Pukul 09.00 abi menjemput mola dikediaman rumah mola, hari ini mola mengenakan celana jeans, dengan baju putih dan cardigan hitam, kali ini mola menggerai rambut se punggung nya dan mola tidak memakai kacamata minus nya, sederhana tapi tetap manis
"Cantik" Batin abi masih dengan mematung menatap mola yang kebingungan
"Abi? Ada yang salah? Aku ga pantes ya pake baju ini? Apa aku ganti aja? " Tanya mola kepada abi
"Eeh ngak-ngak, lo cantik banget la, sampe salting gw nya hehe" Ucap abi setelah selesai dengan lamunan nya
"Bisa aja kamu bi" Ucap mola dengan pipi merona
"Ayo berangkat la" Ucap abi sambil memberikan helm bogo kepada mola, mereka berdua melaju membelah jalanan malam jakarta yang agak padat menggunakan vespa
"Bi, aku seneng banget naik vespa hehe, aku jadi keinget ayah, aku bahagia bi, makasihh" Ucap mola dengan senyum sumringah nya
"Baru aja jalan-jalan keliling kota la, belum gw ajak ke pelaminan, kalo udah gw ajak ke pelaminan pingsan lo" Abi
"Apaan si bi, bercanda ya abinya" Ucap mola dengan memukul helm abi pelan
"Ya jangan dipukul juga cantikk" Abi
"Bodoo hahahah" Ucap mola sambil ketawa
"Gw seneng la, liat lo senyum.. Saat lo gak cerita masalah lo ke gw, setidaknya gw bisa buat lo bahagia" Lirih abi
"Ha? Apa bi? Gak kedengeran" Tanya mola kepada abi, karna memang suara abi tidak terdengar, karena deru sepeda motor
"Gw bilang cimol jelek kaya babik, canda babik" Teriak abi kepada mola
Saat mola ingin menanpol kepala abi, abi malah menambah kecepatan sepada motor nya hingga mola malah memeluk abi dari belakang, dan tanpa mola sadari abi tersenyum melihat wajah mola yang kaget
"Jadi mau tetep begini neng ampe taman? " Tanya abi kepada mola yang sedari tadi masih setia memeluk tubuh abi dari belakang
"Eh" Ucap mola kaget sambil melepaskan pelukan nya dari abi
"Hahahah gapapa elah, kuy peluk lagi" Imbuh abi kepada mola yang salting
"Eeh apaan, enga-enga tadi aku gak sengaja" Ucap mola malu
"Yee neng cimol bisa ae,bilang aja nyaman, susah amat" Goda abi kepada mola
°°°
Pukul 09.30 abi dan mola sudah sampai ditaman yang cukup ramai, mereka duduk di rumput sambil menatap bintang yang gemerlap, malam ini semesta seperti mendukung kebahagiaan mola"La, liat deh dua bintang itu kaya gw sama lo saat ini" Ucap abi sambil menunjuk dua bintang yang bersebelahan
"Hmm, makasih ya bi.. Kamu mau temenan sama aku, padahal semua orang benci Aku,akhirnya aku punya dua tumpuan dalam hidup aku, satu vara dan satu kamu" Lirih mola kepada abi yang sedang menatap langit malam, menikmati terpaan angin yang lembut
"Bi, kalau mola boleh nanya kenapa kamu mau temenan sama mola? Padahal semesta aja seperti membenci mola" Tanya mola pada abi
"Lo liat, satu bintang itu? Bintang itu kaya lo, bersinar lo itu berharga la, lo itu indah" Ucap abi sambil menunjukkan satu bintang yang paling bersinar diantara banyaknya bintang di langit jakarta
Mola hampir menitikan air mata mendengar perkataan abi
"Bentar la, lo tunggu disini ya" Ucap abi lalu melenggang pergi entah kemana
.・。.・゜✭・jika kamu adalah bahagia ku, maka aku berjanji untuk terus disampingmu dan akan selalu menjaggamu.・。.・゜✭・
Mollaaskara
KAMU SEDANG MEMBACA
Askara
Teen Fiction(Sebelum baca, budayakan follow dulu, tapi gak maksa sih:v) seorang cewe bermarga askara yang sangat membenci dirinya sendiri, sebuah penderitaan yang sangat dalam,pengorbanan yang sia-sia, cinta yang bulshit Sebuah Cinta segitiga dan sebuah harapa...