Pukul 08.00 malam abi sampai di bandung dengan perasaan yang campur aduk, semua memori tentang kara tergambar jelas disini, dari kara yang menangis ketakutan karena abi menakuti-nakutinya dengan serangga, mereka yang bermain di rumah pohon, dan mereka yang sering berebut ice cream, kara sangat menyukai ice cream, sama seperti mola.
Abi menghembuskan nafasnya ketika mulai masuk rumah orang tua nya dulu, rumah ini masih berdiri kokoh, dan bersih, karena orang tua abi menyuruh orang untuk membersihkan rumah ini setiap hari, pelan tapi pasti abi mulai masuk kedalam kamarnya dulu, kamarnya tidak begitu besar, ada satu jendela yang bisa dibuka, ketika jendela dibuka nampak lah kamar kara, abi tersenyum manis sambil membuka jendela itu, benar.. Tidak ada yang berubah, masih sama seperti dulu, abi jadi teringat sesuatu.
Flashback on
Abi membuka jendela kamarnya saat malam hari, dan terlihat kara yang juga sedang membuka jendelanya, sedang tersenyum manis kepada abi, melihatkan gigi ompong nya.
"Arkaaa"teriak kara nyaring, memang sejak dulu kara selalu memangil abi dengan sebutan arka, karena kata kara dia sangat menyukai nama arka
" Hustttt nanti mama tau"ujar abi sambil menaruh jari telunjuknya dibibir mungil nya
"Hehe, kara sebel ih" Ucap kara mengerutu menghamburkan lamunan abi
"Kenapa?" Tanya abi sambil memberikan senyuman
"Mama sama papa masa kasih adek kara boneka, kara nda dikasih" Ucap kara sambil cemberut
"Kan kamu uda gedee ra"timpal abi sambil memakan lolipop yang diberikan mama nya tadi
" Ih sebel!"ucap kara merajuk sambil menatap lolipop abi dengan senyuman
"Mauuuu kaa" Teriak kara sambil mencoba meraih lolipop abi, namun tidak dapat karena jarak kamar mereka yang lumayan jauh
"Hustttt, gamauu wle" Ujar abi sambil meledek kara yang kian cemberut
"Gatau ah, kerusuhan ma arkaa" Ujar kara sambil menutup jendelanya, dan tidur meninggalkan abi yang kebingungan
Abi tersenyum manis dan memikirkan ketika mereka dewasa apakah mereka akan terus seperti ini? Abi berjanji kepada dirinya sendiri untuk terus bersama kara, hingga mereka dewasa.
Flashback of
Lamunan abi buyar kala mendengar seseorang berkata kepada abi dari kamar mola
"Arka?" Tanya wanita tua, itu adalah nenek mola, mereka memang akrab dari dulu, namun abi Sudah jarang mengunjungi rumah ini sejak abi menemukan mola
Dan abi mulai lupa dengan janjinya kepada kara, yang akan selalu menemani kara sampi mereka dewasa, dan abi juga lupa akan janjinya yang akan menemui kara saat kara umur 17 tahun.
"Iya nek?" Tanya abi sopan sambil tersenyum
"Kesini ka" Ajak nenek kara sambil tersenyum hangat kepada abi
Abi pun menuju Rumah kara, yang letaknya bersebelahan dengan rumah abi,saat abi memasuki rumah kara abi tidak menemukan apapun yang berbeda, interior nya masih sama,mata abi menangkap satu pintu yang bertuliskan"kamar kara! Nda boyeh ada yang masuk"abi tersenyum gemas melihat tulisan yang ditulis oleh cinta pertamanya itu.
Abi bersalaman kepada nenek mola, nek asih namanya, mereka lantas berbincang-bincang ringan diruang tamu, mengenang masa kecil abi yang suka jatuh dari pohon mangga depan rumah kara itu.
"Nek, arka mau nanya" Ucap abi sopan kepada orang tua didepannya ini
"Iya ka, tanya apa" Jawab nek asih
KAMU SEDANG MEMBACA
Askara
Teen Fiction(Sebelum baca, budayakan follow dulu, tapi gak maksa sih:v) seorang cewe bermarga askara yang sangat membenci dirinya sendiri, sebuah penderitaan yang sangat dalam,pengorbanan yang sia-sia, cinta yang bulshit Sebuah Cinta segitiga dan sebuah harapa...