[✓] Crystal || TXT & ENHYPEN

11💎

Beomgyu masih belum sadar, dirinya sudah dikamar bernuansa putih tersebut. Untung saja seorang Putri dari kerajaan berelemen cahaya membantu para Pangeran es untuk menyembuhkan luka Beomgyu.

Bahkan langit sudah sangat gelap, Beomgyu masih belum bangun sejak tadi siang.

Seorang pemuda berdiri di depan pintu kamar si manis, berjaga dan menunggu seseorang datang.

"Hy-"

"Ayah melarang mu menemui Beomgyu."

"Soobin hyung-"

"Ini sudah jam 11 malam, kenapa baru pulang? Apa kau tidak tau kalau Beomgyu jatuh dari tangga? Tapi harusnya ada seorang siswa atau siswi memberitahu mu, Kang Taehyun!" Ujar Soobin dengan nada mengintimidasi.

Orang dihadapan nya berdecak kesal. "Bukan urusan hyung." Ia langsung menggeser Soobin yang menghalangi pintu.

"Silahkan saja kau buka, pintu nya dikunci. Dan kunci nya ada diantara aku, Yeonjun hyung dan Hyuka. Ayah juga memegang kunci cadangan nya. Kalau kau mau mendobrak nya silahkan saja, dipastikan tulang mu retak."

Soobin langsung pergi dari hadapan Taehyun yang menahan kesal.

"Hyung!!!"

"Jangan berteriak atau pengawal akan melaporkan mu pada ayah." Ujar Soobin tanpa melihat sang adik.

Pemuda berlesung pipi tersebut, langsung pergi ke kamar nya.

Saat Soobin sudah tidak terlihat lagi, tiba-tiba ada yang menepuk bahu Taehyun.

"Beomgyu hyung jatuh karena dirimu, jadi ayah dan hyung-deul melarang mu untuk mendekati Beomgyu hyung beberapa hari. Lagi pula kau juga salah, kenapa baru pulang saat malam? Kalau saja Winter Noona tidak membantu Beomgyu hyung, yang kau lihat gundukan tanah di pemakaman istana."

Hueningkai yang datang, memberitahu kesalahan yang di perbuat Taehyun dalam satu hari.

"Kemungkinan Beomgyu hyung tidak mau bertemu dengan mu." Pemuda bersuara nyaring tersebut langsung pergi sembari memeluk boneka nya.

"Kenapa kau tidak membela ku?"

"Karena kau salah, Kang Taehyun. Kau tau keadaan Beomgyu hyung kan? Kau tau dia jatuh dari tangga. Kenapa kau tidak datang ke ruang kesehatan? Kenapa kau tidak pulang?"

"Kau tau keadaan Beomgyu hyung sekarang? Tidak, karena kau sibuk dengan kehidupan pribadi. Kulit nya yang sangat putih, tubuh nya dingin, bibir nya pucat. DIA BUKAN KAKAK KANDUNG KU, TAPI AKU SUDAH MENGANGGAP NYA SEPERTI KAKAK KU SENDIRI!!"

Taehyun terkejut mendengar bentakan dari saudaranya itu. Baru kali ini Hueningkai terlihat sangat marah.

"Hanya karena Beomgyu hyung?"

Bughh

"Hanya? KAU BILANG HANYA?!"

Bukan Hueningkai yang memukul Taehyun, tapi Yeonjun yang sedari tadi menguping.

"Hyung, ini sudah malam." Hueningkai mencoba menenangkan hyung tertua nya.

Yeonjun menghela nafas kesal. "Jangan temui Beomgyu untuk beberapa hari, kau bisa menemui nya jika ada pemberitahuan dari ayah atau ibu."

Saat membuka matanya, yang Beomgyu liay hanya bunga-bunga berwarna putih, angin sepoi-sepoi yang dirasakan nya membuat tenang.

Tiba-tiba ada bayangan dua orang anak kecil dihadapan nya. Ia terkejut saat salah satu anak tersebut jatuh, detik kemudian dirinya terdiam.

"Hyunie tidak papa kan?"

"Tidak papa, Hyunie kan harus menjadi kuat untuk melindungi Bamie Hyung."

Beomgyu tersenyum melihatnya, Hyunie dan Bamie. Dirinya rindu panggilan itu. Tapi sayang nya Taehyun terus berubah-ubah, terkadang membuat nya bahagia, terkadang membuat nya sedih.

Mungkin hanya perasaan nya saja yang sensitif semenjak kejadian itu.

"Bamie hyung, Hyunie buat mahkota bunga untuk hyung. Biar Hyunie pakaikan."

Beomgyu kecil dengan senang hati menerima mahkota yang dibuat Taehyun berusia 6 tahun.

"Wahh hyung tampak cantik. Hyung orang tercantik sepanjang masa. Kalau Hyunie berkata cantik pada orang lain, Bamie hyung boleh memukul Hyunie."

"Bagaimana bisa aku memukul mu."

"Itu termasuk nakal, jadi hyung harus memukul Hyunie."

"Apa sekarang aku harus memukul mu, Taehyun-ah?" Gumam Beomgyu sembari melihat masa lalu nya.

Tiba-tiba seorang anak datang menghampiri Beomgyu kecil dan Taehyun kecil. Taehyun langsung memeluk yang lebih tua.

"Milik ku."

Detik itu juga air matan Beomgyu langsung membanjiri pipi tirus nya. Hanya disini dirinya tidak merasa sakit saat menangis.

Apa Beomgyu bisa menetap di taman bunga yang sangat luas tersebut? Beomgyu tak ingin merasakan sakit yang amat menyesakkan.

To be continued....