ghost - chansoo✓

02 : Perbandingan

Jia memegangi dadanya, "Calm down Jiaa, gausah degdegan gak jelas ... Chan juga biasa aja kok. Huuuffftt haaaaah~"

"Nah kan gilanya mulai!" Cetus Alice, teman sebangku Jia.

"Gak gitu aiiic, tadi Chan ganteng banget rambutnya acak-acakan gituuu...." Keluh Jia, dengan wajah melas.

Alice menggerlingkan matanya sebal, "Dia lagi boker aja lu bilang ganteng Jiii"

"HEH! Gak lah ... tapi iya sih, lucu kaliya kalau dia lagi ngeden??"

"YEEE BAMBANGG!"

Tawa Jia lepas karenanya. Lucu sekali melihat Alice yang dongkol, rasanya seperti melihat Chanㅡ

"Tuhkan Chan muluuu??"

"Obat lu minum dulu sana anjir, bisa-bisa ikutan stress gua ntarr" protes Alice, habis Jia tiba-tiba ngomong gitu padahal dia dari Jia ketawa cuma diem aja.

Jia menidurkan kepalanya di atas meja, "Aicc.."

*(Aic : dibaca ayis)

"Hmmmmm?"

"Kangen Chan.."

"Sana lah temuin"

"Kan udah putus"

"Ya balikan"

Jia cemberut, "Gamauu, nanti dia keganggu lagi sama guaa..."

"Yaudah mending juga lu temuin pacar brondong elu sana" usul Alice, dan Jia malah mengerutkan keningnya bingung.

"Haaa? Siapaaa?"

"Jeno anjir????"

"Haaa??"

"Sekali ha lagi gua gampar ye lu??!"

"Jeno emang pacar gua??"

"Ya nggak tauuu???"

Jia berpikir sejenak, "Oh iya, kemarin kan dia nembak ya..."

Terserah lah. Pantas saja hubungan Chan dan Jia gak bertahan lamaㅡorang Jia anaknya lemot, Chan anaknya emosian. Ya ... Bukan perpaduan yang pas bukan?

"PJ dong," Ujar Alice.

"Gak dulu."

"Hmmm pelittt"

Melihat ekspresi julit Alice, Jia pun berdecak.

"Iyaiyaaaa nanti traktir pas istirahat."

"Gitu dong, baru itu maipren. Oh ya, gimana si Jeno? Baik kaga bocahnya?"

Jia mengangguk, "Baik banget, lucu juga."

"Baikan Jeno apa Chan?"

"Jangan banding-bandingin merekaa, kan mereka beda oranggg"

"Ya kalo orang yang sama ngapain dibandingin anjir? Oon bener lu???"

Benar juga. Ya tapi kan maksud Jia bukan begituuuu.

"Dua-duanya baik kok, cuma Jeno anaknya penyabar enggak kaya Chan yang mirip petasan bantingㅡalias gampang marah!"

Mendengar hujatan yang terselip di perkataan Jia, Alice tertawa keras. Sumpah sih kalau bisa dia rekam omongan Jia tadi, biar dikasih ke Chan.

"Dih ketawa???"

"Ya abisnya lu bilang si Chan kaya petasan banting, gimana gua gak ketawa anyinggg??" Alice mengusap air matanya, perut dia masih tergelitik rasanya.

"Receh ah."

"Eh tapi bener sih, tu anak kan gampang marah kaya petasan banting yang kalau dibanting langsung meledak."

"Hmmmmm"

"Terus teruuusss????"

"Apa yang terus?"

"Itu si brondongㅡ

"Jenoooo"

"Iyaiya jenooo, lu suka sama dia?"

Jia berpikir sejenak. Suka ya? Apa iya dia bisa dibilang suka pada Jeno sewaktu dirinya saja masih sering memikirkan Chan?

"...gatau"

Alice tidak heran sih. Mau gimanapun Chan itu kan pacar pertamanya Jia, pasti susah dilupakan.

"Yaudahlah ntar lama-lama juga suka. Lagian udah sepatutnya lu dapetin yang lebih baik dari si tiang basket itu."

"Tapi Chan juga baik.."

"Baik apanya?? Lu pas pacaran sama dia aja sering kena omel?? Terus ditinggal-tinggal muluu!"

"Hm..."

"He's broke ur heart so bad, and i dont want u like that again Ji. Sakit rasanya liat sahabat lu digituin sama anak laki brengsek kaya dia."

Jia tersenyum lalu memeluk Alice, "uUuuUuu cayanggg~"

"Geli anjrittt, jauh-jauh sonooo"

"Ummm aicc lopyuuuu"

"Aaaaa nonono, gua pengen straight lagii tapi kalau ceweknyaa kaya Ochi gua mauu" Regek Alice, menyebutkan si kapten cheers yang punya wajah cantik serta badan yang ideal.

"Ih jahat, masa buat gua enggak??"

"Lu jelek, bye."

Jia semakin mengeratkan pelukannya, "Lupain ochiii, and lopmii aiicc"

"Buset pagi-pagi udah ngelesbong aja lu beduaaa," Cetus Handra, ketua kelas Jia dan Alice.

"Ndraaa bantuin guaa, ni anak menggila!"

Handra acuh, bodoamat lah lagian sudah biasa juga melihat Jia yang clingy kepada Alice.

***
18 Mei 2021 ; 18:46

Chan's:
Byun Baekhyun ㅡ Abyan Zhekiel
Kim Jongin ㅡ Kaizan Maestra

Jia's:
Lalisa Manoban ㅡ Alice Nourin
Kim Hanbin ㅡ Handra Kalasrenggi

cr.pinterest