20 : Can i be yours?

553 91 6
                                    

❤️💬Disukai oleh kaizanmaestr dan 876 lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️💬
Disukai oleh kaizanmaestr dan 876 lainnya

chanzyean can't accept the fact that this loneliness wont end

*

Biasanya, setiap akhir bulan sekolah selalu mengadakan acara pensi untuk menunjukkan bakat-bakat dari siswanyaㅡdan kini pun sama, acara itu masih ada.

Chan sendiri hanya akan menyumbang satu lagu, tadinya sih ia ingin mengajak Abyan dan Kaizan untuk naik panggung bersama tapi Abyan sudah di booking oleh eskul padusnya dan Kaizan juga sudah di booking oleh eskul dance-nya.

Kini, Chan baru sampai sekolah sambil menggendong gitarnya. Ia disapa oleh beberapa orang selama perjalanan menuju kelasㅡbiasalah, ia kan termasuk kedalam jejeran siswa populer.

Lalu saat di belokan menuju tangga, Chan bertemu dengan Jeno yang baru saja turun dari tanggaㅡanak itu juga membawa gitar di punggungnya sama seperti Chan.

Mereka bertatapan sejenak sebelum saling acuh dan melanjutkan langkah masing-masing.

Acara pensi pun dimulai, Chan masih santai sebab ia mendapat giliran nanti siang. Jadi yang ia lakukan hanyalah memainkan gitarnya di kelas bersama Abyan yang juga mendapat giliran siang sebagai pengiring, sementara Kaizan tengah bersiap tampil.

"I hope you're happy, i wish you all the best really~ Say your love her baby, just not like you loved me and think of me fondly when your hands are on her, i hope you're happy but don't be happier~~~" Abyan bernyanyi dengan perasaan terdalamnya, katanya sih mantan pacarnya baru saja memiliki kekasih baruㅡia yang sebelas duabelas dengan Chan yang gagal move on jelas saja patah hati.

Saat tengah asyik tenggelam dalam lagu, ketukan di pintu kelas pun membuat mereka berdua mendongak melihat siapa yang mengetuknya dan ternyata itu adalah Jeno. Si sipit satu itu menghampiri mereka berdua dan berkata, "Gua mau ngomong berdua boleh bang?"

Abyan lantas bangun, karena kondisi kelas saat itu hanya ada mereka jadi ia pun pergiㅡmemberi Jeno dan Chan ruang untuk mengobrol.

Jeno membalikkan kursi di depan Chan untuk menghadap ke arah lelaki itu yang mana kemudian Jeno pun memulai obrolannya, "Bang, gua mau ngomongin soal kak Jia.."

"Hm? Kenapa?"

"Dua hari yang lalu gua sama dia ada ngobrol soal pernikahan orang tua kalian.."

"Lalu?"

"Kak Jia enggak baik-baik aja, dia masih sayang sama lu. Hal itu sejujurnya jadi beban pikiran dia banget. Seharian kemarin juga kata kak Alice dia ngelamun mulu, gak mau makan. Gua khawatir. Ya meskipun gua sendiri tau dengan gua ngomong gini gaada pengaruhnya, cuma gua pengen lu tau bang ... Kak Jia masih punya tempat lu buat pulang," Ujar Jeno, perlahan namun tepat mengenai hati Chan.

ghost - chansoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang