Part 1

57.8K 649 5
                                    

Hello! Ini Mimin, namanya Eca. Salam kenal. Btw kalian yang baca ini, disesuaikan umur ya. Jangan lupa vote, like, and comment. Silakan membaca.

Naura diam di ruang tamu bersama Kevin yang terus diam memainkan ponselnya.

Naura melirik Kevin dengan serius dan tidak mengerti kenapa kulkas 300 ini memang ada. Ia melirik Kevin dengan penuh penyelidikan, hingga Kevin merasa ada yang memperhatikannya.

Naura tidak peduli dan terus memainkan ponselnya. "Kevin!" Kata Naura yang sudah geram melihat kevin. Kevin melirik mata Naura lekat dan ia menaiki alisnya, menandakan ada apa.

"Pokoknya bilang ke mama Kevin biar Naura gak dijodohin! Nanti Naura juga bilang sama mama Kevin biar Naura gak dijodohin! Impas kan?" Katanya dan langsung saja Kevin memutar bola matanya.

"Apa jangan-jangan Kevin suka sama Naura? Hanya saja Kevin gak kasih tau dari dulu? Ih! Naura gak suka Kevin!" Kata Naura dengan wajah cemberutnya. Kevin hanya memutar bola mata males dan pergi kekolam renang. Naura pergi ke dapur untuk membuat masakan, ia sangat kesal dengan kevin. "Kenapa juga aku ngomong kayak gitu sama Kevin? Jelas-jelas gak direspon lah" kata Naura dengan suara pelan.

Naura memasuki kamarnya dan memakan nasgor buatannya, ia menelepon kedua sahabatnya.

"Halo?" Kata Naura dengan suara cemprengnya. "Hai Naura! Kenapa nih?" Kata Anggi di sambungan telepon. "Naura mau bilang kalau, Naura di jodohin sama Kevin" kata Naura sambil mengambil suapan nasi dan ayam. "Hah?" Kata Anggi dan Melya secara berbarengan.

"Uhuk! Uhuk!" Kata Naura yang terselek, ia segera mengambil air yang berada di mejanya. "Ih Naura serius, tapi kalian jangan kasih tau teman yang lain ya. Soalnya Naura mau bujuk mama untuk membatalkan perjodohan ini" kata Naura dengan suara berbisik sambil dengan cengirannya.

"Lah! Kenapa? Jelas-jelas Kevin ganteng, pintar, cool. Nyaris sempurna, eh sempurna di mata gue" kata Anggi, padahal Kevin ada kekurangannya. "Ih! Naura gak suka! Naura aja ngajak dia ngomong tentang batalin perjodohan aja dia gak balas sedikit pun" kata Naura yang mengingingat kejadian tadi.

"Naura dijodohin sama siapa?" Kata Melya yang benar-benar lemot ini. "Ih Melya! Gue pingin cubit pipi tau! Dari mana aja?" Kata Anggi yang terdengar sangat kesal dengan sahabatnya itu.

"Anggi gemas ya sama Melya, memang Melya anaknya gemasin" kata Melya dengan pedenya. "Enggak! Udah lah males ngomong sama Melya!" Kata Anggi dengan kesalnya. Naura sedari tadi tertawa mendengar mereka berdua berbicara.

"Hahahaha!" Kata Naura yang sedari tadi tertawa keras. "Naura ngakak sama kalian berdua" katanya dengan tertawa lebar. "Naura? Terus sekarang lu sekarang tetap mau batalin perjodohan? Bukannya nerima aja" kata Anggi dengan suara kesalnya.

"Naura tetap gak mau! Naura gak suka sama sekal-" "serpesen pun?" Kata Anggi yang memotong omongan Naura, Naura hanya menganggu mantap dan berkata kembali "iya, gak suka sama sekali" katanya dengan ceria.

"Huh, gue kalau jadi lu. Nerima aja" kata Anggi dan langsung di sautin oleh Meyla "bahas apan sih ini? Nerima? Nerima apa coba?" Kata Melya yang sedari tadi tidak mengerti pembicaraan antara Naura dan Anggi.

"Naura, suruh teman mu pergi ke hutan. Biar dia memahami omongan kita, kesal aku" kata Anggi dengan kesal, Naura tertawa kembali dengan omongan Anggi. "Emangnya dihutan Melya bisa berfikir, yang ada Melya ketakutan" kata Melya dengan polos.

"Kalau dihutan kan lu sendiri! Nah, gak usah ngomong! Jadi gak usah mencerna omongan kita" kata Anggi dengan sedikit kesal, ia terkekeh di akhir omongannya. "Hm, jadi gimana Nau? Terima aja. Gue yakin dia orangnya baik walau kulkas berjalan sih. 300 kulkas" kata Anggi kepada Naura dengan suara normal.

"Naura tetap gak mau sih, nanti Naura omongin ke mama Naura biar dibatalin" kata Naura dengan sedikit memikirkan omongan Anggi. "Seterah lu dah, gue bukan orang tua lu. Jadi keputusan lu yang tentuin dan menurut saran gue sih, terima aja" kata Anggi dengan serius.

Naura pun hanya mengangguk, hingga beberapa menit ada yang berkata kembali "kayak ya Melya dirumah aja deh. Soalnya kalau di hutan, Melya gak bisa ketemu kalian. Kalian mau gak ketemu Melya sehari aja?" Kata Melya dengan polos "Melya! Iya! Gue gak mau ketemu lu! Udah Mel! Lama banget masih di hutan aja! Udah males gue sama lu!" Kata Anggi dan langsung saja Naura tertawa kembali.






















Helo! Kevin kenapa masih kulkas 300, padahal udah jadi mantu Naura? Apakah Naura bakal mempertimbangkan keputusannya lagi? Jangan lupa vote, like, and comment ya. Tungguin part selanjutanya.

My Sweet BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang