Alin segera masuk ke kelasnya, ia pun segera menempati tempat duduk paling pojok belakang.
Tiga menit lagi dosen akan datang. Tapi sekarang perut Alin sangat lapar, jika ia tidak segera mengisi perutnya pasti materi yang diberikan dosen tidak akan bisa masuk ke otaknya.
Syukurlah, ternyata yang menempati tempat dudul di depannya adalah Arya. Arya adalah mahasiswa culun dengan tubuh gemuknya, dengan begini Alin dapat makan sarapan yang diberikan hantu tadi dengan tenang tanpa takut diketahui oleh dosen karna tertutupi oleh tubuh gemuk milik Arya.
Tanpa membuang-buang waktu, Alin segera mengeluarkan kotak makanan dan sebotol susu tadi dari tasnya. Mengambil sepotong sandwich lalu memasukkan ke dalam mulutnya, membuat kedua pipinya menggelembung karena terisi penuh oleh sandwich tersebut.
Rasanya sandwich itu sulit untuk ditelan karena Alin memakan langsung satu potong sandwich berukuran sedang tersebut. Kau lapar apa rakus, Alin?
Alin segera membuka botol berisi susu tersebut, lalu meneguknya secara perlahan, supaya sandwich di mulutnya itu tidak keluar.
Akhh! Pipinya sangat sakit, rasanya pipi itu akan meledak sekarang juga. Pipi Alin tambah mengembung karena diisi juga dengan sebuah susu.
"Duarr!"
"Brrffp!" Sebagian susu yang ada di mulut Alin tadi keluar mengenai wajah orang yang mengagetkannya dan sebagian tadi tertelan dengan cepat hingga mengakibatkan Alin terbatuk-batuk karena tersedak.
"Ewwh, Alin. Jorok banget sih lo jadi cewek." Orang itu langsung mengambil beberapa tisu dari meja Arya, lalu membersihkan mukanya yang tadi terkena hujan susu dari mulut Alin.
Alin tidak dapat menjawab tuduhan yang diberikan orang itu karena kini Alin masih saja terbatuk-batuk.
"Nih, minum dulu." Orang itu membantu Alin dengan menyodorkan botol yang berisi susu, lalu menepuk-nepuk pelan pundak Alin berharap dapat mengurangi rasa sakit akibat tersedak.
Alin menelan sisa makanan yang berada di mulutnya dengan perlahan.
"Bara! Kamu mau aku mati karena tersedak roti?"
"Njir, emang ada apa kasus orang mati gegara keselek roti?"
"Y-ya ada lah."
"Kok gue gak pernah denger?"
"Makanya sering-sering lihat dan baca berita. Dasar kudet!"
"Ya ya ya, cewek memang selalu benar."
Melihat masih ada sepotong sandwich di kotak makan Alin, tanpa berfikir panjang pun Bara langsung mengambil sandwich tersebut lalu memasukkan ke dalam mulutnya.
Melihat apa yang dilakukan teman kuliah sefakultasnya yaitu Bara, Alin tak terima karena dirinya sendiri masih lapar. Alin pun langsung protes, "Bara, itu punyaku. Aku masih lapar tau, tapi kau seenaknya saja mengambil makananku begitu saja. Dasar teman biadab kamu!"
"Sandwich ini sebagai ganti rugi karna lo tadi udah hujanin muka gue sama susu dari mulut lo itu. Lagian gue juga cuma minta sepotong doang, pelit amat lo jadi cewek." Setelah mengunyah habis sandwich tadi, Bara beralih mengambil botol berisi susu yang kini masih tersisa setengah itu lalu meneguknya.
"I-itu punyaku, Bara. Jangan diabisin. Kembaliin susunya!" Alin langsung mengambil alih botol susu itu dari tangan Bara lalu memeluk botol susu tersebut.
"Njir, pelit amat sih lo jadi cewek. Baru juga minum seteguk udah diambil."
"Tuh kan .... tinggal segini doang," ucap Alin dengan nada kecewa saat melihat botol tersebut masih menyisakan seperempat susu.
Bara kembali menyahut botol susu itu dari tangan Alin lalu meneguknya sampai habis, Bara membalikkan botol tersebut, dan hanya setetes susu yang keluar dan masuk ke mulutnya, lalu tak ada lagi. Benar-benar habis tanpa sisa. Setelah itu ia kembalikan botol yang sudah kosong itu ke tangan Alin.
"Baraaa!" geram Alin dengan kedua alis yang sudah menukik tajam. "Kenapa dihabisin juga susunya?"
"Seret tadi," jawab Bara dengan santainya tanpa mempedulikan raut wajah seram yang kini diberikan oleh Alin.
"Musuhan!" tegas Alin dengan menghentakkan satu kakinya ke lantai, "Alin gak mau lagi temenan sama Bara. Nyebelin tau gak. Bara emang temen biadab!"
Alin langsung kembali duduk di kursinya dengan raut wajah ditekuk nan kesal dan tangan terlipat di depan dadanya.
Bara pun juga duduk di kursi sebelah Alin, tanpa mempedulikan kemarahan gadis itu. Bara tau gadis itu tidak akan marah terlalu lama, jika ada maunya pasti dia akan datang kepadanya dan datang kepadanya.
Setelah pertengkaran yang terjadi diantara dua seloji tadi, dosen pun datang. Menyapa para mahasiswa dan mahasiswi sebentar lalu memulai mata kuliahnya.
"Dasar nyebelin! Gak cowok, gak hantu, gak jin, gak monyet. Intinya yang jenisnya jantan itu emang nyebelin!" gerutu Alin disela-sela dosen yang tengah menjelaskan materinya.
Hari ini mood Alin benar-benar dibuat hancur tanpa sisa. Bayangkan! Pagi hari ia tidak sarapan dikarenakan oleh hantu tersebut, lalu ia juga hampir datang terlambat ke kampus diakibatkan oleh hantu itu juga. Lalu saat ia ingin makan sarapan yang diberikan oleh hantu itu dengan tenang, malah Bara datang lalu menghancurkan acara makan pagi Alin.
Dan sekarang karena Alin sedang kesal dengan makhluk yang berjenis kelamin jantan, dan dosen yang mengajarnya kini juga sama berkelamin Jantan. Semua materi yang diberikan dosen itu tidak masuk satu kata pun di otak Alin, karena ia tidak menyimak sama sekali materi yang diberikan dosen tersebut.
"Jantan itu memang nyebelin!"
Note: Lagi gak ada yang mau kusampein keknya:v
Thankyou buat yang udah baca, semoga suka:D
Jangan lupa vote ya😉
Komen?
Juga boleh😁----------------
Ada yg nunggu gak ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dicintai Hantu Tampan
Fantasy"om siapa?" Dah jangan basa-basi😭 Ayok langsung baca aja🍫🍫 Happy reading🥳🥳 Mohon tinggalkan jejak di setiap part😁😁😁