Badai dan Pelangi

7.8K 737 454
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Jadi ... " ucapan Dela tercekat karena terkejut mendengar pengakuan dari salah satu penulis yang sudah menjadi langganan di tempatnya bekerja.

"Perempuan itu lo? Satu-satunya penghuni di sudut tersepi bumi?" ucapnya lagi.

Valerie mengangguk lemah sebagai jawaban, Dela menutup mulutnya menahan tangis, lalu kemudia Dela langsung berdiri lalu memeluk Valerie erat. "Pasti berat banget buat nulis ini ya?" ucapnya sedikit terisak.

Valerie lagi-lagi gagal menahan air matanya, dia menangis dalam pelukan Dela. "Lo ngga harus maksain ini Val, kisah ini terlalu indah dan terlalu berharga buat lo, kalo lo ngga yakin batalin aja, selagi masih belum tanda tangan kontrak" Dela memberikan sarannya.

Valerie melepaskan pelukannya, Ia mengusap air matanya lalu menatap Dela. "Boleh aku minta waktu satu sampai dua minggu?" ucapnya lirih. Dela tersenyum lalu mengangguk, kemudian Ia mengeluarkan kertas yang seharusnya diisi hari ini juga.

"Ini kertas kontrak Val, gue akan bantu ngomong sama bos, lo bisa mikirin ini selama paling lama satu bulan, kalo dalam satu bulan lo ngga ngasih ini ke gue, gue akan anggap lo batalin kontrak kita" ucap Dela menjelaskan, Valerie mengangguk paham.

"Pikirin ini baik-baik Val, jangan sampe lo nyesel dikemudian hari" lanjutnya membuat air mata Valerie lagi-lagi menetes dipipinya.

"Makasih ya Del, aku pamit pulang" ucap Valerie kemudian Ia berdiri dari duduknya untuk pulang, namun baru satu langkah Ia berjalan tiba-tiba Dela memegang tangannya.

"Val, yang kuat dan jangan pernah berpikir untuk nyerah ya, kalo lo cape inget kata Atma, sama seperti pelangi setelah hujan, hal yang baik akan muncul setelah kamu merasakan rasa sakit dan kesulitan" ucapnya mengingat salah satu kata-kata indah yang keluar dari mulut Atma dari apa yang sudah Ia baca.

Valerie tersenyum tipis, benar kata Dela, dia tidak boleh menyerah, karena Atma juga melarangnya untuk menyerah, Atma pasti akan sangat marah jika Ia tau Valerie menyerah atas hidupnya.

-Sudut Tersepi Bumi-

Jakarta, 12 Maret 2012

"Kalo kamu mau kaya gini terus aku ngga bisa mas!" bentak seorang wanita yang tidak lain adalah ibu dari Valerie.

Selama satu tahun terakhir kehidupan keluarga Valerie sedang diguncang masalah, ayahnya kini tidak lagi menjabat sebagai RT, kesehatannya semakin hari semaki menurun, mereka kini hidup hanya mengandalkan hasil panen dari sawahnya yang garap oleh orang lain, dampaknya adalah kondisi keuangan keluarganya tidak stabil.

Valerie duduk dikamar kakak perempuannya, dia dua tahun lebih muda dari kakaknya Atma. "Vale kalo disuruh milih ikut siapa, kamu milih ikut ibu atau bapak?" tanyanya tiba-tiba membuat Valerie menatap kearahnya. "Aku milih mereka berdua" balas Valerie.

Sudut Tersepi Bumi (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang