**
Setelah jam kuliah selesai, Alin memutuskan untuk tidak langsung pulang, Alin lebih memilih untuk menenangkan pikirannya disebuah taman kota. Semenjak hantu itu pamit, akhir-akhir ini pikiran Alin berhasil dibuat kacau oleh hantu itu.
Duduk sendiri di kursi taman merenung sembari melihat beberapa orang berlalu lalang.
Menatap lurus ke depan, tatapan yang kosong, dan tak sadar akan kalimat yang diucapkan. "Hantu itu keadaannya gimana, ya?"
Plak!
"Apaansih, kenapa malah mikirin dia? seharusnya 'kan aku seneng, soalnya gak ada lagi yang gangguin aku."
Menunduk, menopang dahi dengan kedua telapak tangannya membuat wajah Alin tertutupi oleh rambutnya yang terurai.
Menarik nafas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya dari mulut secara perlahan. "Ishh! Tapi itu hantu jadi nyebelin banget sih! Seharusnya kan kalo mau pergi, ya tinggal pergi aja, gak perlu pamit-pamit sama Alin, apalagi perginya sok dramatis lagi ...." Alin beralih posisi menjadi menopang dagunya, "kan akunya jadi baper."
Alin pun langsung menggeleng kuat. "Heh! Gak-gak, masa baper sama setan sih? Gak keren amat, aneh juga. Dasar aku!"
"Tapi ... kok aku malah kangen sama tu setan, sih?" Masih dengan posisi yang sama, hanya saja terdrngar hembusan nafas kasar dan juga ekspresi tidak mengenakan. Cemberut.
Disaat Alin tengah sibuk bergelut dengan pikirannya sendiri, saat itu juga Alin berhasil dibuat terkejut, karena seketika pipinya terasa dingin seperti ditempeli sesuatu. Dan benar saja, ternyata itu adalah kelakuan Bara yang datang tiba-tiba dengan menempelkan sebuah ice cream ke pipi Alin.
Alin kira ice cream itu untuk dirinya. Jadi saat ia ingin mengambil alih dari tangan Bara, bukannya memberikannya pada Alin, Bara malah menariknya kembali. Sialan!
"Beli sendiri ngapa. Jangan maunya gratisan mulu."
"Ishh. Kalo gak niat ngasih tuh, jangan PHP!"
"PHP? Elo kali yang kepedean. Emang dari awal gue gak niat ngasih."
Bara tak mempedulikan Alin yang sekarang sedang asik menggerutui dirinya, karena dirinya sekarang sedang fokus menikmati ice cream yang baru saja ia buka bungkusnya.
"Bara ... Alin juga mau."
Bara menatap Alin yang tadi memanggil namanya. Lihatlah, ekspresi apa yang diberikan Alin kepadanya. Mata Alin tertuju bukan kepada Bara, melainkan kepada ice cream yang kini berada di tangan Bara.
"Dasar bocah! Nih ambil aja."
Tanpa berbasa-basi, Alin langsung merebut ice cream yang tadinya berada di tangan Bara. Lalu memakannya dengan nikmat.
Bara yang melihat anak rambut Alin yang terlihat mengganggu acara makan ice cream Alin. Bara mencoba membantunya dengan menyelipkan anak rambut tersebut ke belakang telinga Alin. Tidak berhenti di situ saja, Bara juga mengusap lembut rambut hitam Alin, dan tanpa sadar bibirnya tertarik menjadi sebuah senyuman.
"Kalo udah ketemu sama yang namanya ice cream, sifat bocah lo emang gak pernah bisa ilang." Kini ibu jari Bara mengusap ujung bibir Alin yang terlihat menyisakan sebuah sisa ice cream di sana, "tapi gue suka. Soalnya ... lucu."
************************************
Note: Pendek ya? Maap-maapkan saya. Sa-saya gak bisa buat part panjang 😭🙏.
Maap juga belom bisa munculin hantunya, karena belum waktunya😭🙏.
Gimana-gimana, masih setia jadi Shiiper Hantu tampan sama Alin apa udah oleng ke Bara sama Alin? 😹
Dahlah, makasih buat yang mau baca bacotanku😹
Thankyou juga buat kalian yang masih jadi pembaca setia cerita gajeku😺
☆☆☆☆
Malam ini aku akan 2 kali update lo🤭
Tungguin ya
Jangan lupa tekan vote⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Dicintai Hantu Tampan
Fantasy"om siapa?" Dah jangan basa-basi😭 Ayok langsung baca aja🍫🍫 Happy reading🥳🥳 Mohon tinggalkan jejak di setiap part😁😁😁