Gibran tersenyum melihat bayangan dirinya dikaca, dia bangga bisa memisahkan mola abi, dan permainan akan dimulai, jangan panggil gibran bejat, karena dia memang bajingan yang tidak akan mudah membiarkan mola bahagia begitu saja
"Lo liat cewe freak, gw bakal bikin lo menderita" Ucap gibran kepada dirinya sendiri dan tersenyum sinis
Pukul 6.40 gibran sampai disekolah menggunakan motor ninja nya yang khas, gibran melihat siluet mola yang keluar dari bus, ternyata benar mola menjauhi abi? Batin gibran tersenyum puas
"Gibraaaaan?" Teriak mola kepada gibran
"Apa!?" Bentak gibran kepada mola
"Mulai sekarang lo harus ikutin semua perintah gw, karena lo milik gw" Ucap gibran sambil tersenyum miring hampir menanpar pipi mulus mola namun tidak jadi, gibran malah mengelus pipi putih mola yang pucat dengan senyuman mengejeknya
"I_iya gibran" Lirih mola dengan takut akan perilaku gibran yang berubah-ubah, semalam manis, sekarang berubah lagi
"Yaudah lo pergi ke kelas, istirahat beliin gw mie ayam!gaboleh kehabisan!" Ucap gibran menuntut sambil mendorong tubuh ringkih mola pelan
Mola menuju kelas dengan hati yang kebingungan, dia berfikir apakah dia dijadikan mainan lagi? Tapi kenapa gibran jadiin mola pacarnya?
Blum sampai Kelas, tangan mola ditarik kencang oleh seseorang, dan dibawa menuju gudang, tempat yang hampir merenggut nyawa mola
Itu adalah nency
"Lo jadian sama gibran?!" Bentak nency kepada mola yang diam menunduk
"Halah kalo dasarnya bitch ya tetep bitch ya!udah deketin gibran, sekarang deketin abi juga?aduh sok kecantikan banget ya lo" Sinis nency sambil merobek baju seragam mola, dan hanya tersisa tangtop putih yang mola kenakan
"Nency.. Hiks salah mola apa?" Parau mola sambil menutupi badannya dengan tangan kecilnya
"Nikmati penderitaan lo bitch! Gaakan ada yang bantu lo disini" Sinis nency sambil meninggalkan mola yang terisak
"Hiks salah mola apa? Ma mola takut, tolong mola ma" Lirih mola terisak
"Gibran... "
"Abiii"
"Varaa"
"Tolong mola hiks... Mola takut".
°°°
Abi kebingungan karena sedari tadi abi tidak melihat batang hidung mola, abi khawatir, abi mencoba menelfon mola sampai 15 kali, tapi mola tak kunjung menjawabnya.Hingga saat panggilan ke 16 mola menjawab
" Abii, hiks tolong in mola"
"La, lo kenapa nangis?
Lo Dimana la? ""Aku digudang belakang bi"
"Oke gw kesana"
Setelah itu abi berlari melewati koridor dengan kesetanan, abi takut mola nya kenapa-napa, apa yang dibilang gibran tidaklah benar, apa katanya, menjaga mola? Bahagia in mola? Bulshit, jika sudah seperti ini abi jadi lebih mantap untuk tidak jauh dari mola gadis ringkihnya.
Saat sampai di pintu gudang, tanpa basa basi mola langsung menendang pintu dan melihat mola dengan kondisi yang mengenaskan, dengan baju yang robek menyisakan tangtop putih nya, mata bengkak Akibat menangis, dan rambut yang acak-acakan
"Abiii hiks" Tanpa aba-aba mola langsung memeluk abi sangat erat dan menangis sejadi-jadinya dipelukan abi.
"La, udah sekarang lo pake seragam gw dulu ya" Ucap abi sambil melepas seragamnya dan hanya tersisa baju putih polos
KAMU SEDANG MEMBACA
Askara
Teen Fiction(Sebelum baca, budayakan follow dulu, tapi gak maksa sih:v) seorang cewe bermarga askara yang sangat membenci dirinya sendiri, sebuah penderitaan yang sangat dalam,pengorbanan yang sia-sia, cinta yang bulshit Sebuah Cinta segitiga dan sebuah harapa...