombol "mulai."

"Uwik! Soalnya!!"

"Baboy!"

Dan masih banyak lagi kalimat umpatan dari sebagian anak-anak dikelas.

Lala yang mendengar itu hanya tertawa kecil. Dia sengaja memberi soal seperti itu untuk mengetes seberapa teliti murid-muridnya itu.

Tak butuh waktu lama, murid-murid Lala sudah banyak yang menyelesaikan soal ulangan harian. Ada beberapa yang belum dan itupun bisa di hitung dengan jari. Lala tidak memburui mereka, karna ulangan harian kali ini memang membutuhkan ketelitian tingkat tinggi.

Seorang siswa menghadap ke belakang. "He iki jawabane opo?" Tanya siswa itu sambil menyodorkan layar HP-nya.

"Loh, nyontek."

"Loh loh."

"Ga nyontek, cuma nanya."

"Podo ae."

Keributan kecil tersebut berhasil menyita perhatian Lala. Gadis itu memanggil nama muridnya yang menjadi awal dari keributan kecil tersebut.

MY DISABLE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang