Part 8

20.9K 176 0
                                    

Naura tengah duduk di sebuah soofa rumahnya. Ia sedang ngemil dan bertelepon dengan kedua temannya. "Kumpul yuk Nau!" Ajak Anggi dan langsung saja di jawab oleh Naura "dimana?" Katanya dengan mengambil kripik pedas itu lagi.

"Gue kirim alamatnya tuh, lu juga Melya! Pokoknya jangan sampai lambat! Byee!" Katanya dan langsung mematikan vidio call itu dibagian Anggi. "Byee Melya! Naura mau siap-siap dulu!" Kata Naura dengan cengirannya dan langsung mematikan Vidio call itu.

Naura sedang duduk di salah satu kursi cafe itu, ia meminum minumannya setelah berjam-jam disitu. Naura sedang menunggu temannya itu sedari tadi, tetapi temannya yang tidak terlihat oleh nya sampai jam 3 ini.

"Hai Nau!" Kata Anggi yang sudah menghampiri Naura, ia membawa Tote bag kertas coklat dan jaket abu-abunya. "Sorry lama banget datengnya" kata Anggi dan setelah itu dia duduk di kursi. Melya duduk di kursi sebelahnya sedari tadi.

"Maaf maaf! Lama banget Nggi!" Kata Naura sembari melipat kedua tangannya dibawah dada. "Sinis banget Nau! Mau berantem?" Kata Anggi dengan berpura-pura berwajah marah. Mereka tertawa bersama. Mereka berngobrol ria, sembari sesekali meminum minuman mereka masing-masing.

"Tau bedanya lu sama kipas?" Kata Anggi memulai lagi pembicaraan lain. "Tau! Kipas ngeluarin angin, kalau Naura ngangenin" kata Naura dengan mengeluarkan lidahnya ke Anggi. "Ih!udah tau! Males lah!" Kata Anggi dan Naura pun tertawa.

"Oh iya Nau! Samuel ganteng banget! Gue gak bisa lihat mukaknya!" Kata Anggi dan tersenyum lebar sekali, menampilkan gigi putihnya itu. "Samuel ganteng, tapi Samuel itu orangnya play boy! Jangan mau ya Anggi" kata Naura untuk memberi tau Anggi, supaya Anggi tidak menyukainya lebih dalam.

"Nau, tau gak? Guru kita tuh yang namanya Sita, suka marah-marah gak jelas tau!" Kata Anggi sembari berbicara tertawa-tawa. "Kenapa? Iya juga ya Nggi!" Kata Naura dan langsung di jawab oleh Anggi "iya! Mau tau gak alasannya?" Kata Anggi dengan tertawa kembali.

"Karena dia pms! Jangan sampai gue punya ponsel disita sama dia, sama ibu itu lagi!" Kata Anggi kembali. "Ponsel siapa? Udah di ambil?" Kata Naura dengan wajah paniknya. "Lucu banget lu! Bukan gue! Cuman gue dengar gosip kelas sebelah, ponselnya di sita sama Miss itu!" Kata Anggi dengan serius.

"Terus-terus? Udah di balikin?" Kata
Naura untuk bertanya kembali. "Namanya sita, mungkin aja sampai 2 minggu atau lebih. Disita itu, biasanya 2 minggu kalau di kelas kita. Kalau memang sering buat onar, mungkin 1 bulan atau lebih si Nau" kata Anggi sembari mengambil minumannya, ia meminum minuman rasa lemon tea.

"Soalnya mereka main ponsel di kelas, malah gak pernah absen untuk gak main ponsel pas pelajaran guru itu. Makanya mereka semua ponselnya disita!" Jelas Anggi dengan panjang lebar. "Tau gak?" Kata Anggi lagi. "Tau gak? Enggak, Naura belum di kasih tau sama Anggi" kata Naura polos.

"Jadi kemarin gue lihat guru itu, di jalan mana gitu" kata Anggi. "Terus-terus?" Kata Naura dengan penasaran. "Miss sita lagi ngecek ponsel siapa gitu. Gue kan berdiri di sebelahnya, walau jauh. Guru itu juga berdiri dengan mengecek ponsel seseorang!" Kata Anggi dengan tegas.

"Kayaknya itu punya murid itu!" Kata Anggi kembali. "Iya mungkin, Naura gak tau soalnya" jawab Naura dengan mengambil minumannya. "Kring! Kring!" Suara telepon di ponsel milik Naura.

"Halo? Iya ma, Naura pulang!" Kata Naura dan langsung mematikan sambungan teleponnya. "Anggi Melya! Naura pulang duluan ya, byee" katanya sembari mengambil tas selempangnya dan jaket coklatnya itu, ia nelambaikan tangannya setelah itu dan tersenyum. Ia segera balik kerumah karena sudah malam, mamanya pasti kuatir dan takut Naura di culik oleh teman-temannya atau pun penculik. Akhir-akhir ini ada kasus penculikan dan dijual organ tubuhnya.

Hello! seru gak? Anggi datangnya lambat! Dia sendiri yang bilang, dia juga yang telat. Jangan lupa vote, like, and comment ya. Tungguin part selanjutnya.

My Sweet BoyFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang