Pangeran dengan marga Kang berlari menuju seorang pemuda manis, di tangannya ada sebuah buku berwarna biru.
"Maaf, milik mu?" Ujar nya sembari menyodorkan buku tersebut.
Si manis awalnya terkejut karena Taehyun tiba-tiba datang menyodorkan buku yang dicarinya sejak 5 hari yang lalu.
"Ahh terima kasih, Taehyun-ssi."
"Tidak papa. Maaf tidak langsung memberikan nya padamu, aku terlalu sibuk."
"Gwenchana, aku permisi."
Taehyun mengangguk. "Hati-hati, Sunoo-ssi."
"Aku hanya pergi ke kelas, permisi." Orang tersebut, Sunoo, langsung pergi dari hadapan Taehyun.
Keduanya tidak sadar di perhatikan dua orang dari arah gerbang sekolah. Salah satu orang tersebut melihat ke sekeliling nya, lalu meludah saat tau tempat nya sepi.
Dua orang tersebut Beomgyu dan Jeongin.
Jeongin yang peka keadaan langsung merangkul Beomgyu. "Ahh Beomgyu-ah, apa kau bisa mengantar ku ke kamar mandi?" Tanya nya dengan suara yang sengaja di besarkan.
Beomgyu mengangguk, dirinya tidak bisa membuka mulut sama sekali.
Pemuda Yang tersebut langsung merangkul sahabat nya pergi ke kamar mandi, tangannya menutupi sisi kanan wajah Beomgyu agar tida melihat Taehyun.
Sampai nya di kamar mandi, Jeongin langsung mengunci pintu nya. Membiarkan Beomgyu memuntahkan cairan berwarna merah pekat yang sejak tadi di tahan nya.
Pastinya Jeongin merasa kasihan, hidup Beomgyu tidak seperti dulu. Dimana menangis hanya karena jatuh, tertawa karena cerita lucu atau permainan.
Tanpa sadar air mata turun membasahi pipi nya melihat Beomgyu yang terlihat tersiksa, ia saja tidak tau harus berbuat apa.
"Beomgyu-ah."
Beomgyu langsung menoleh saat namanya di panggil. Dengan tiba-tiba Jeongin memeluk nya erat, menangis sembari memeluk nya.
"Jangan pergi, kau satu-satunya sahabat ku." Jeongin tau apa yang akan terjadi dengan Beomgyu di masa depan kalau terus begini.
Beomgyu langsung membalas pelukan sahabat satu-satunya, ia melirik ke arah kaca. Rambut hitam legam nya hampir semuanya berubah warna menjadi putih.
"Aku tidak bisa berjanji, Jeongin-ah."
Beomgyu dengan wajah gembira, berjalan ke arah kelas kedua kakak nya. Jeongin pergi ke kantin dengan ketujuh kakak nya.
"Hyungie pabooo!!" Teriaknya saat melihat Yeonjun dan Soobin berjalan berdampingan.
"Yyakk Choi Beomgyu!!"
Beomgyu langsung berlari, menghindari kejaran Yeonjun. Ia tertawa saat mendengar teriakan dari kakak tertua nya, sesekali ia berteriak mengatakan 'Yeonjunie hyung pabo'.
Semua dilakukan nya hanya untuk menutupi sakit nya yang semakin parah. Hanya ingin mengukir moment untuk kedua kakak nya, termasuk dirinya.
"Beomgyu, kemari kau!!"
"Tidak mau, wleee."
Dari jauh Beomgyu melihat pemandangan yang kurang mengenakan bagi nya, mungkin saudara nya juga. Tapi dada kiri nya terasa sesak, sampai ia tidak fokus ke depan.
"BEOMGYU!!"
Brukk
Mendengar teriakan dari Yeonjun, Soobin langsung mempercepat lari nya. Ia menuruni tangga, menerobos kerumunan di bawah tangga.
"Beomgyu!!"
"Hyung, kita bawa pulang atau bawa ke ruang kesehatan?" Tanga Hueningkai dengan nada yang sangat khawatir.
"Ruang kesehatan." Yeonjun langsung menggendong sang adik. Ini salah nya atau pemandangan yang ia dan Beomgyu lihat?
Soobin dan Hueningkai mengikuti kakak tertua mereka menuju ruang kesehatan, untung saja perawatan di sana sudah seperti di istana.
Yeonjun khawatir dengan keadaan Beomgyu, darah terus keluar dari kening pemuda yang ia gendong.
"Kau anak yang kuat, aku tau itu Beomgyu-ah. Kau sudah bertahan 18 tahun, jangan sia-sia kan perjuangan mu itu." Ujar Yeonjun dalam hati.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Crystal || TXT & ENHYPEN
FantasySebuah kristal yang memecah belah pertemanan, mengorbankan si pemilik kristal. Start = 28 Mei 2021 End = 19 Juni 2021