Okeㅡmari kita mengheningkan cipta. Sebab sewaktu Chan dan Mama Jia sampai rumah, mereka berpapasan dengan Jeno yang baru saja keluar dari rumah bersama Jia.
"Loh ..... Chan?"
"Eh ada Jenooo, mau kemana kamu sayang?" Tanya Mama Jia sembari mengelus rambut Jeno.
Jeno tersenyum manis, "Mau pulang ma, tadi Oma nelpon katanya atap dapur ada yang bocor."
Ma??????
Chan memicingkan matanya tajam. Mengapa si sipit itu sudah berani memanggil Mama Jia dengan sebutan Mama disaat dirinya saja yang sudahㅡralat, maksudnya pernahㅡberpacaran satu tahun lamanya dengan Jia saja hanya berani memanggil Tante?
"Ohh kalau gitu hati-hati di jalannya ya, jangan nyampe nabrak pohon kaya Chan"
Yah, Mama Jia bocor nih. Hancur sudah reputasi Chan di hadapan Jeno.
Mendengar itu, Jeno malah bertanya, "Lu gapapa bang?"
.....
"Hm, gapapa kok lecet dikit doang" jawab Chan sok jutek.
Jia sedari tadi hanya melongo, bingung juga harus bagaimana. Dia yakin pasti saat ini Jeno mati-matian menahan kesalnya pada Chan.
Habis bagaimana ya ... Jeno kan dulunya teman curhat Jia, tempatnya berkeluh kesah soal Chanㅡjadi ia pasti sangat hafal kelakuan brengsek Chan sewaktu berpacaran dengannya.
"Yaudah ma, Jeno pamit ya.." Jeno pun menyalami tangan Mama Jia.
"Iyaaa, salamin ke Oma ya"
"Okeee"
Jeno pun berlalu pergi menuju motornya yang diparkirkan di garasi samping, diikuti Jia.
Sewaktu Jeno sudah naik ke atas motornya dan memakai helmnya, ia memanggil Jia.
"Kak Jia..."
"Iya apaaa?"
Mata jeno menatap ke arah Chan lalu beralih pada Jia, "Gapapa deh kak...hehe.."
"Ha? Kenapa sihh?"
Cup
"Aku pamit pulang"
Jia mengerejap kaget, mengapa pula Jeno tiba-tiba mencium pipinya??!! Padahal anak itu kanㅡah, pasti karena ada Chan...
"Iyaa, hati-hati di jalannyaa" kata Jia dengan pipi yang memerah.
"Muka kakak lucu, kaya tomat"
"Diem gak??"
"Hahhaa iyaiyaa maaf"
"Hmmm, sana pulang"
"Ih, kok ngusir? Pengen buru-buru deketan sama mantannya ya?"
Jia melotot, "Enggak! Apaansihh!"
Jeno tertawa, "Iya enggak kok enggak, yaudah nih pacar gantengnya pulang dulu yaa"
"Eiyy dasar brondong kepedean" ledek Jia.
"Eiyy, emang beneran ganteng kok~"
Jia mendengus dan Jeno menyalakan motornya, beberapa sekon kemudian eksistensinya pun sudah hilang dari kediaman Gisanandra.
Oh ya, for your informationㅡtadi Chan melihat Jeno mencium pipi Jia. Dia hampir saja meledak (marah) tapi ya keburu ingat kalau statusnya dengan Jia saja sudah mantan, apa yang dia dapat dari rasa marahnya itu selain cemburu?
Aduh aduh, so sad.
Jia masuk kedalam rumah dan menuju ke ruang tamu tapi keburu dicegat oleh sang Mama.
"Apa ma?"
Mama menyeretnya ke kamar lalu bertanya, "Itu gimana kamu sama Chan??"
"Haa?"
"Ih, tadi dia liat Jeno cium kamu!"
"HA?"
Mama menggerlingkan matanya sebal, anaknya itu kenapa sangat lemot sih? Mirip sekali dengan almarhum Ayahnya!
"Chan keliatannya marah kamu dicium Jeno!"
Jia terbengong, "Kok marah?"
"Tadi keliatan kesel tauuu! Dia masih suka kamu kayanya"
"Ah mana mungkin, orang pas pacaran aja dia enggak peduli aku deket sama Jeno. Apalagi sekarang kan udah putus maaa~"
Benar kata Jia, dulu sewaktu berpacaran kan Chan bisa dibilang sangat acuh perihal siapa saja yang dekat dengan Jia. Dirinya terlalu sibuk oleh kegiatan band-nya sampai-sampai hal seperti itu saja luput dari perhatiannya. Alhasil wajar saja Jia menganggap bahwa Chan tidak pernah benar-benar menyukainya.
"Tapi siapa tau kan dia jadi suka setelah putus?"
"Yaa......bisa aja...cuma kan Jia udah sama Jeno??"
"Iya juga....."
Hmmmmm ... Sepertinya gen lemot Jia bukan didapatkan dari almarhum ayahnya...
***
18 Mei 2021 ; 20:14Ketik 1 untuk #PasukanChanJia
Ketik 2 untuk #PasukanJenJia
👻
KAMU SEDANG MEMBACA
ghost - chansoo✓
Short Story[eleven's : 07] [completed] "cuz in a quite place i can still hear u talk to me, and i'm sorry to be the one that let u downㅡplease comeback baby i'm just really missing u" *** 18 Mei 2021-31 Mei 2021 © Eleventhusiast