10 : escape

449 113 15
                                    

Harusnya Chan dulu mendengarkan apa kata Abyan untuk tidak mencoba hubungan baru ketika dirinya masih berada di tahap penyembuhan atas luka yang ia dapat dari masa lalunya.

Tapi saran Kaizan jelas lebih terdengar menggiurkan sebab kakak Haekal satu itu berkata bahwa penyembuhan terbaik dari suatu luka adalah dengan mencari penggantinyaㅡjadi Chan lebih mendengarkan Kaizan, dan mencoba menyembuhkan lukanya dengan mendekati si cantik Jia Saphiere yang dulu diincar banyak orang.

Apakah Chan berhasil? Tentu saja! Sebab ia memanglah tipe lelaki yang Jia sukai.

Dan yaaah apa sih yang diharapkan dari sebuah pelarian? Chan jelas tidak menaruh banyak rasanya pada hubungan mereka, tapi malah membagi lukanya.

Sialan memang. Tapi manusia patah hati seperti Chan hanya memiliki kecerdasan otak 0,0000001% dari manusia biasanyaㅡalias dongo setengah mampus.

Kasar ya? Tapi sungguh deh, mengumpati orang brengsek sepertinya sangatlah menyenangkan.

Karena Jia dulu sangat tulus pada Chan, ia memberi semua rasa yang dimiliki tapi Chan malah hanya menganggapnya sebagai obat atas luka-luka yang diberi oleh masa lalunya.

Sangat sakit. Chan itu tidak hanya keras kepala tapi juga egois. Sebab ia hanya sibuk menyembuhkan lukanya tanpa mau tau pelipurnya mendapatkan luka yang sama.

Namun meski demikian Jia dan Chan juga pernah memiliki masa-masa bahagia mereka. Bahkan Chan sampai terlupa pada rasa sakit yang ia punya, dan itu karena Jia.

Lalu apakah pernah Chan menaruh rasa sungguhan pada Jia?

Jelas pernah, hanya saja ia tidak menyadarinya. Salah satu contohnya adalah ketika Jia hilang di perkemahan. Si Maheswara merasakan panik luar biasa, namun bodohnya yang keluar dari mulutnya hanyalah omelan.

Kaizan, Abyan, dan Alice bahkan kompak mengatainya anak setan karenanya.

Lalu yang paling jelas sih sewaktu Jia meminta putus darinya dan berlabuh di pelukan si adik kelas sipit (dibaca: Jeno)ㅡia merasakan cemburu yang berapi-api namun ia tepis.

Karena sewaktu itu ia merasa Jeno tidaklah sebanding dengannya. Karena ia merasa Jia pasti kembali padanyaㅡdan juga karena ia merasa dirinya amat dicintai Jia.

Huh, sudah keras kepala, egois, kepedean pula! Chan Azyean Maheswara memanglah lelaki yang halal di sumpah serapahi!

Tapi melihat betapa terpuruknya ia atas kehilangan Jia kini.......rasanya tidak tega juga.

*

"Channn, busetdah fokusss!" Tegur Jay, teman satu Band-nya.

Chan yang tadi sempat blank disaat lagu memasuki reff itu pun terkesiap, "Sorry je, kepala gua pusing banget abisnya."

Jay melepas kacamata yang ia pakai lalu berdecak, "Makan dulu sono lah, jangan nyampe ntarlo tipes kek si Kean."

"Kaga kagaaa, lanjut aja! Gua cuma punya waktu nyampe jam 4," ujar Chan sambil kembali bersiap memainkan gitarnya.

"Mau kemana lu nying?" Tanya Abyan, si vokalis sekaligus antek-antek Chan yang beberapa saat lalu pernah mencret-mencret.

"Jemput si Jia les"

.....

Hening.

Lalu Jay pun melempar stik drum milik Darrel ke kepala lelaki itu, "Lo udah pegat ye LOLLL, ngayal mulu!"

Chan lagi-lagi blank, "Loh iya...."

Teman-teman satu Band Chan pun tertawa, miris juga ya melihat Chan begitu.

"Masih demen Lo sama si cantik?" Tanya Jay, iseng saja.

Suka ya? Chan juga tidak tau......

"Hadahhh lu pake acara nanya begituan jaay, ya jelas suka lah. Ni bocah sehari kaga galauin si Jia keknya bakal mati," ujar Kaizan yang sedari tadi asyik rebahan di pojok studio.

Chan mendengus, agak malu juga sih ya sebenarnya jika ia dikatakan tidak bisa move on. Tapi mau gimana lagi? Kan memang kenyataannya.

"Kejar lagi lah Chan, gua liat dulu si Jia demen banget tuh sama lu," kata Darrel sambil memutar-mutar stik drumnya.

"Udah ada pawangnya boskiii, si Chan ongol-ongol basi mah kalah jauhh"

Sumpah deh, Abyan mulutnya lemes banget. Chan untung masih ingat kalau si lelaki mini itu sahabatnya.

"Yee kalo begitu mah mending cari yang baru, life must go on brooㅡjangan terus-terusan terpaku sama masa lalu," Ujar Jay, yang sebetulnya banyak benarnya.

"Gakkk, apaan loll jangann. Si Chan dulu juga pacaran sama Jia karena sok-sokan mau move on , tapi malah jadiin cewek itu pelariannya. Pokoknya gua gak setuju kalau nantinya kejadian kaya gitu keulang lagi, kalau iyaㅡhhhh paeh sia ku aing chaaan!" Abyan berkata panjang lebar sambil mengancam Chan, karena ia memang sungguh-sungguh tidak mau ada Jia kedua nantinya.

Sebab asal kalian tau, selain Jeno dan AliceㅡAbyan juga termasuk orang yang tau betapa sakitnya perasaan Jia saat bersama Chan dulu.

Jadi dia lebih mendukung Chan memperbaiki semuanya dulu sebelum kembali terlibat dalam sebuah hubungan ketimbang nantinya kejadian Jia terulang lagi.

"Buset, si cantik Lo jadiin pelarian???" Tanya Jay, tercengang dengan fakta yang baru ia dengar.

"CK dahlahhh diem, ayo lanjut latihan!" Kesal Chan.

Kalau begini caranya, Chan benar-benar hopeless. Permintaannya kepada Jia untuk pulang kemarin malah jadi terdengar amat sangat jahat.

Chan bingung harus bagaimana.

***
23 Mei 2021 ; 23:44

ghost - chansoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang