zella(25)

6 4 0
                                    

Zella bangun dari tidur nya, tubuhnya sangat lelah, matanya merah, semua orang pun tau dengan melihat mata zella saja, zella menangis semalaman, menangisi sosok abi, cintanya, abi yang pergi meninggalkan nya disini, zella bisa saja melupakan abi dan mengikhlaskan abi bersama mola, selagi abi bahagia, zella Sadar bahwa dirinya egois selama ini.

Zella ingin minta maaf, namun semuanya telat, abi Sudah pergi ke belahan bumi lain, sekarang yang hanya bisa zella lakukan hanya merutuki dirinya yang egois, dirinya yang bodoh telah menganggu hidup abi.

Zella menatap kosong kedepan,kelopak matanya tidak henti-hentinya mengeluarkan cairan bening.

Seketika ada ingatan yang hinggap di otak zella, sebuah kejadian yang membuatnya sangat mengagumi seorang abi arkayasa, seseorang yang tidak akan bisa zella miliki, meskipun sebanyak apa dirinya meminta kepada Tuhan.

Flashback on

Zella keluar sore ini, zella ingin pergi ke sebuah taman mengistirahatkan pikirannya yang jenuh sedari tadi diam dikamarnya.

Zella membeli sebuah lemon jus, lalu duduk di kursi panjang yang disediakan di taman itu.

Tak sengaja netranya menangkap seorang laki-laki tinggi, dengan kulit putih dan senyum yang menghipnotis, sedang memberi makan seorang pengemis tua yang menyedihkan.

Seketika hati zella merasa hangat melihat pemandangan itu, zella merasa tertarik oleh laki-laki yang berhati baik.

Jujur, dulunya zella adalah seorang lesbian, zella sama sekali tidak tertarik kepada laki-laki, meskipun setampan apapun dan se terkenal apapun orang itu, namun kali ini pandangan zella berubah, sedikit demi sedikit hatinya leleh oleh seorang laki-laki itu.

°°°

Pagi ini zella berangkat sekolah diantar adiknya gibran,mereka tidak satu sekolah karena gibran dikeluarkan dari SMA garuda ini karena kasus tawuran.

Tak sengaja saat zella bergegas menuju kelasnya, tubuhnya terhuyung tertabrak Seorang laki-laki,zella mendongak, bermaksud ingin mencaci orang yang tadi menabraknya.

Saat zella ingin menghujat dengan sejuta kata-kata pedasnya, seketika mulutnya kelu,kala melihat laki-laki yang kemarin zella temui di taman, seorang laki-laki berhati baik, yang berhasil meluluhkan hati seorang zella devantara, yang kabarnya sama sekali tidak pernah ada hubungan dengan seorang laki-laki kecuali adiknya.

Zella sebenarnya sangatlah cantik, namun kadang sifatnya yang semena-mena menghancurkan semuanya.

Seketika bibir zela menyunggingkan senyuman kepada laki-laki didepannya ini, zella mengulurkan tangannya.

"Zella devantara, lo?" Ucap zella sambil terus menyunggingkan senyuman, semua orang yang melihat salah satu moost wantednya mengajak seorang anak baru di SMA ini merasa tidak Terima, pasalnya mereka tau jika zella selalu acuh terhadap laki-laki yang mendekati nya.

Abi tersenyum simpul dan menerima uluran tangan zella.

"Abi" Jawab abi singkat dan berlalu meninggalkan zella yang menatap bingung laki-laki yang bernama abi itu.

Unik

Batin zella, zella masuk kedalam kelasnya, zella tidak bisa menahan senyuman kala abi masuk kedalam kelasnya, ternyata abi juga satu kelas dengannya, seorang anak baru bisa menyembuhkan sifat lesbian zella.

Sejak saat itu zella mulai mendekati abi, namun abi sama sekali tidak tertarik kepada zella, semuanya sudah terlanjur, zella sudah sangat terobsesi oleh sosok abi, sosok seorang laki-laki yang unik, laki-laki yang menormalkan lagi jiwa perempuan zella.

Flashback of

Zella menghembuskan nafas nya pelan, zella beranjak menuju kamar mandi, saat ini zella hanya ingin menemui gibran.

Zella akan meluruskan semuanya, zella tidak mau lagi, adiknya memiliki dendam kepada seorang gadis polos yang sama sekali tidak memiliki masalah dengan zella.

Zella sudah sadar bahwa cinta, tidak bisa dipaksakan, jika abi mencintai mola, lantas apa yang bisa zella lakukan? Seharusnya zella tidak egois, dan membiarkan abi bahagia bersama gadis yang abi cintai, bukan memaksa abi untuk mencintai dirinya, karena semua yang dipaksakan tidak akan berakhir bahagia.

Zella mulai memasuki apartemen adiknya, netranya menangkap sekitar, tidak ada gibran diruang tamu.

Akhirnya zella memutuskan naik ke kamar gibran, benar saja gibran sedang terlelap dikamarnya.

Zella lantas membangunkan gibran, sambil mulai duduk disamping ranjang gibran.

"Gibran, mulai sekarang.. Gw gamau lagi lihat lo bikin mola sakit" Lirih zella menunduk menatap wajah adiknya yang masih terbaring di ranjang nya.

Gibran bangun, lantas menangkup pipi zella, gibran menelusuri manik wajah zella, netranya menangkap mata zella yang merah, gibran sudah tau jika zella pasti menangis semalaman

"Kenapa?" Tanya gibran sambil terus menatap manik kakaknya

"Gw sadar gibran, gw egois selama ini, gw minta lo jaga mola, gw gamau lagi dibalut rasa dendam sama seseorang yang sama sekali gaada salah sama gw, gw tau mola bener-bener sayang sama lo gibran, kita udah salah terus sakitin dia" Ucap zella, sambil berlalu meninggalkan gibran yang diam mematung menatap kepergian zella dari kamarnya.

Mata zella memanas, zella kembali menangis diperjalanan pulang menuju rumahnya, zella dan gibran memang berpisah rumah karena alasan rumah mereka terlalu jauh dari sekolah gibran.

Zella menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

Rasanya begitu sesak kala zella mengingat semuanya, seharusnya zella tidak perlu bertemu dengan sosok abi arkayasa.

Zella kembali tersenyum, karena dia sadar bahwa abi lah yang menyembuhkan jiwa lesbian zella, meskipun zella tidak bisa bersama abi, setidaknya zella bisa lega, karena dirinya sekarang sudah sadar, dan tidak lagi terbalut rasa benci kepada siapapun.

Karena, melihatmu bahagia dengan orang lain itu lebih baik, dari pada melihatmu bersamaku tapi selalu murung

Zelladevantara

°°°

Segini dulu
Jangan lupa votmen
Next♡

AskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang