Part 22

7.8K 87 0
                                    

Hello! Kalian apa kabar? Makasih banyak loh ya sama yang nungguin cerita ini, sayang kalian semua. Jangan lupa vote, like, and comment ya. Silakan baca ya.

Naura duduk di meja riasnya, ia mendandankan wajahnya dengan make up. Naura memakai gaun putih yang panjangnya di atas lutut. Naura sengaja tidak memakai celana dalam, tetapi ia tetap memakai bh miliknya.

Naura keluar dari kamarnya, ia berpamitan oleh mamanya karena akan pergi ke kantor Kevin. Papa Naura sedang kerja, jadi papanya tidak ada dirumah. "Hati-hati sayang!" Kata mamanya lembut, lalu mencium singkat dahi anaknya.

Naura segera keluar dari ruangan keluarga, ia keluar dari rumah megahnya dan masuk ke mobil miliknya. Naura kangen dengan Kevin, makanya sekarang Naura pergi ke kantor Kevin.

***

Saat disana, Naura segera bertanya kepada seseorang yang bertugas disitu. "Siang, ada yang bisa saya bantu?" Kata orang itu yang berkerja di kantor ini. Naura melirik orang itu dengan bingung, karena ia takut salah nama jika menyebutnya nama suaminya ini. "Tempat Kevin dimana ya tan? Saya pa-pacarnya" kata Naura dengan ragu, ia tidak berani jika berkata suaminya.

"Baik, ruangan nomor 12 dek" kata perempuan itu dengan ramah, sepertinya dia melihat pakaian Naura yang seperti anak SMA. Jadi perempuan itu memanggil dengan sebutan dek. Perempuan itu melihat temannya tengah jalan sehabis keluar dari ruangan rapat. "Ayu! Tolong antarkan dia keruangan Pak Kevin!" Kata temannya itu, perempuan yang baru jalan itu menengok ke sumber suara dan mengangguk setelah itu.

Naura berjalan dengan perempuan itu yang tingginya sama dengan dirinya, tetapi perempuan itu memakai selop tinggi sedangkan Naura hanya sepatu kets yang tidak menambah tingginya sama sekali. Tinggi Naura sekitar 170, jadi ia orang yang bertemu dengan dirinya selalu memanggilnya dengan sebutan kakak.

Perempuan itu tersenyum ramah dan berkata setelah mereka sampai di depan pintu ruangan Pak Kevin. "Terimakasih tan" kata Naura dengan lembut, orang itu pun permisi karena harus ada yang ia kerjakan. Naura memegang dadanya yang gugup, ia perlahan membuka pintu itu.

Tidak disangka disana ada seseorang perempuan yang tengah diatas lelaki, ia memegang dasi lelaki itu seperti ingin membukanya. Walau perempuan itu tidak dekat dengan badan lelaki itu, tetapi lututnya berada di antara kedua paha lelaki itu. Naura kaget karena itu adalah Kevin, dan siapa perempuan itu yang memakai baju dress ketat berwarna hitam dan diatas lututnya, bahkan diatas lagi.

Naura berjalan untuk duduk di salah satu sofa yang tidak mereka pakai, mereka melihat Naura pun segera berdiri dan Kevin duluan mendorong perempuan itu di bahunya. Kevin duduk di sofa dengan perempuan itu, walau berjarak sangat jauh.

Naura hanya diam sembari melirik keduanya satu persatu. Tidak ada omongan dari salah satu ketiga orang itu, mereka hanya saling pandang terus menerus. Selang beberapa menit diam dan saling pandang, Perempuan itu pun berkata "Ma-maaf pak.  S-saya keluar dulu. Permisi mbak" kata perempuan muda itu yang ditebak umurnya sama dengan Naura.

Naura segera duduk di atas pangkuan Kevin secepatnya setelah beberapa menit terlewati dan perempuan itu sudah tidak ada lagi di ruangan ini. Naura memeluk Kevin yang langsung memeluk Naura dengan sigap. "Naura sayang sama Kevin!" Kata Naura lirih.

Kevin berdiri sembari menggendong Naura. Tangannya merasa sesuatu di bawah, sepertinya Naura tidak memakai celana dalam. "Lagi enggak pakai?" Tanya Kevin dengan menggoda. "Sengaja sayang!" Timpal Naura. Naura menaruh kedua tangannya di leher Kevin dan memeluk Kevin. Kevin menghirup aroma bunga di baju dan tubuh Naura yang di keluarkan itu.

Naura menggoyangkan pinggulnya naik terus dengan cepat. Kevin yang tau maksudnya pun memeluk Naura dan memainkan bawahnya itu. Naura duduk di sofa yang ia duduk tadi, dengan sengaja membuka kedua pahanya untuk mengekspos miliknya yang indah dan berwarna pink. Kevin dengan senang duduk di bawah, ia mengelus lembut bibir jenis kelamin Naura.

"Ah! Ahhh! Ahhh!" Desahan Naura karena ulah Kevin. Kevin memainkan klitoris milik Nair beberapa menit. Naura mendesah hebat, miliknya pun sudah mulai basah. Kevin memasukkan tangannya ke milik Naura yang sedari tadi Kevin sudah mencuci tangannya.





















Hello! Apakah Kevin selingkuh! Kenapa Kevin tidak memberontak saat perempuan itu mau menyentuh dirinya? Kenapa Naura tidak marah kepada Kevin? Kenapa Kevin tidak duduk di sebelah Naura? Jangan lupa vote, like, and comment ya. Tungguin part selanjutnya.


My Sweet BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang