17💎

1.8K 281 36
                                    

Para Pangeran kerjaan es, Raja dan para prajurit sudah bersiap melawan orang-orang yang akan menyerang kerajaan mereka.

"Beomgyu, kau-"

"Aku mau ikut ayah."

"Lebih baik hyung bersama ibu, kalau terjadi sesuatu kita tidak tau bisa menolong atau tidak."

Yeonjun langsung menahan Soobin yang akan menyerang Taehyun.

Hueningkai melihat beberapa helai rambut Beomgyu berubah menjadi putih setelah mendengar perkataan Taehyun. Ia melirik sang ayah dan kedua kakak tertua.

"Hyung-"

"Sstt! Biarkan aku mati karena mempertahankan kerajaan." Ujar Beomgyu penuh penekanan. "Taehyun sudah bahagia dengan pilihannya, yang berarti tugas ku sudah selesai."

"Hyung!"

Beomgyu tersenyum, ia mendekatkan jari telunjuknya di depan bibir nya. "Ini permintaan terakhir ku, ku mohon."

Baru saja Hueningkai mau memberitahu sang ayah, tapi ada anak panah jatuh tepat di depan barisan.

"Jadilah anak baik." Ujar Beomgyu sebelum menaiki kuda nya.

"Hueningkai." Panggil Taehyun, menyadarkan lamunan Hueningkai.

Yang lebih muda langsung naik ke kudanya, sesekali melihat ke arah Beomgyu.

Beomgyu melepaskan pertahanan rambut hitam nya, seolah ia memperlihatkan pada musuh kalau dirinya yang diincar.

Kekuatan mereka semua sudah di segel, harus bertarung menggunakan senjata peperangan.

Suara terompet terdengar, menandakan para penyerang yang sangat banyak datang bersamaan.

"Maaf Taehyun-ah, aku harus pergi lebih dulu membawa anak kita. Lebih baik dia ikut dengan ku, dari pada ia hidup tanpa seorang ibu dan kasih sayang seorang ayah." Beomgyu tersenyum kearah empat saudaranya, lalu tersenyum ke arah sang ayah.

Banyak kuda yang digunakan sudah mati karena terkena panahan atau pedang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak kuda yang digunakan sudah mati karena terkena panahan atau pedang. Beomgyu sudah lemah, tapi ia tetap melanjutkan pertarungan nya.

"Akhh!" Tiba-tiba dada nya terasa sakit.

Ctass

Dua pedang langsung melindungi Beomgyu. Dua orang laki-laki, dua orang yang Beomgyu anggap kakak sendiri saat di panti asuhan.

"Beomgyu pergilah!!"

"Ani!"

"Choi Beomgyu!"

"K hyung, Hyunjin hyung, kalian yang harus pergi. K hyung kau tidak boleh mengkhianati kerajaan mu sendiri, Hyun-"

"Kerajaan ku membantu kerajaan mu, Choi!"

"Beomgyu pergilah, kalau kau masih disini perang akan sia-sia!!" Titah K sedikit berteriak.

"Jeongin akan merasa sedih kalau kau pergi mendahului nya." Ujar Hyunjin dengan nada yang melembut.

Beomgyu terdiam. Ia bingung, antara mengikuti ego nya atau mengikuti perintah kedua orang yang menolong nya?

"Beomgyu hyung kemari lah!!" Teriak Taehyun yang sibuk bertarung.

Hyunjin berdecak kesal. "Choi Beomgyu! Abaikan Taehyun dan pergi lah!!"

"Beomgyu, yang dikatakan Hyunjin benar. Pergi lah!" Ujar Soobin tiba-tiba.

Beomgyu langsung menatap kakak tertuanya, Yeonjun mengangguk. "Pergi, Choi."

"Aku menyayangi kalian!!" Beomgyu berlari menjauhi kerumunan perang.

Di luar area peperangan sedang terjadi badai salju, tapi Beomgyu tetap berlari menjauh.

Kaki nya melemas, ia tidak kuat lagi untuk berlari. Suhu nya benar-benar dingin, bahkan terasa sampai tulang.

"Taehyunie hikss hiksss... ini terlalu dingin. Aku ingin pelukan mu, t-tapi itu tidak mungkin."

Beomgyu mencoba untuk bangun, berjalan dengan lemas. Ia harus pergi menjauh dari wilayah kerajaan nya.




To be continued....

[✓] Crystal || TXT & ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang