Awan (So Junghwan) seorang atlet taekwondo mendapat tawaran mengikuti lomba KTI yang membuat ia bertemu dengan Yoga (Kanemoto Yoshinori) si drummer keren di SMA nya. perlahan, Awan menyadari sesuatu yang berbeda setiap kali bersama kakak kelasnya. i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
perlahan, sepasang kelopak mata indah milik yoga terbuka sebab mendengar alarm yang ia pasang tadi malam .
"huaaam" tangannya meraih ponsel di sudut ranjang. yoga mematikan alarm ber tuliskan 05 : 00 itu.
"semoga hari ini berjalan dengan lancar dan semoga kami bisa mendapat hasil yang terbaik amin"
yoga membereskan ranjangnya dan bersiap - siap untuk mandi. ia mengambil handuk dari dalam lemari lalu berjalan menuju kamar mandi.
"tunggu..."
yoga melangkah mundur menjauh dari kamar mandi lalu menaruh handuk nya di ranjang.
"awan belum bangun kan?"
yoga naik ke ranjang secara pelan - pelan karena jujur dia takut kalau nanti jatuh.
benar saja dugaan yoga , ternyata awan masih terlelap dalam mimpinya dengan ekspresi manyun lucu. entah dia sedang jadi apa atau jadi siapa dalam dunia mimpinya itu.
tangan yoga mengusap kening awan
cup!
dikecupnya kening sang pacar penuh rasa sayang.
"awaaan, bangun yuk"
"hihi"
bibir awan tersenyum lebar namun matanya masih tertutup rapat.
" ayo bangun! malah cengengesan!" yoga menepuk nepuk pipi awan
"engghh jam berapa si kak?" tanya awan sambil perlahan membuka kedua matanya
"jam lima lima belas ayo bangun nanti telat loh dek"
"hmm iya iya huaaam kakak siap - siap gih aku mau ngumpulin nyawa dulu huaam"
"ck, oke oke yaudah kakak mandi dulu ya"
"eeh kak!" awan menahan badan yoga yang hendak turun ke bawah.
"apa?"
"morning kiss nya mana?"
"ha?" yoga heran sekaligus kaget
"ih morning kiss kak! biasanya tuh kan kalo di film - film, orang pacaran pas bangun pagi dapet morning kiss gitu kak. mana punya ku?"
"yaelah kamu ini ada - ada aja! nih"
yoga mengecup pipi kiri awan
"kok di pipi?" protes awan
"emang maunya dimana?"
"sini dong mumumu" jari telunjuk awan menunjuk bibirnya yang sudah manyun lucu
yoga terkekeh pelan melihat tingkah awan
"keknya nyawa awan masih ketinggalan setengah di alam mimpi. bisa bisanya dia manja - manja gini" - batin yoga
