part 2 [Mimpi Buruk]

5.4K 306 10
                                    

***


Enam belas tahun berlalu. Alin sudah beranjak dewasa. Gadis itu tumbuh dengan baik di lingkungannya, dan dia sangat cantik. 


                --oOo--


Kini terdapat seorang gadis yaitu Alin yang tengah meringkuk nyaman di dalam selimutnya. Ia tidur dengan nyaman dan damai. 


Namun, beberapa menit setelahnya. Terlihat keringat dingin mulai membasahi pelipisnya, kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri dengan gusar, nafasnya pun menggebu. 


Namun akhirnya Alin terbangun dengan terperanjat kaget dengan nafas menggenu dan pelipis yang basah akibat keringat. 


"Mimpi buruk itu lagi," gumamnya sembari menetralkan kembali nafasnya. 


Netranya menangkap jam beker di atas nakas, menunjukkan pukul Tiga malam. 


"Mimpi buruk yang sama lagi. Mimpi itu benar-benar akan membuatku menjadi gila, mimpi itu terasa sangat nyata." Alin mengacak-ngacak rambutnya frustasi, "sebenarnya ada apa aku dengan mimpi itu?"


Entahlah, namun mimpi buruk itu mulai menghantui Alin ketika ia menginjak kelas Tiga SMA. Sudah Satu tahun Alin selalu dihantui oleh mimpi itu, dan mimpi itu masih menjadi teka-teki yang sulit dipecahkan oleh Alin.  


Alin selalu mendapatkan mimpi jika dia sedang ijab qobul dengan seseorang yang tidak ia kenal, bahkan lelaki yang menikahinya di mimpi, ia tidak mengetahui wajahnya, karena wajahnya buram. 


Mimpi itu benar-benar terasa sangat nyata, bahkan di mimpi itu ia terlihat bahagia. Sebenarnya ada hubungan apa dirinya dengan mimpi itu? Dan siapa laki-laki yang menikahinya di mimpi? Akh! Memusingkan. 


Alin memutuskan untuk ke kamar mandi sebentar, berniat untuk membasuh mukanya. 


Namun saat Alin ingin melanjutkan tidurnya, terdapat sebias suara yang berhasil membuatnya terkejut. 


"Jangan langsung tidur, Alin. Sholat tahajud dulu sana! Asalkan kamu tahu, aku udah susah-susah bangunin kamu yang tidurnya kayak kebo."


Mendengar sebias suara tersebut membuat Alin terkejut bukan main, pasalnya saat Alin meneliti setiap sudut kamarnya ia tidak dapat menemukan siapapun kecuali dirinya. 


"K-kamu siapa? D-dan kamu di mana? Kenapa aku tak bisa menemukanmu sedangkan aku dapat mendengar ucapanmu," ucap Alin dengan rasa takut yang sudah menguasai dirinya. 


"Kau tidak melihatku? Aku berada di depanmu, Alin."


Dicintai Hantu TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang