part 11 [Masker penyelamat]

1.4K 148 13
                                    

***


Sedikit demi sedikit kelopak mata indah milik Alin mulai terbuka.


"Ini di mana?" Mata Alin menelisik sebuah ruangan bercat abu-abu dengan aroma semerbak maskulin yang segar dan juga menenangkan, di mana ia berada? Sepertinya ini di sebuah kamar. Namun Alin yakin jika ini bukanlah kamarnya. Seperti ... kamar seorang pria. 


Tentu saja Alin langsung terperanjat kaget, bahkan yang pertama ia cek adalah pakaiannya.  Utuh? Tidak ada perubahan sama sekali. Huh ... Alin bernafas lega. Alin menyenderkan tubuhnya di kepala kasur, memejamkan matanya sebentar sembari memijat pelipisnya. 


"Kamu sudah sadar? Bagaimana keadaamu, sudah mendingan?" 


Sontak suara itu membuat Alin membuka matanya. Lalu menggangkuk pelan demi merespon pertanyaan pria itu. Astaga ternyata dia ... Hantu itu, apakah ini tempat tinggalnya? 


Pria itu berjalan mendekat, mengambil segelas air putih yang ada di atas nakas, lalu memberikannya kepada Alin. "Minumlah, kau pasti haus dan masih sedikit pusing."


Alim mengedipkan matanya beberapa kali, Alin masih belum bisa percaya dengan apa yang terjadi. Namun akhirnya ia menerima sodoran air tadi dan meminumnya dengan cepat. 


"Pelan-pelan! Nanti kau terse--"


"Uhuk uhuk!" Terlambat, Alin sudah tersedak duluan sebelum pria itu menyelesaikan perkataannya. 


"Kubilang juga apa, kau ini...." Pria itu mencoba membantu supaya rasa sakit Alin karena terdesak berkurang dengan menepuk-nepuk pelan pundaknya. 


Di saat batuk Alin sudah mulai mereda. Pria itu langsung mengisi kembali gelas yang kosong tadi dan menyuruh Alin meminumnya dengan perlahan. 


"Sudah baikan?" 


Alin menoleh, menatap pria di sampingnya. Alin melihat ada raut khawatir di wajah pria itu. Alin mengganguk pelan.


Pria itu bernafas lega, lalu tersenyum. "Syukurlah."


Jantung Alin kembali berdetak cepat, saat melihat pria itu tersenyum. Alin langsung mengecek keadaan jantungnya, lalu mengalihkan pandangan ke arah lain untuk menyelamatkan jantungnya itu. 


"Kenapa?"


Alin hanya menggelengkan kepalanya tanpa menatap pria itu. 


"Kamu marah sama saya?"


Dicintai Hantu TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang