"Yaudah, lu bawa sepedanya gua ikutin dari belakang." Final Chan, dan dihadiahi gerinyitan dari Jia.
"Kenapa daritadi enggak gitu??"
Chan menyentil jidat gadis itu, "tadinya biar elu kaga capek ngegoes, udah ayo pulang."
"Tapi kamu gak pake jas hujan?"
"Udah gapapa, samson gua mah, kuat."
Jia mendengus, "kalo sakit aku mampusin!"
"Kili sikit Iki mimpisin" ledek Chan, Jia lantas mencubit lengan lelaki itu.
"Awss sakit Jii!"
"Eh?? Maaaff!!"
Chan tertawa lalu mencubit kedua pipi Jia yang sekarang sedikit tembam, "bercanda~"
Setelah itu Chan naik ke atas motornya sementara Jia naik ke atas sepedanya dengan kedua pipi yang bersemu merah.
Mereka pun jalan beriringan, Chan juga sesekali menjahili Jia dengan membunyikan bel sepeda yang ada di stang kanannya sebab ia kan memang melajukan motornya di samping kanan Jia.
Karena pusing dijahili, Jia pun menambah kecepatan sepedanya dan Chan yang melihat itu hanya bisa tertawa lalu menyusulnya.
"Cie kesel~"
"Diem ah! Berisik tauu!"
"Gapapa, biar dunia tau kalau gua lagi sama Jia~"
"Apaansi?? Tabrak nih!"
Setidaknya bersama dengan Jia seperti ini mampu membuat Chan melupakan permasalahan di rumahnya, gadis itu memang pelipur yang paling manjur.
Lalu sesampainya di rumah Jia, Chan tidak diizinkan pulang melainkan disuruh masuk dulu untuk mengganti bajunya yang basah kuyup lalu diajak makan malam bersama.
Setelah makan malam, Chan disuruh Mama Jia untuk membantu Jia mengerjakan tugasnya dan diiyakan oleh Chan. Alhasil kini mereka berdua sedang duduk berhadapan di atas karpet berbulu kamar Jia dengan tumpukan buku serta stationery yang ada di tengah-tengah mereka.
Chan memperhatikan kamar Jia sekilas lalu ia berkata, "Foto gua kok gaada yang dipajang lagi Ji?"
Agaknya Chan memang sedikit bodoh ya? Mengapa menanyakan pertanyaan yang sudah ada jawabannya??
Jia yang sedang menulis pun mendongak, "Hah? Ada kok, itu aku gantung deket kamar mandi buat nakutin tikus."
Chan mendengus, "Jahat banget dah."
"Biar, wle."
Karena bosan, Chan pun merebahkan dirinya dan menatap langit-langit kamar Jia.
"Jeno pernah masuk kesini gak?" Tanyanya, random saja sih tiba-tiba kepikiran hal itu.
Jia melirik Chan, "kenapa nanya itu?"
"Yaaa gapapa sih, kan sekarang lu pacarnya diaㅡgua pengen tau aja udah sejauh mana..."
Plak!
"Aduh!" Ringis Chan disaat Jia mendaratkan pukulan bukunya di dada.
"Jauh apanya sih? Aku pacaran normal-normal aja. Enggak aneh-aneh!"
"Ciyus?"
"Iya!"
"Tapi waktu itu aja anaknya berani nyosorㅡ
"Chan diem gak?!!"
Chan malah tertawa, "oow kamu ketauan~"
"Bodoamat ah rese banget kamu, bukannya bantuin malah ngeledek muluu!"
![](https://img.wattpad.com/cover/269251116-288-k744265.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ghost - chansoo✓
Short Story[eleven's : 07] [completed] "cuz in a quite place i can still hear u talk to me, and i'm sorry to be the one that let u downㅡplease comeback baby i'm just really missing u" *** 18 Mei 2021-31 Mei 2021 © Eleventhusiast