Awan (So Junghwan) seorang atlet taekwondo mendapat tawaran mengikuti lomba KTI yang membuat ia bertemu dengan Yoga (Kanemoto Yoshinori) si drummer keren di SMA nya. perlahan, Awan menyadari sesuatu yang berbeda setiap kali bersama kakak kelasnya. i...
cermin besar bergaya modern terpasang di kamar seluas 12 meter persegi. benda itu memantulkan wajah tampan seorang remaja yang tampak tersenyum sambil merapikan dasi serta seragam sekolah yang ia pakai. setelah dirasa rapi, ia membuka pintu lalu bergegas menuruni tangga menuju meja makan. disana, sudah ada seorang pria tengah menyeruput teh hangat bersama seorang wanita nampak sibuk memotong roti tawar.
"pagi ma! pagi pa!" si pemilik suara mengecup kening masing-masing orang yang disapanya.
"pagi wan, sarapan dulu masih keburu kok waktunya." mama mengoleskan selai kacang pada roti tawar yang baru dipotong.
"ok ma, kak Jun tumben banget belom sampe padahal udah jam enam lima belas." awan meneguk segelas susu cokelat di hadapannya.
"hmm....pa! kapan-kapan awan boleh main ke kampus nggak?" dia sedang meminta izin untuk pergi ke universitas tempat sang papa mengajar.
"boleh dong! tumben banget mau main ke kampus pasti ada sesuatu ini. biar papa tebak, kamu mau cuci mata? lihat kakak-kakak cantik disana?" canda tuan Prawira pada anak laki-laki semata wayangnya.
"ih apaan sih! orang aku pengen ke perpustakaan. niatnya mau lihat-lihat jurnal mahasiswa buat referensi KTI gitu. cuci mata apanya..." awan memanyukan bibirnya membuat orang tuanya gemas.
"iya... siapa tahu mau cari pacar disana. jagoan papa ini kan udah tambah dewasa sekarang. gimana taekwondo lancar?"
"lancar kok pa! kemaren sabeum Restu istrinya lahiran jadi aku disuruh sama kak Ju-"
suara ketukan pintu mengalihkan fokus pembicaraan keluarga Prawira pagi itu.
"biar awan aja yang bukain ma, palingan kak jun" awan beranjak pergi.
pintu dibuka menimbulkan tatapan heran dari mata awan sebab yang dilihatnya sekarang bukan Jun dan motor matic merah tapi malah..
"kak Yoga?"
Yoga berdiri di depan pintu menenteng helm hijau di tangan kirinya.
"pagi wawan! " sapa yoga dengan nada semangat.
"pagi kak, kenapa lo tiba-tiba ada di sini? kak jun mana?" awan melihat lihat keluar mencari keberadaan sepupunya itu.
"Jun udah berangkat sama Heru. Jadi, pagi ini lo bareng gue aja ke sekolahnya ok?"
"ih! kak Jun kenapa nggak chat dulu sih! kan gue bisa naik bus atau bareng sama papa aja. jadi gaenak ngrepotin kak yoga."
tanpa awan sadari ocehannya itu sukses mengundang senyum dari bibir Yoga. dia kegemasan dengan si adek kelas. bisa-bisanya juara taekwodo nasional bertingkah selucu ini.
"gapapa, gue nggak ngerasa direpotin kok. udah jam segini yuk berangkat! nanti telat dihukum dorong motor sampe parkiran mau?"
"nggak mau! bentar gue kedalem ambil tas dulu."
...
"aku berangkat dulu ya pa, ma" awan mencium tangan kedua orang tuanya lalu berlari keluar. beberapa detik kemudian remaja itu kembali lagi ke meja makan mengambil roti tawar yang belum sempat ia habiskan tadi.
"bye pa, ma! aku berangkat sama kak Yoga!" teriak awan berlalu menutup pintu rumahnya.
...
Berbagai macam warna dan merek kendaraan roda dua sudah terparkir rapi saat yoga dan awan sampai pukul enam lebih empat puluh lima pagi. awan juga bisa melihat motor matic merah milik Jun sudah terparkir di pojok sana. banyak murid berlalu lalang di sekitar area sekolah tanda bell masuk sebentar lagi akan berbunyi. awan turun dari moge matic silver milik yoga, lalu berjalan santai meninggalkan tempat parkir.
"wan, tunggu!" Yoga berteriak pada awan yang sudah berjalan cukup jauh dari parkiran. awan berbalik menatap kakak kelasnya itu.
"helmh.. nyah.. dilepas duluh.." ucap yoga tersengal berlari menyusul ke arah awan.
"helm? eh, yaampun!" segera Febriawan Prawira melepas helm INK biru yang masih bertengger di kepalanya. jangan lupakan ekspresi lucu seorang awan sebab mencoba menahan rasa malu. mungkin kalian akan tertawa bila melihatnya.
"lo kalo jalan cepet banget! masa gue di tinggalin!" yoga berusaha mengatur napasnya.
"maaf kak, gue buru-buru soalnya si Bowo udah chat mulu daritadi nanyain buku mtk nya"
"Wibowo Hasibuan tuh anak mipa 1 juga?"
"iya kakak kenal?"
"pacarnya si Hartono itu. baru juga dikalin seminggu yang lalu. so, gue belum tau banyak si tentang dia."
"Hah! Bowo punya pacar? cowok? bercanda lo nggak lucu kak!" ekspresi wajah awan terlihat sangat terkejut. memang belakangan ini Bowo sering cerita kalau dia lagi suka sama salah satu murid ekstrakulikuler desain grafis tttapi..
"muka gue keliatan lagi becanda? nggak kan? Hartono Sugama itu adek gue. tuh kelasnya, 10 ips 4." telunjuk Yoga mengarah pada gedung jurusan IPS.
"... kalo soal pacaran sama cowok, orang tua kita berusaha ngertiin setelah banyak hal yang udah adek gue laluin. ya..panjang lah ceritanya. btw rencana mau bahas KTI dimana? "
" di taman gedung C aja gimana kak? nanti gue chat kak sahinya."
"yaudah gue jalan dulu bye!" Yoga melambaikan tangan pada awan dan berbelok menuju kelasnya.
...
"si anjir! bisa bisanya lo udah punya pacar diem-diem aja nggak ngasih gue PJ!" awan melempar tas ke arah teman sebangkunya itu.
"sttt! jangan kenceng-kenceng nanti banyak yang denger" segara Bowo membekap mulut awan.
"selamat pagi semuanya!" guru masuk dan mengucapkan salam membuat awan dan bowo segera mempososikan diri mereka sebab kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai.
"lo utang banyak cerita sama gue!" awan berbicara dengan penuh penekanan di depan wajah orang yang sudah ia kenal sejak SMP.
*new character unlocked
Watanabe Haruto as Hartono Sugama
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TBC
*selamat datang hajeongwoo /jeongharu
pengen ngomong ajasi takut nanti lupa. di ff ini posisi top x bot atau dom x sub nggak berlaku. gue nganggep dalam hubungan kek gini keduanya saling melengkapi gaada yang yang jadi pihak bawah terus ataupun sebaliknya. anyway makasih buat vote sama komennya see you on next chapt babay👋