Setelah 1 minggu berada di bandung akhirnya abi pulang ke Jakarta untuk sekolah nya, abi pun sudah sangat merindukan sosok mola, meskipun abi masih kecewa dengan mola, abi tetap sayang kepada mola,abi pulang ke Jakarta dengan tangan kosong, abi tidak mendapatkan sama sekali jejak kara di kampung halamannya dulu, tapi setidaknya abi yakin bahwa kara baik-baik saja disana.
Malam ini abi duduk dibalkon rumahnya, abi menyeruput kopi hitam buatannya, abi sangat bingung sekarang, dengan desakan orang tua nya yang menyuruhnya sekolah di thailand dan memikirkan kara yang belum dia temukan sampai sekarang, dan satu lagi,abi takut jika harus meninggalkan mola sendirian disini, abi sangat takut jika mola mendapatkan bullying lagi, siapa yang akan menjaga mola jika bukan abi? Gibran pun hanya akan menyakiti mola saja.
Karena abi sudah sangat merindukan mola, abi pun pergi kerumah mola untuk mengajaknya sekedar jalan-jalan keliling kota jakarta, melihat langit malam Jakarta yang tenang, saat sampai didepan rumah mola, abi pun mengetuk pintu dan berteriak kencang memangil mola yang sedang menulis didalam kamar nya.
"Woiiiii cimollll keluaaarrrrr luuu!" Teriak abi dari bawah, mola yang mendengar itupun langsung mengecek dari balkon kamar nya, mola melihat abi sedang tersenyum kuda terhadapnya, mola yang melihat itupun langsung lari dan menghamburkan tubuhnya di pelukan abi
"Abiiii kamu kemana aja, maafin aku bi, maaf" Ucap mola histeris masih memeluk tubuh abi erat
"I_iye udah gw gabisa napas bego" Teriak abi, karena sedari tadi mola memeluknya erat hingga susah untuk bernafas.
"Ehehehe"
"Ayo jalan" Ucap abi sambil menggandeng tangan mola menuju motor vespanya yang khas.
Mola hanya menurut, meskipun mola hanya menggunakan piyama putih dan rambut cepol asal, mola tidak perduli dengan itu semua, mola hanya bahagia bisa bertemu abi lagi, mereka pergi berkeliling kota jakarta yang indah, dengan gemerlap lampu malam yang bertebaran, abi menggajak mola ke sebuah roftop gedung basecamp abyakas.
Saat masuk semua anggota abyakas tersenyum kepada mola, dan banyak juga yang meneriaki abi dan menggoda abi, mereka menyangkal jika mola adalah pacar abi
"Cieeeeeee abi keren bos, udah ada cewe ae"
"Cantikkk kenalan dongg"
"Goblok minta di gampar abi lu"
"Biii, bocen nih yee"
Begitulah godaan-godaan syaitan yang terkutuk, eh engga maksudnya godaan-godaan anggota abyakas mengoda ketuanya yang sama sekali tidak memperdulikan mereka dan langsung membawa mola menuju roftop basecamp abyakas ini.
Mola berbinar mentap langit dan pemandangan didepan matanya, tak lama mola menutup matanya dan berteriak kencang, entah apa yang mola fikirkan, jika melihat langit malam mola hanya ingin berteriak, mungkin karena langit malam selalu memberikan ketenangan kepada mola, hanya malam yang membuat mola nyaman dan hanya malam yang membuat mola selalu merasa tidak terancam.
AAAAAAAAAAAAAA
Abi hanya mentap mola bingung, apa yang telah ia lewatkan selama 1 minggu meninggalkan mola disini? Apakah mola disakiti lagi? Apakah mola terluka kembali?
"Kenapa?apa yang udah gw lewatin la?" Tanya abi kepada mola yang tersenyum manis menatap langit malam dan angin malam menerpa wajahnya dengan lembut
"Gibran udah sayang sama aku bi, gibran udah bener-bener gak nyakitin aku lagi" Ucap mola sambil menatap abi dengan senyuman yang sangat terlihat bahagia
Abi tersenyum kecut, Lagi-lagi gibran kenapa selalu gibran, bahkan saat dia baru kembali pun mola hanya membicarakan gibran, untuk apa dia merindukan mola jika mola tidak merasa kehilangan atas kepergian abi, sekarang abi jadi yakin, abi bisa meninggalkan mola di sini, toh mola pun sudah mendapatkan cinta nya, sudah mendapatkan pelindung dan pelita yang lebih baik dari pada abi, abi jadi yakin akan pindah ke thailand.
KAMU SEDANG MEMBACA
Askara
Teen Fiction(Sebelum baca, budayakan follow dulu, tapi gak maksa sih:v) seorang cewe bermarga askara yang sangat membenci dirinya sendiri, sebuah penderitaan yang sangat dalam,pengorbanan yang sia-sia, cinta yang bulshit Sebuah Cinta segitiga dan sebuah harapa...