35. right time to say it!

297 28 4
                                    

halo! I'm BACK hehe

awan memainkan jari - jari tangannya sambil sesekali menghela napas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


awan memainkan jari - jari tangannya sambil sesekali menghela napas . ada serangakaian skenario yang sedang berputar didalam otaknya. apabila berjalan sesuai rencana, malam ini dia akan mencoba sedikit berbicara kepada orang tuanya mengenai hubungan spesial antara yoga dan awan. 

"duh... gimana ya bilangnya? masak tiba - tiba gue bilang, pa anak papa gay udah punya pacar ganteng namanya yoga . ish nggak gitu donggg!" awan mengusak rambutnya sambil bergeleng ribut. 

otaknya sudah menyusun beberapa kalimat untuk memulai percakapan di meja makan nanti namun hatinya seperti masih menahan untuk jangan dulu jujur kepada orang tuanya. hatinya menyumbang serangkaian skenario buruk akibat dari pengakuannya nanti.

"kira - kira gue bakalan diusir dari rumah atau bakalan di bacain doa - doa atau diputerin lagu rohani sama papa biar bisa lurus lagi.  ih serem juga ya! cuman kalo nggak bilang sekarang terus kapan lagi?" gumam awan

"tau ah! ngomong aja dulu soal diterima apa diusir pikir nanti" final awan seraya berjalan turun ke arah ruang makan. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

makan malam keluarga prawira berjalan cukup khidmat seperti malam - malam sebelumnya. obrolan-obrolan santai seputar keseharian satu sama lain menjadi pelengkap hangatnnya suasana makan malam keluarga kecil Tuan Prawira. 

"ok it's dessert timeee" ucap nyonya prawira sambil menyodorkan masinh - masing sepotong mile crepes dengan toping biskuit lotus kepada suami dan anak semata wayangnya. 

mata awan berbinar melihat setiap layer kue berlapis sebab sangat rapi dan cantik "visual cake buatan mama emang gapernah gagal! selalu rapi, cantik dan kelihatan enak" 

"betul papa setuju" sahut Tuan Prawira

mama awan tersenyum manis "ah papa sama awan bisa aja mujinya, mile crepes dimana - mana juga seperti itu tampilannya" 

satu hingga tiga suap makanan manis itu masuk ke mulut awan dengan tenang karena suasana mendadak menjadi hening tidak ada yang berbicara. Nyonya Prawira dan Tuan Prawira terlihat curi - curi pandang seperti memberikan kode satu sama lain. 

"ini pada kenapa deh orang-orang? apa mereka tau gue belok? atau jangan - jangan mereka udah nyiapin berkas - berkas buat coret gue dari KK . ntar gue terlantar dongg" batin awan sambil menggigit garpu dessert.

Nyonya Prawira mendapat anggukan seperti tanda persetujuan dari Tuan Prawira dan kemudian beliau menghela napas sejenak sebelum mengucap kalimat. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

something different | yohwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang