#Dicintai_Hantu_Tampan
Postnya telat trs
Sekali post jg dikit bagetSok sibuk bgt ya saya🥰
Ada yg nungguin gak ini?
Kira² ada yang lupa alur gak ya?
Tinggalkan jejak🔥
Vote juga di tunggu lo🥰Yok baca yok😉
Typo Bertebaran🔥
Harap tandai Typo!!***
Alin sudah bersiap untuk berangkat kuliah. Saat dirinya menuju garasi mobil, langkahnya terhenti ketika melihat sebuah motor sport berwarna merah berhenti tepat di depannya.
Alin menatap heran orang yang masih berada di atas motor itu, "Bara ngapain pagi-pagi ke rumah Alin?"
Orang yang ditanyai tidak menjawab, karena sedang sibuk membenarkan rambutnya yang berantakan saat helm itu terlepas dari kepalanya.
"Bara, Alin nanya kenapa gak dijawab?"
"Bentar, Lin. Gue lagi benerin rambut ini," ucap Bara yang tengah sibuk di depan kaca spion karena masih membenarkan rambutnya itu.
Alin melipat kedua tangannya di depan dada, lalu memutar bola matanya malas.
"Gimana? Gue udah ganteng, 'kan?"
Alin mengangguk, "iya kalo dimata orang lain, tapi kalo bagi Alin biasa aja."
Bara berdecak mendengar jawaban Alin. "Eh, tapi Lin. Menurut lo kalo Gue sama Pak Daniel gantengan siapa?"
Alin terlihat berpikir, lalu tersenyum, "gantengan Papa Alin, lah." Alin menjawab dengan pasti.
Bara langsung menyentil kening Alin, "gak ada Bapak lo diantara pilihan tadi. Gue nanyanya antara gue sama Daniel, bego."
"Aw." Alin memengangi keningnya yang sakit akibat Bara menyentilnya lumayan keras, "terserah Alin dong. Lagian bagi Alin, Papa Alin itu orang paling ganteng sedunia. Bahkan Robbert Pattinson yang dinobatkan orang paling ganteng sedunia aja masih lewat dengan kegantengan Papa."
Bara memutar bola matanya malas mendengar jawaban Alin yang tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.
"Yaudahlah, semerdeka lo aja. Buruan naik!"
Alin menaikkan satu alisnya heran, "kemana?"
"Berangkat kuliah lah. Emang lo gak kuliah?"
"Kuliah dong. Emangnya kita mau berangkat bareng?"
"Lo gak mau berangkat kuliah bareng sama gue?"
Alin tersenyum girang, "mau dong. Sekalian ngehemat bensin kalo berangkatnya sama Bara."
Alin pun memasukkan kunci mobilnya ke dalam tas, lalu langsung menaiki motor Bara dan duduk di jok belakang.
"Kalo masalah keuntungan aja otak lo langsung gercep."
Alin tidak mempedulikan sindiran Bara yang ditujukan kepadanya. Alin menepuk pundak Bara, "ayo berangkat, Mang."
"Gue bukan tukang ojek, woy! Lagian lo juga belum pake helmnya."
Alin menepuk jidatnya, "oh iya lupa!"
Alin menerima helm yang diberikan oleh Bara, dan langsung memakainya tanpa berbasa-basi lagi.
"Pegangan, Alin. Nanti lo terbang."
Alin sedikit menggerakkan jaket yang dipakai Bara yang menjadi pegangannya, "udah Nih."
"Cara berpegangan yang bener saat naik motor tuh gini." Bara mengambil kedua telapak tangan Alin yang tadi berpegangan di jaketnya lalu menariknya dan melingkarkan ke perutnya.
Alin terkejut? Tentu saja, Alin mencoba untuk menarik tangannya namun tak bisa karena Bara menahannya. "Diem! Tetep pegangan kayak gini, apa lo mau terbang? Karena gue mau bawa motor ini dengan kecepatan kilat."
Alin menggeleng dari belakang. "Alin diem, Alin gak mau terbang."
Bara tersenyum penuh kemenangan di balik helmnya, lalu mulai membawa motornya melesat membelah jalan yang ramai akan kendaraan.
***
Motor yang Bara kendarai sudah berhenti di parkiran kampus. Alin langsung turun, melepas helmnya lalu memberikan secara paksa ke tangan setelah itu dirinya berlari meninggalkan Bara yang masih berada di atas motor.
Bara yang masih berada di atas motor dengan sebuah helm yang tadi dipakai oleh Alin pun sedikit plonga-plongo dengan tingkah Alin barusan.
"Lah, Lin! Kok gue ditinggal sih?"
Alin masih dapat mendengar ucapan Bara tersebut, karena dirinya belum terlalu jauh dari keberadaan Bara, "MAAFIN ALIN, BARA. TAPI ALIN MAU KE TOILET, ALIN KEBELET. UDAH GAK TAHANNN."
Alin terus berlari menuju toilet, bahkan dirinya meneriaki orang yang mau menghalangi jalannya.
"DIMOHON BUAT YANG ADA DI TENGAH JALAN. MINGGIR-MINGGIR! ALIN KEBELET."
Bruak....
Alin menubruk seseorang berbadan tinggi, Alin sempat terjatuh karena dirinya sedikit terpental.
Orang yang tadi Alin tabrak membantu Alin untuk berdiri. Saat Alin melihat wajah orang itu, ternyata dia adalah pria yang membuatnya pingsan berkali-kali. Siapa lagi kalau bukan Daniel.
"Kamu tidak apa-apa, 'kan?"
Bukannya menjawab, Alin malah mendorong tubuh Daniel agar menyingkir dan tidak menghalangi jalannya.
"ALIN UDAH GAK TAHANNNN."
Daniel membalikkan badannya, melihat Alin yang lari terbirit-birit seperti dikejar setan. "Dia ini kenapa?"
*****
Tandai Typo🔥🔥🔥🔥Note: Maaf telat post, karena tadi ada sesuatu yang tak bisa we tinggalkan 👉👈😳.
Thankyou buat kalian yang masih jadi pembaca setia dicerita aku:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dicintai Hantu Tampan
Fantastik"om siapa?" Dah jangan basa-basi😭 Ayok langsung baca aja🍫🍫 Happy reading🥳🥳 Mohon tinggalkan jejak di setiap part😁😁😁