Heeseung sibuk membersihkan makam sang ibu. Tapi tiba-tiba seseorang berdiri di depannya.
"Annyeong."
Ia merasa bingung, bukan kah orang dihadapan nya menjadi pemurung di sekolah.
"Ada apa dengan Beomgyu-ah?"
Bsomgyu tetap tersenyum. "Aku baik-baik saja." Meskipun rambutnya sudah sepenuhnya putih, bibir yang terlihat sangat pucat, tubuh yang dingin.
"Tumben sekali memakai sarung tangan?"
"Ahh ini." Beomgyu langsung melepas seung tangan berwarna putih tersebut, ada gulungan kain melilit di tangan nya.
Heeseung terkejut melihat tangan Beomgyu saat lilitan kain tersebut dilepas.
"Bagus kan?" Tanya Beomgyu senang.
"Kau bilang itu bagus?! KAU MELUKAI DIRIMU SENDIRI, CHOI BEOMGYU!!" Heeseung terkejut melihat luka sayatan di kedua lengan Beomgyu.
"Ini tidak menyakitkan. Ada yang lebih sakit, saat orang yang kau cintai mu melakukan hal yang tidak-tidak saat mabuk dan menyebut nama orang lain." Senyum Beomgyu tidak luntur sama sekali.
Pemuda Choi tersebut sudah berjanji tidak akan memasang ekspresi sedih saat di makam sang ibu.
"Mak- maksud mu?" Tanya Heeseung kaku.
"Aku sudah gila, yah gila. Yang aku ingin kan adalah mati, tapi aku tidak bisa. Ada seseorang yang hidup di dalam ku." Beomgyu berjongkok, membersihkan makam ibu nya.
"Aku ingin mati, Heeseung-ah. Tapi aku tak ingin membuat saudara ku menjadi sedih, aku tak ingin ibu dan ayah bersedih. Aku tak ingin anak yang tak bersalah harus ikut dengan ku."
"Taehyun yang melakukan nya kan? Katakan Choi Beomgyu!!"
Beomgyu tersenyum, menunjukkan giginya. "Memang orang yang bernama Kang Taehyun yang melakukan nya, tapi kau tidak boleh melukai Hyunie ku."
"Kang Taehyun dan Hyunie mu sama-sama sudah melukai mu, Choi."
"Yang-"
"SADAR LAH CHOI! HIDUP MU BERANTAKAN KARENA HYUNIE MU ITU, DAN KANG TAEHYUN MEMPERBURUK SEMUANYA!!"
"Berhenti mengurusi hidup ku, Lee Heeseung!"
"Aku akan tetap mengurusi hidup mu, Choi Beomgyu."
Heeseung menutup kerasa pintu kereta kuda nya. Orang-orang di taman terkejut melihat nya yang biasa tenang, sekarang terlihat sangat menyeramkan.
"Hyung, penyerangan—"
"Aku tidak ikut, lakukan sepuas kalian. Tapi ingat, kalian menyentuh Beomgyu sedikit saja, aku tidak akan memberi ampun pada kalian." Ujar nya dengan dingin.
Pemuda Lee tersebut langsung pergi masuk ke istana. Meninggalkan Jake yang kebingungan.
"—akan dilakukan lusa." Lanjut Jake dalam kebingungan. "Kenapa orang-orang memperebutkan Pangeran Beomgyu, lebih baik mendekati Sunghoon."
"Aku akan benar-benar membencimu, jika kau tetap membela yang salah, Shim Jaeyoon."
Jake tambah bingung karena perkataan Sunghoon yang terdengar sangat serius. Membela yang salah? Astaga, ia tidak tau apapun.
Jay terdiam di kursi taman. Apa harus ia memberitahu yang sebenarnya? Apa ia harus memberitahu penyerangan ini akan berakhir sia-sia? Tapi rasa benci nya pada Taehyun lebih dari rasa simpati nya pada orang-orang yang akan meninggal karena perang nanti.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Crystal || TXT & ENHYPEN
FantasySebuah kristal yang memecah belah pertemanan, mengorbankan si pemilik kristal. Start = 28 Mei 2021 End = 19 Juni 2021