Episede 44 : Gadis Indonesia

96 22 93
                                    

Kim Taehyung

Aku bangun lebih dulu dari gadisku--Yana. Saat bangun aku langsung melihat wajah cantiknya. Walau sedang tidur, bagiku ia tetap terlihat cantik. Aku membelai lembut pipinya dan membelai bibirnya. Bibir yang kerap kali kulumat indah penuh perasaan. Bibir yang selalu tersenyum manis, bibir yang selalu membisikkan kata cinta. Aku mendekatkan wajahku mengecup keningnya dan bibirnya.

Sengaja aku tak membangunkannya. Mungkin, selama kami tidur bersebelahan, ia tak bisa tidur. Semalam aku langsung tidur karena aku sangat lelah setelah berlatih tari untuk sebuah acara di New York pekan depan.

Aku bangkit dari tempat tidur dan menyelimuti Yana. Aku bersiap-siap ke kantor agensi dan langsung ke Chamyung Corporation. Beberapa hari yang lalu mereka mengundangku untuk rapat pemegang saham. Aku salah satu pemegang saham terbesar perusahaan hardware itu.

Aku berencana mendatangi rapat sambil mengunjungi direktur Cha. Direktur Cha adalah seseorang yang pernah diceritakan Chanyeol karena membuat Yana ketakutan dan hampir dicelakai. Aku tak terlalu mengenalnya, tetapi karena beberapa kali kami bertemu di agensi karena ada beberapa kontrak kerjasama agensi dan perusahaan berkaitan dengan promosi produk dan kerjasama lainnya.

***

Dua jam kemudian, aku sampai di kantor direktur Cha Minho. Jigoong menungguku di lobby. Aku berjalan menuju ruangan Cha Minho dengan dikawal pengawal Cha Minho.

Aku dipersilakan duduk di sofa yang ada di dalam ruangan Cha Minho. Kata asistennya, pria kaya raya itu sedang mengecek beberapa laporan dengan beberapa manajernya. Sambil menunggu Cha Minho aku melihat sekeliling ruangannya. Ruangannya ditata dengan warna biru muda. Ada beberapa foto dirinya dan lukisan estetika.

Mataku terfokus pada foto di kloset yang tersandar di dekat mejanya. Dari sofa aku bisa melihat kalau itu adalah foto Cha Minho dengan seorang wanita. Kurasa itu bukan istrinya, sebab yang kutahu, Cha Minho masih bujangan di usianya yang hampir memasuki empat puluh tahun.

Aku tak banyak tahu tentang pria itu, tetapi ia kerap disorot wartawan dan masuk ke dalam berita bisnis dan kadang juga masuk berita situs pergunjingan orang penting. Ia pernah masuk ke situs pergunjingan selebriti karena batal menikah dengan aktris Park Dahyun.

Rasa ingin tahu yang besar membuatku melangkah mendekati fotonya. Benar saja, foto dirinya dengan seorang wanita yang tak kukenal. Aku melangkah melihat foto lainnya di sisi lain kloset. Ada beberapa foto wanita asing Eropa bersama dirinya. Berita ia suka mengoleksi wanita asing, ternyata bukanlah berita bohong atau fitnah. Di kloset itu saja, aku melihat ia sudah berfoto dengan tiga wanita berbeda.

Masih melihat sekeliling, perhatianku tertuju pada sebuah foto yang ada di bawah kaca meja kerjanya. Foto dirinya dengan wanita berambut hitam. Aku berjalan pelan melihat foto itu.

Aku mengucek mataku tak percaya. Itu seperti Yana yang bersama Cha Minho. Kudekatkan tubuhku untuk benar-benar melihatnya. Aku sangat yakin kalau itu adalah Yana. Dalam foto itu Yana tampak menunduk dan Cha Minho nampak sedang menahan ujung rokok di bibirnya.

Foto itu tampak biasa tidak ada unsur mesra. Hanya foto berdua dengan Yana yang tampak tertunduk. Hatiku kesal, aku sakit hati. Apalagi yang kulihat ia berbaju merah, sama seperti aku melihatnya pertama kali di agensi.

Aku mengepalkan tanganku. Sebenarnya, apa yang terjadi? Mereka kenal di mana? Mengapa Yana tidak bercerita? Mengapa juga Cha Minho hampir mencelakainya di dekat toilet auditorium saat acara penghargaan musik itu?

Aku kembali duduk di sofa dengan perasaan campur aduk dan penuh misteri. Tepat beberapa saat Cha Minho masuk ke ruangannya.

"Taehyung-ssi," sapanya ramah. Sebisa mungkin aku menyingkirkan wajah kesalku pada pria ini. Aku berdiri membungkukkan tubuh dan kembali duduk di sofa.

My Big Boss IS V BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang