gudang(2)

26 7 0
                                    

Setelah membaca surat yang diberikan nency yang tak lain kakak kelasnya, mola langsung bergegas menuju gudang belakang sekolah, tempat yang sangat jarang ada siswa-siswi lewat

Tok tok
Mola mengetuk pintu usang yang sangat berdebu itu

Tak lama ada sautan dari dalam
"Masuk aja kali" Itu suara claudia
Nency dan claudia memang satu geng pentolan sekolah ini

Mola masuk dengan sangat gemetaran, pikirannya sudah melayang kemana-mana, namun segera dia hilangkan

Belum sampai mola duduk, sudah ada tangan yang mencekalnya, mola diikat dan mulutnya disumpal dengan kain

"Halo bitch? Lo seneng banget ya cari masalah sama kita" Ucap nency dengan mengelus pipi mulus mola

"Lo tau ga? Gw jijik sama lo yang Selalu deket sama gibran,walaupun lo mainan dia, gw jijik liatnya, JAUHIN GIBRAN SEKARANG! DASAR CEWE FREAK" teriak claudia didepan wajah mola yang gemetaran

Mola mengelengkan kepala sebagai jawaban, dan langsung terlihat tatapan mengerikan dari claudia, nency dan para anggota geng lainnya

"Dasar bitch"

"Dih berani banget ya"

"Lo liat , gw bakal bikin perhitungan sama lo, yang gak bakal, lo lupain, mungkin bisa aja hilangin nyawa lo" Ucap claudia dengan seringaian yang mengerikan

Mola takut, dia hanya bisa menangis, namun bukankan ini yang diinginkan mola? Bukankah dia ingin mati?

Claudia mengambil cuter yang telah dibawanya, dia mengambil tangan mola dan langsung mengores pergelangan tangan mola, pandangan mola mulai kabur, hitam.

"Selamat tinggal bitch!"

Mola pingsan.

                           °°°

Mola sadar, dia sudah di dalam rumah sakit
Dia bingung, seingatnya dia berada digudang dengan nency dan claudia, tapi mengapa sekarang dia berada dirumah sakit? Dan tangannya? Mengapa tangannya diperban? Lantas, siapa yang membawanya kemari?

Ceklek
Terdengar pintu terbuka dari luar, dan menampakkan sosok pemuda tampan, yang tak lain adalah GIBRAN DEVANTARA

"Gibran?" Cicit mola bingung

"Lo kemarin pingsan di gudang, siapa yang coba bunuh lo? Ucap gibran dingin

" Eh_? Gibran kok kamu bisa nemuin mola? "Ucap mola mengalihkan pembicaraan

" Gw ikutin lo kemaren, jgn geer gw cuma g mau lo mati, ntar siapa yg masakin gw"ucap gibran sambil memainkan handphone ditangannya

"Eh? I_iya makasih ya gibran"mola

"Lo blom jwb pertanyaan gw! Siapa yang coba bunuh lo? "Gibran

"Mola takut, nanti mola dibilang pengadu" Cicit mola

"SIAPA BANGSAT!? " Teriak gibran

Jika sudah seperti ini mola hanya bisa pasrah, dia takut gibran yang marah seperti orang kesetanan

"Claudia dan temennya" Lirih mola sangat lirih

Gibran langsung keluar kamar dan bergegas ke parkiran menaiki motor ninjanya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan malam jakarta yang sepi

Gibran pov
Gw gatau gw kenapa tapi sejak gw nemuin mola digudang gw merasa takut kehilangan dia, dan lo tau? Disaat dia hampir mati dia tersenyum, senyum yang kelihatan bahagia

Gw panik gw emang jadiin dia mainan gw, tapi gw merasa kasian sama tu cewe freak, kayaknya dia punya masalah,tapi gw gamau liatin semua rasa peduli gw ke cewe itu, gw gamau dia kepedean atau gimana, apalagi gw masih illfeel sama kejadian 1 tahun lalu

AskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang