Awan (So Junghwan) seorang atlet taekwondo mendapat tawaran mengikuti lomba KTI yang membuat ia bertemu dengan Yoga (Kanemoto Yoshinori) si drummer keren di SMA nya. perlahan, Awan menyadari sesuatu yang berbeda setiap kali bersama kakak kelasnya. i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nyonya Sugama dan kedua putranya sedang menyantap hidangan makan malam di ruang makan.
"dek, gimana tadi sekolahnya?" tanya sang bunda
"lumayan capek bun, tugas nya banyak banget. ditambah persiapan lomba desain grafis wuuh gila capek banget! " keluh Harto.
"kalo si abang gimana tadi?" Nyonya Sugama melempar pertanyaan yang sama kepada putra pertamanya.
"abang lagi agak sibuk aja di sekolah tapi so far so good bun! I enjoyed it so much." Yoga tersenyum kepada bundanya.
Nyonya Sugama mengelus pelan tangan kanan Yoga.
"abang, besok bunda harus pergi ke bandara pagi-pagi sekali. titip jagain rumah sama adek ya!"
"iya bunda tenang aja. abang pasti jagain adek" Yoga memberi Harto lirikan penuh makna lalu kembali tersenyum ke arah sang bunda.
Harto jadi tersedak karena lirikan Yoga.
"uhuk!"
"aduh adek, pelan-pelan dong makannya" bunda meberikan segelas air putih kepada Harto.
"bunda baru aja pulang kemaren kenapa pergi lagi? ayah juga belum pulang dari dinas luar kota." protes Harto
"ayah kan baru aja berangkat kemaren dek, paling seminggu lagi pulang. bunda mau nengok restoran kita yang di Surabaya sekalian dateng ke acara nikahan anaknya tante Lim. kalo ada apa-apa adek kan bisa minta tolong sama abang " jelas bunda.
"abang minta doa restu dari bunda biar lomba yang abang ikutin lancar" Yoga menggenggam kedua tangan bundanya.
"adek juga, ini lomba desain grafis pertama yang adek ikutin bun!" sambung Harto
"iya, bunda doakan semoga semuanya lancar dan anak-anak bunda dapat hasil sesuai harapan. semoga Tuhan selalu memberikan perlindungan untuk anak-anak bunda."
"amin" ucap Yoga dan Harto
"makasih bunda, kalo gitu abang ke atas dulu ya mau nyelesein laporan sama tugas-tugas lain." Yoga mengecup kening Nyonya Sugama dan berjalan naik ke tangga menuju kamar tidurnya.
"dek.." Nyonya Sugama memanggil Harto
Harto menoleh "iya bun?"
“gimana kamu sama anaknya pak hasibuan itu. semuanya baik-baik aja? "
“eh, hmm baik kok bun! aku nyaman banget sama wibowo. makasih bunda udah mau nerima aku apa adanya. Harto sayang bunda." Harto memberikan sebuah pelukan hangat kepada bundanya.
meski Harto sempat kecewa dengan Nyonya Sugama, setidaknya sekarang orang yang telah melahirkannya itu sudah bisa menerima Harto. walaupun sang ayah Belum sepenuhnya setuju. mungkin, dengan berjalannya waktu semuanya akan membaik. setidaknya hanya itu yang bisa ia harapkan.