Selamat membaca
.
.
..
.
.Kring ...
Suara ponsel milik Valerie berbunyi keras menandakan ada seseorang yang menelponnya dijam sepagi ini, Valerie menggeliat dalam tidurnya, dengan mata yang masih setengah terpejam Valerie meraba kasurnya untuk mencari dimana letak ponsel yang masih berbunyi keras itu. Mata Valerie mendadak segar ketika Ia melihat banyaknya panggilan tak terjawab dari seseorang, namun tanpa pikir panjang dia langsung mengangkat panggilan terakhir diponselnya.
"Hallo" ucap Valerie menyapa seseorang dari balik telepon.
"Vale cepat bangun! Bukain pintu depan, ini tante udah ada didepan rumah kamu!" teriak seseorang dari balik sambungan telepon membuat Valerie langsung bangun dari tidurnya, kemudian berlari kearah pintu depan.
Dengan jantung yang masih berdegup kencang Valerie mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk membuka pintu rumah, dia siap mendapat omelan panjang yang mungkin akan menjadi sarapan paginya hari ini. "Loh tante?" ucapnya sambil tersenyum kikuk melihat tantenya menatap tajam kearahnya, sambil berdiri membawa banyak bahan makanan ditangannya.
"Valerie Priscanara ... Kamu tau ngga tante udah berdiri berapa lama disini?" ucapnya penuh penekanan, sedangkan yang ditanya hanya menampilkan senyum polos tak berdosa. "Sepuluh menit?" balas Valerie membuat mata tantenya semakin melotot kearahnya, Valerie berharap mata itu tidak loncat dari tempatnya dan akan merusak selera makannya selama satu tahun kedepan, mungkin.
"Satu setengah jam Vale! Tante nunggu disini dari jam setengah enam! Tante juga udah nelpon kamu berkali-kali tapi ngga diangkat! Anak gadis jam segini baru bangun!" balasnya ketus membuat Valerie sedikit terkekeh. "Vale minta maaf ya tante, udah jangan ngembek terus, sini masuk" balas Valerie lalu menggandeng tangan tantenya supaya masuk kedalam rumah.
"Tante ngga bisa mampir lama Vale, tante udah telat" balasnya lalu buru-buru masuk kedalam rumah. "Nih tante udah masakin sarapan kamu, terus juga tante taro makanan dikulkas buat makan siang kamu ya, kalo mau dimakan jangan lupa diangetin dulu, jangan males!" lanjutnya sambil meletakan banyak makanan yang Ia bawa kedalam lemari pendingin.
Valerie tersenyum tipis, setidaknya tantenya ini masih sangat peduli padanya. "Vale punya uang tante, Vale bisa beli makanan sendiri" balas Valerie membuat tantenya langsung menatap kearahnya. "Tante tau kamu punya uang, tapi tante juga tau kamu itu tipikal orang yang males keluar rumah, bahkan mungkin kamu lebih milih kelaparan didalem rumah dari pada harus keluar cari makan!" balasnya ketus membuat Valerie tertawa.
"Udah ya tante cuma mau mampir ngasih itu, tante mau berangkat kerja, kamu jangan lupa dimakan sarapannya" ucapnya sambil menutup pintu kulkas lalu menyimpan wadah bekas bawaannya dilaci meja makan. "Tante makasih ya" ucap Valerie lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Tersepi Bumi (TELAH TERBIT)
Teen FictionAku berhasil menulisnya ... Menulis kisahmu yang sangat sedih dan pilu ... Menulis semua diksi indah yang keluar dari mulutmu ... Menulis semua rasa sakit yang selalu menghantuimu ... Aku mengabadikan kisahmu, dalam karyaku ... ...