thea(3)

19 6 0
                                    

Jam 7 pagi mola sudah siap untuk pergi ke tempat thea, dia merindukan thea, dia ingin bertemu thea, mola sengaja tidak masuk sekolah dengan alasan tangannya yang butuh pengobatan

"Bi mola ke tempat thea dulu ya..! " Ijin mola kepada bi inah pembantu rumahnya yang mola anggap sebagai ibu nya, mola mendapatkan semuanya dengan bi ijah, kasih sayang yang tidak pernah mola dapatkan dari mamanya

"Iya non, Hati-hati dijalan kalau ada apa-apa telfon bibi ya non" Ucap bi ijah sambil tersenyum melihat majikan mudanya yang bahagia

Jam 7.30 mola sudah sampai di tempat thea diantar supir rumahanya pak trejo istri bi ijah

"Pak mola masuk ya,bapak pulang saja, nanti mola sekalian mau jalan-jalan" Mola

"Baik non, bapak pergi dulu, assalamu'alaikum" Pak trejo

"Waalaikum salam pak" Mola

                              °°°
"Assalamu'alaikum the, kakak dateng, selamat ulang tahun yang ke 15 Thea, maaf kakak hanya bisa kasih buket ini ke kamu" Ucap mola

"The kakak mau cerita" Lanjut mola masih dengan menatap batu nisan bertuliskan THEA ASKARA

"The kakak cape, kakak mau ikut kamu aja, mola cape harus selalu dituduh menjadi pembunuh, maaf the maaf in kakak, kakak selalu lukain fisik kakak,the mama Papa ngak pernah pulang, kakak kangen mereka tapi disaat mola telfon mereka, mereka selalu diem, mereka selalu nikam kak mola dengan semua kata-kata mereka yang buat kakak jadi lebih sakit, kakak cape thea, kakak seperti orang yang gak diinginkan, kak mola cape, kak mola hanya pingin ikut kamu hiks"lirih mola dengan setetes air mata yang turun membasahi batu nisan itu

"The kamu bisa denger kakak? Thea kakak harap kamu disana tidak membenci Kakak layaknya mama sama papa the" Samar mola

"Ngapain kamu kesini? Apa belum puas kamu sudah merenggut ponakan saya!? Pergi kamu, kamu tidak pantas Untuk kemari!" Bukan itu bukan suara papa itu suara paman adi

"Pergi, saya sudah muak melihat wajah kamu yang penuh drama!" Adi

"Paman? Apakah paman lupa? Kalau mola juga keponakan paman, apakah paman juga lupa? Kalau mola kakaknya thea" Lirih mola dengan suara serak yang hampir tidak terdengar oleh telinga pamannya

"Kamu bukan lagi keponakan saya, dan kamu juga tidak pantas memakai marga ASKARA, dan kau bilang kakak? Kakak mana yang tega membunuh adiknya sendiri? " Sinis adi dengan mendorong tubuh ringkih mola pergi menjauh dari makan thea

"Paman apa mola begitu tidak penting? Paman, mola juga punya hati, mola juga punya rasa sakit, mola juga punya perasaan paman, semua orang selalu bilang mola hanyalah parasit, semua orang Selalu menyudutkan mola,semua orang selalu membenci mola paman, mola juga butuh kasih sayang dari keluarga mola, mola juga kehilangan thea paman"ucap mola didalam hati

                                °°°
Persetan dengan ucapan pamannya, mola memilih jalan-jalan ke toko buku, dia ingin membeli buku yang terbaru,judulnyaPENDERITAAN mola sangat suka buku-buku berbau sad seperti ini, agar mola bisa bersyukur atas dirinya sendiri, ya meskipun sia-sia

Mola memilah-milah dan melihat-lihat semua isi toko buku ini, tapi mola tidak menemukan buku yang mola inginkan, kata mbak-mbak penjaga tokonya buku itu sudah habis terjual

"Sial"batin mola didalam hati

Karna tidak menemukan buku yang diinginkan, mola pun bergegas pergi ke pasar malam yang berada tak jauh dari toko buku ini

Saat lagi asik jalan-jalan mola melihat siluet orang yang tidak asing bagi mola, iya mola melihat gibran, bersama nency? Iya nency? Bukankah nency adalah teman Claudia lantas mengapa dia menghianati claudia?

AskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang